Posts

Showing posts from 2015

Akan Liburan

Sebentar lagi liburan. YEAY!

10 HARI MENUJU AKHIR AGENDA (formal) AKADEMIK. Yeay! Masih bertebaran tubes dan ujian sih  tapi suasana libur sangat menggiurkan. Suasana pengen liburan sudah mulai terasa. Sudah pengen gabut dan main-main gitu. Akhirnya tadi pagi saya cari-cari hiburan ehehee. Trus mainan ini. Yeay! akhirnya setelah sekian lamaa. Musiknya menyenangkan.


Pulang Kampung Dadakan

BUKAN SAYA YANG PULANG KAMPUNG. Serius.

Cerita latar belakangnya dulu. Mungkin saya sudah pernah cerita, kalau di Lumen ada satu kelompok dari Universitas Bandar Lampung (mari sebut saja UBL). Mereka masing-masing disebut Ari, Alan, Julian. Mereka mengerjakan TA-nya di Lumen, ikut dosennya, yang kata mereka dipanggil Pak Uki tapi saya dan teman-teman memanggil beliau Pak Marzuki.

Kami lumayan akrab sih. Mereka sangat mencairkan ketegangan yang menguap di udara lab. Hahahaa bahkan saya merasa saya lebih akrab dengan mereka daripada kelompok TA saya sendiri *eh haha. Banyak ilmu yang belum saya minta ke mereka.

Kamis kemarin, 10 Desember 2015, saya ke lab cuma ngambil payung. Melarikan diri karena merasa atmosfer di sana sedang tegang. Mereka bertiga sedang menghadap laptop masing-masing, ditungguin Pak Marzuki dan Bu Maria pula. Yaudah, bye. Saya melarikan diri, ngurusin kerjaan lain, Ternyata kata Alan, mereka kemarin lagi nyiapin presentasi buat hari itu. Presentasi sama Pak Egi.

Alan texted me that evening. Pamitan. Pamitan di saat mereka sudah naik bus. Dasar! Hello, kita belum merealisasikan nonton film di lab bareng ya. Wacana! Pulang-kampung-nya dadakan banget lah. No farewell.

Hahahaaa melankolik dikit ah. Haha merasa kehilangan mereka. Biasanya kalau ke lab, mereka bertiga lagi di sana. Maklum sih, mereka ga ada kuliah jadi bisa mencurahkan jiwa dan raga sepenuhnya di Lumen. And now, they're gone. Biasanya di lab bisa ketawa-ketawa karena mereka. And now, they're gone. Biasanya mereka (belakangan ini) nginep di lab, jadi temen begadang nginep di lab. And now they're gone. Etapi ada isu si Alan balik lagi sih. Ada pendatang baru ga ya? haha. Tapi ini belum pasti. MASIH ISU.

 Hahaa I'll miss you, coy! Semoga kita tetap berteman, sampai nanti. Maaf deh, nanti ga bisa datang di wisuda kalian. See ya!

Awal Desember

Tiba-tiba semuanya menjadi tiba-tiba. Minggu ini sudah tak ada kuliah. Hanya ujian dan tugas besar.

Minggu lalu saat mengisi daftar presensi yang terakhir di semester ini, saya dapati kolom saya banyak yang kosong. Kebanyakan bolos ahahaa. Entah kenapa saya merasa saya akan merindukan kuliah-kuliah ini.

Kuliah Material Teknik Elektro ditutup dengan kuis. Pak Amin juga memberikan penjelasan tentang posisi dimana yang kami pelajari. Selanjutnya juga kami akan belajar apa di posisi mana jika mau melanjutkan ilmu tentang material ini. Kenapa penjelasan ini memberikan kesan bahwa ilmu ini sangat menarik? Tapi kenapa dalam kenyataannya ini emmmm susah sekali?

Kuliah Sistem Kendali Digital juga begitu. Banyak kolom yang kosong. Ngenes sih, sudah pernah menulis tentang ilmu kehidupan yang didapat di kelas SKD tapi pengamalannya cups. BTW saya sepertinya suka dengan maksud yang diinginkan Pak Iyas dalam pembelajaran. Ya tapi ya itu. Diri ini masih lemah.

Kuliah Arsitektur Sistem Komputer juga begitu. Banyak kolom yang kosong. Ditutup dengan latihan soal. Latihan soal yang membuat saya dekat di akhir dengan orang-orang itu. Bagus, Aziz, Rina, Raden, Ulfah dkk. Kenapa mesti di akhir? karena saya tak memulainya dari awal. Kadang saya kepikiran, mereka di praktikum elka 2 diasisteni oleh orang yang satu kelas arsikom dengan mereka ahahaa.

Lagi-lagi banyak kolom kosong di daftar hadir kuliah Rekayasa Termal dan Mekanika Fluida. Di sesi 2 pasca-UTS ini saya merasa belum ikutan kuliah apa-apa. Belum dapet materi apa-apa eeeeeh tiba-tiba kuliahnya sudah selesai. Sepertinya saya akan kangen cara ngajar Pak Willy.

Kuliah etika malah saya bolos. Dasar!

Kuliah robotik sih masih menyisakan tugas besar ini.

Trus jadi cerita bolos yang terlalu banyak.

Awal Desember juga ada InDMF yang katanya Lumen akan ikutan menampilkan sesuatu. Nyatanya, kami yang terlihat di lab tak mengeluarkan apa-apa. Dan perasaan selama mengerjakan kerjaan ini lah yang membuat saya terpaksa tercebur ke Black Hole. Sempat senang karena minggu lalu penanggung jawab lab mengeluarkan isi hatinya yang kebetulan sangat mewakili unek-unek saya. Akhirnya yang maju ke InDMF Mas Hendy. Orang keren, menurut saya. Apa mungkin nanti saya buat postingan khusus nyeritain Mas Hendy? kalau saya sudah tahu banyak saja deh haha

Selebihnya, sesuatu yang sepertinya tak perlu untuk diceritakan di sini. Cukuplah orang-orang itu dan Tuhan yang tahu.

(Seharusnya) Cerita Akhir Bulan - part 2

Hai, postingan ini masih cerita akhir bulan juga. Masih serumpun dengan part 1.

SELAMAT DATANG PSTK-ITB 2015 ^^
Selamat menempuh perjalanan menuju ke-keren-an masing-masing.
You're still young, you have many chances to do many things here, in the campus, the playground. Beda ceritanya kalau sudah "tua" macam saya begini.

Pelantikan dilaksanakan tanggal 21-22 November kemarin. Ah, masih banyak yang belum saya kenal. Masih banyak wajah-wajah asing. Paling tahunya baru keluarga bonang ahahaa. Sini-sini kenalan sama saya wkwk.

Sebelumnya mereka mengadakan Presentasi Budaya, pertunjukan yang menyajikan hasil pembelajaran mereka. Bedanya dari yang sebelum-sebelumnya, mereka tidak membungkus penampilan itu dalam bentuk cerita.

Beruntung pelantikan kemarin tempatnya berbeda dari lokasi sebelumnya. Hampir saja PSTK 3 strikes pelantikan di lokasi yang sama.

Saya yang awalnya galau apakah akan ikut atau tidak, akhirnya memutuskan untuk ikut. Nebeng mobil yang dibawa Sita, entah mobil siapa. Disopiri oleh Aflin yang berangkat dan pulang pun kehilangan sandal terus. Akhirnya dia selama itu memakai sandal yang kanan dan kirinya beda jenis sandal, beda merk, beda warna, beruntung masih muat ahaha.

Selama perjalanan ghibah, ngomongin ini-itu. Kebanyakan PSTK sih. Dan sempat bikin introspeksi, apakah cara berpikir saya sudah layak, maksud saya sesuai dengan kondisi dan posisi saya sekarang? Jangan-jangan cara berpikir saya masih sama saja dengan anak yang baru lulus SMA. Semoga tidak se-ekstrim itu. Maksud berpikir disini adalah berpikir logis, kritis, solutif.

Kadang dalam hati bertanya-tanya. Memang bagaimana cara kita untuk mengkuantisasikan perkara-yang-kualitatif secara obyektif? *kami membicarakan tentang itu juga* mungkin suatu saat saya akan benar-benar mengerti setelah mengambil mata kuliah prodi Teknik Industri (dulu Mince pernah bilang anak TI belajar ginian tapi saya ga tahu apakah akan mengambilnya hahaha)

Saya gabut sih di pelantikan ehehee. Menyerahkan bagian bicara saat evaluasi kepada Mita saja ehehee. Sempat ikutan jaga pos berpikir kritis juga. Seru lihat mereka menyampaikan pendapat masing-masing, kadang juga menyanggah pendapat yang lain. Dan saya temui cara pandang "anak baru" memang berbeda dengan yang sudah lebih tua. Mungkin dulu saya juga seperti mereka.

Di forum evaluasi gabut, malah mainan lampu hp yang difungsikan sebagai senter sama Maul. Langitnya indah. Jauh lebih banyak bintang yang terlihat dini hari itu *daripada di kampus haha*. Beruntung Tuhan memberikan kamera yang keren, jadi saya bisa menyimpannya dalam memori saya. Dingin, kami malah mainan kabut. Sungguh seperti bocah. Terlalu excited dengan udara dan uap air hangat yang keluar ketika bicara. Mungkin kami mendambakan bisa ke luar negeri suatu saat nanti hahaha.



Itu gambar kami beberapa menit sebelum resmi terlantiknya 2015. Kedinginan membuat kami berebutan dekat-dekat dengan obor. Itu di bawah ada Koh wheland yang megangin. Sempat pula dengan konyolnya kami berimajinasi dan menirukan ritual suku pedalaman seperti yang kami lihat di TV, ehehee memang bocah.

Sayang sekali saya tak mengikuti acara sampai akhir. Pulang duluan. Biar kelihatan sibuk gitu. Aih, apaan dah. Padahal kan karena yang ditebengin juga mau pulang. Di perjalanan pulang pun tak kalah konyol. Sempat dua kali dalam beberapa menit mobil kami bikin macet gara-gara rem tangan yang susah untuk dikembalikan ke posisi awal. Hahahaa sayang sekali sehabis itu saya harus kembali ke lab. Dan kau tahu, saat itu posisi saya sudah dekat, hampir nyemplung, ke Black Hole.

(Seharusnya) Cerita Akhir Bulan - part 1

Halo Dunia! Lama kita tak bersua lewat tulisan :D
(Akhirnya setelah mendekam di level draft sekian lama)

Ada banyak hal yang ingin diceritakan. Semoga bisa tertumpahkan disini barang cuma satu kalimat. Biar lega sudah menuliskannya hahaha. Curhat dulu. Tumben banget postingan sampe lebih dari seminggu mendekam di level draft. Ragu untuk ngepost. And the mood was gone before I wrote it hahaha. Terimakasih kepada kawan-kawan yang juga suka menulis, berkat kalian sering update, saya jadi ngiri ahaha.

Carut-marut rasanya
Entah kenapa ngide memakai kata carut-marut. Kata KBBI,

ca·rut-ma·rut (n) segala coreng-moreng (bekas goresan); goresan yg tidak keruan arahnya
ca·rut-ma·rut (n) bermacam-macam perkataan yg keji;

Tapi kayaknya sesuai kok. Intinya kemarin itu hidup saya tak keruan. Bisa jadi sebenarnya tak semuanya parah tapi yang membekas di ingatan saya adalah bagian negatifnya. Ckckck manusia -_- Hingga suatu hari, sebelum subuh saya iseng mendengarkan radio. Ketemu channel yang sedang menyiarkan pengajian qabla subuh. Saya mendengarkan (lupa sambil ngapain). Saat itu temanya tauhid.

Tauhid : Berhubungan dengan keesaan Tuhan. --ga lihat kamus looh hahaha

Jleb-Jleb-Jleb rasanya. Bikin introspeksi.
Di pengajian itu dikatakan, bentuk tauhid itu ya menuhankan Tuhan. Banyak dari kita mungkin secara tak sadar menghambakan diri pada dunia. Buktinya nih, kalau ada apa-apa, siapa yang pertama kali diingat? Siapa yang pertama kali diajak curhat? siapa yang pertama kali diberi keluhan? Jleb. Makin jleb karena saya sudah pernah membahas ini dengan bapak saya sebelumnya (pas telfonan) dan belum juga diamalkan.

"Aja njaluk nyang menungsa. Njaluk ki ya nyang Sing Gawe Masalah. Dadi aja nganti mengeluh nyang menungsa. Ngeluh nyang Gusti Allah, pas do'a ngono kae."

"Wis to, masalah kuwi nek muk dipikir nganggo akal, ngabot-ngaboti awake dhewe. Pasrahe, tawakkale nyang Gusti Allah kuwi kudu enek." (kurang lebih begitu)

Beberapa pesan beliau yang teringat. Ya gitu deh. Intinya kalau ada apa-apa segera ingat Gusti Allah. Masalah kita mah gampang bagi Allah. Kuasa Tuhan jauh lebih besar daripada kehendak kita. Makanya disuruh sholat tiap hari kan, lima kali pula, biar ingat terus. Biar sadar kalau diluar usaha kita, ada kekuatan Maha Hebat yang akan menolong kita.

Semangat itu terpompa kembali
Rupanya Tuhan mempertemukan saya dengan hal yang bisa menarik saya dari Black Hole. Ahaha Black Hole. Belakangan saya berspekulasi sepertinya saya akan "kembali" jika saya iri ehehee. Sempat membaca blog orang tak dikenal. Iri itu muncul. Dan membuat saya ingin membaca cerita yang lain. Akhirnya hari minggu, 29 November kemarin saya jalan-jalan sama Koh Wheland ke Palasari. Alhamdulillah mendapatkan apa yang diinginkan. Pada akhirnya Kokoh tergoda untuk beli juga. Dia melengkapi tetralogi novel-karya-Pramoedya Ananta Toer-nya (kapan-kapan saya mau pinjem ah haha)


Yeay. Setelah sekian lama akhirnya punya tetralogi Laskar Pelangi dan sekarang trilogi Negeri 5 Menara sudah lengkap. Baru selesai baca Rantau 1 Muara sih. Semakin ngiri dengan semangatnya. Semoga cerita-cerita selanjutnya semakin membuat semangatnya semakin meledak-ledak.

Akhir semester mengingatkan pada rencana yang sudah ditulis dan tertempel di tembok kamar kosan. Juga pada tulisan yang tertempel dibalik pintu lemari kosan. Kemarin mulai searching sana-sini, tanya orang-orang, tanya ke IRO walaupun ternyata belum ada kabar terbaru. Sudah mulai ngelist apa yang dibutuhkan. Semoga istiqomah dan kuat menyiapkannya. Semoga semangat ini tak hanya muntup-muntup, sekalian saja meledak-ledak. Biar kejadian Black Hole kemarin tak terjadi lagi.

Karena kata Bapak saya, "Gusti Allah kuwi ngewehi sesuai karo keyakinan hambane. Mulane malesmu kuwi guwaken."

Sebenarnya ada lagi sih, cerita tentang PSTK, tentang kesan minggu terakhir kuliah, tentang pendapat saya dengan perbincangan di mobil (entah siapa) menuju pelantikan, cerita tentang funta. Tapi kalau ditumpah-ruahkan di sini, flow-nya jadi ga jelas hahaa. Jadi (semoga bisa) ditulis di postingan lain saja. Tapi tak semuanya

I am back (?)

When I wrote this, I feel like it is still friday, even though now it is Saturday, 4:22 am.

I am back! Hahahaa after dissappeared in almost 5 days. Finally, today, I came to campus. Joining today's last class : Kuliah TA.

Well, saya memang kurang ajar. Seenaknya sendiri meninggalkan ini dan itu. Meninggalkan tanggung jawab. Menjadi manusia tidak jelas dan menginvestasikan ketidakpercayaan orang lain terhadap diri saya.

Hari ini ga melakukan apa-apa. Bisa dibilang begitu. Hari ini ngelab. Melawan rasa malas untuk bertemu orang-orang. Melawan kebosanan. I am here but I did nothing. No progress. Padahal deadline sudah sangat dekat :v

Tapi hari ini banyak ketawa. Akhirnya setelah berhari-hari mendekam di kosan haha. Terima kasih, kawan. Tanpa kalian, hah, aku mah apa? Hahaa.

(Sebenarnya pengen nulis ini dari dulu banget)
Saya bersyukur mendapatkan topik tugas akhir ini. Mempertemukan saya dengan orang-orang keren. Saya merasa saya punya opportunity yang mungkin teman-teman sejurusan tidak mendapatkannya di tugas akhirnya. Saya di-include-kan dalam sebuah tim keren, sementara teman-teman yang lain kebanyakan TA-nya ya udah sama kelompoknya itu saja (ya walaupun di lab juga ketemu kelompok lain, tapi emmm ga ada yang ada tim besarnya kayak Lumen gini hehehe). Dan saya merasa, dari cerita Pak Marzuki, dari suasana ketika berkumpul, dari bagaimana saya dan teman-teman melalui waktu bersama, mungkin mereka, mungkin tim ini menjadi keluarga kedua saya di ITB setelah PSTK.

Ah, tapi tempat nongkrong paling oke masih tetap di PSTK. Tempat saya bisa "teriak", main gitar, curhat ke siapapun, setiap yang masuk atau keluar sekre mengucapkan salam, tempat ngrumpi eh GBH-nya anak-anak, tempat orang-orang "tidur siang", tempat yang penuh kenangan hahaha.

Malam ini menginap di lab lagi tapi ya itu, ga berprogress. Yang berprogress malah Ari dkk. Tadi kami "sahur" bareng (sebenernya makan jam 3 pagi karena kelaparan). Dan sekarang "coy" sedang booming di antara kami. Dan sebentar lagi Ari sama Julian akan selesai TA-nya. Hiks. Tapi Alan masih lanjut. Mungkin nanti akan ada pendatang baru lagi dari Lampung haha.

I really hope we can be a "family" even after we graduate

(?)

Suddenly, want to open the web. I found this. Hopefully, next time, my name will be written on that page ^^

Gaya Tulisan

Hahaa. Saya berkali-kali iseng ngobrolin gaya tulisan sama lovila. Dimulai dengan membandingkan isi blog masing-masing. Belakangan saya juga langganan baca blog beberapa teman :D dan beberapa orang tidak dikenal tapi isi blognya menarik.

Banyak perbedaan. Dan entah gimana ceritanya saya menyimpulkan gaya tulisan orang itu mencerminkan pribadinya hahaha. Walaupun begitu, saya tidak yakin tulisan saya merepresentasikan diri saya yang sebenarnya. Merepresentasikan, I mean, kita bisa membayangkan bagaimana karekter penulisnya dengan membaca tulisannya. Lebih dari itu, kita jadi tahu kehidupannya wkwk.

Bagi saya, baca tulisan orang itu menarik atau mungkin sebenarnya saya suka baca cerita atau bahkan saya memang suka kepo. Soalnya blog yang isinya bukan sebuah cerita atau pemikiran tentang sesuatu--terutama kehidupan, biasanya kurang menarik bagi saya.

Pengen sih cerita bagaimana "kesimpulan" yang seenaknya saya tarik tentang karakter seseorang yang saya baca tulisannya. Tapi hahaa jangan deh. Sebenarnya susah menjelaskan bagaimana karakter seseorang wkwk.

OOT. Hahaa
Dua hari yang lalu baru dikasih tahu Agung sebuah video orkestra. Bagus banget. Coba lihat di menit ke-47 sampai ke 52. Lucuuu. Seneng lihatnya. Berasa jadi kanak-kanak lagi


17 November, Ramen, Latihan PLE

Halo, Dunia! Apa kabar? Semoga kita selalu dalam keadaan yang baik.

Hahahaaa sebenernya postingan ini pengen cerita banyak tentang hari special(?), 17 November ^^ Jatohnya jadi kayak buku harian wkwk.

Dari beberapa hari sebelumnya saya sudah berencana 17 November tidak akan menyentuh TA sama sekali hahahaa. Dan ternyata rencana ini semakin didukung dengan ditiadakannya bimbingan :D

Ramen
17 November special karena menjadi momen ketiga saya makan ramen. Hahahaa ga penting banget. Tapi ini ditraktir. Ditraktir Kokoh. Jarang-jarang kan dia sebaik ini, sampek mau nraktir. Entah kenapa Kokoh kalau urusan mau makan bareng selalu mengusulkan ramen -_- Traktiran dalam rangka (syukuran) Kokoh menang lomba essay. Tapi bagi saya, ini sekaligus jadi hadiah wkwk. Iya hadiah. Anggap saja hadiah. Tapi kemarin saya merasa kami (atau hanya saya) tak sebanyak-ngomong seperti biasanya. Hahaha tapi saya seneng. Seneng banget.

Kami makan di Ramen House. Kami berangkat ga barengan karena Kokoh berangkat dari Gramedia, abis nganter temennya beli kado buat temennya yang lain hahaha. Tapi timing kami pas sekali. Tepat setelah saya turun dari angkot, angkot yang ditumpangi Kokoh datang. Jadi kami tak membuang waktu untuk saling tunggu.

(Ini cerita ga penting banget) Saya pesan Shiro Ramen, rasanya agak aneh, kayak ada nori-nya gitu (atau memang ada?).

Kami juga merencanakan abis makan mau langsung cus ke PSTK buat nonton gladi kotor latihan PLE, tentunya setelah ngambil tas Kokoh di himpunannya.

Sayang sekali saya tak mendokumentasikan kegiatan ini. Hahahaaa. Padahal pengen punya.

Nonton Latihan PLE
Kemarin latihan PLE rame banget. Hahaa ya iya lah. Lha wong Kamis mereka mau nampil :D Sudah dua hari ini Satria Pramudhita banyak yang nonton latihan PLE (saya baru kemarin doang haha). Bikin kangen masa-masa TPB hahahaa. Kami dulu juga mengalami yang seperti itu. Tapi menurut saya punya kami lebih memberikan efek yang emmm susah ngejelasinnya. Saya kangen masa-masa itu.

Ga kerasa banget saya sudah melewati waktu bersama calon-calon orang keren dua kali. Sekarang mereka mungkin sudah menemukan sebuah level ke-keren-an masing-masing dan sedang meng-upgrade diri menuju level selanjutnya. Bahkan saya merasa banyak dari mereka yang lebih keren daripada saya. Saya mah bukan apa-apa. Hahahaa

Sekarang sudah bertemu lagi dengan calon-calon orang keren generasi ketiga. Sedang berjuang, menjalani jalan yang mereka pilih untuk menjadi keren. Mungkin nanti mereka akan jauuuuh lebih keren daripada saya. Semangat ya, adik-adik^^ Saya pengen nulis "semangat ya, coy" tapi kok rasanya aneh ya, saya sudah merasa menjadi kakak :v sebelumnya kan saya malah yang kena bullying sama angkatan bawah *curhat*

Kamis ini sudah diagendakan malam untuk nonton acara mereka. Semangat yaaa. Saya menantikan penampilan terbaik kalian :)






Suasana latihan sisi tim karawitan



Tari Eko Prawiro. Belum sempat mendokumentasikan tari putri :(


Ini dia ketua presbud PLE. Saya narget foto wajahnya tapi ga dapet-dapet.


Ketua presbud (Nida), PJ Karawitan  (Gora) dan Imung sang pengendhang ganteng dan satu-satunya sedang kompromi. Ganbatte, Imung! I proud of you (y).


Reuni
Momen latihan PLE kemarin mengumpulkan sebagian Satria Pramudhita. Ya yang muncul itu-itu lagi sih. Tapi kapan lagi mereka-mereka yang jarang saya temui tiba-tiba datang ke sekre kalau tidak di acara seperti ini. Terima kasih atas momen ini.

Ga kerasa banget, sekarang kami sudah "tua-tua" begini. Sudah jadi swasta. Tapi saya ga mau sebutannya swasta. Kenapa namanya swasta? aneh tau.

Hahahaa ternyata mereka merencanakan sesuatu. Sempat curiga sih, gara-gara Fitri yang tiba-tiba ngajakin ke RLB padahal dia baru menunjukkan sebuah video dan belum ada satu menit termainkan. Tapi sampek RLB malah diajakin ke sekre atas lagi, katanya mau nyiapin eval. Emang mau nyiapin sih. Tapi ada ini . . .


Ada Mince, Fitri, Jarsi, Abdi, Candra, Yaka, Dena, (tangannya) Fika, (kameranya) Tata, Aflin (yang ga kelihatan), Lupita (ga kelihatan), Agung (yang udah pulang karena sakit perut), Sita (juga ulang tahun). Makasih yaa semuanyaaa

Terimakasih, Tuhan, untuk momen 17 November ini. Menyenangkan.


Posisi Tidur

Well, tadi malam menjadi malam kedua saya menginap di Lab dalam semester ini. Awalnya ga ada niat buat nginap tapi ternyata ada Kirun yang mau ditemani untuk menginap jadi yaaa yaudah. Kali ini nginepnya di ruang D4 LSKK karena ruang buat ngerjain TA berpindah ke sana. Problem yang dialami adalah susah tidur karena kursi yang dijejer tak senyaman di MIC hahaha. Akhirnya posisi tidur miring ke kiri. Berakhir pas bangun perut rasanya, masyaAllah sakit banget. Buat jalan aja sakit. Sempat takut kalau-kalau ada masalah sama usus buntu (pernah denger cerita dari temen haha).Pas abis sholat leyeh-leyeh glethakan di musholla, sakitnya perlahan hilang. Jadi curiga, sepertinya posisi tidur berpengaruh.

Gara-gara kejadian ini, saya jadi pengen menghindari, benar-benar menghindari tidur miring ke kiri hahaha.

Seni Menyenangi Sesuatu

Entah kenapa saya senang melihat paragraf ini di Novel Ayah karya Andrea Hirata. Hal yang saya ingin saya dapat melakukannya. Dimana kita bisa mensyukuri setiap hal kecil dan hidup tak dianggap sebagai beban.


Hujan

Hujan yang sepengetahuan saya membawa rahmat. (Seingat saya) Di Alqur'an juga dinyatakan hujan diturunkan dan kemudian akan dihidupkan daerah yang sudah mati, akan ditumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang darinya hewan dan kita (manusia) mendapat makanan.

Hujan yang diharapkan semua makhluk. Dari manusia-manusia korban asap hingga kaktus yang katanya tahan hidup di daerah jarang air pun juga tetap butuh hujan barang sedikit.

Hujan yang diharapkan oleh para petani di tengah kekeringan yang membuat retak tanah. Kekeringan yang membuat mereka membayar lebih untuk membayar pihak lain untuk mengairi sawah mereka. Kekeringan yang membuat ladang mereka terlihat kusam. Ya, petani bahagia ada hujan, termasuk keluarga saya.

Jika hujan sebegitu indahnya, kenapa hujan tidak sepanjang tahun? Karena ada rencana yang lebih indah untuk kita. Bagaimana kita akan menikmati musim yang beragam? Bagaimana kita bisa mensyukuri hujan jika kita mendapatkan hujan setiap tahun? Tuhan juga ingin kita punya struggle, tidak seenaknya sendiri.

Saya suka hujan. Dia mengaktivasi memori masa lampau. Banyak momen yang saya lalui dengan hujan.

Membawa saya kembali ke zaman dimana saya masih sekolah diniyah. Bahagia sekali saat itu. Tak jarang musim hujan saya pulang hujan-hujan. Naik sepeda butut saya. Setiap harinya, kresek adalah senjata andalan saya, untuk melindungi kitab (bukan kitab suci, tapi literally kitab secara arti dalam bahasa Arab) yang saya bawa. Rasanya menyenangkan bisa hujan-hujan. Sampai rumah langsung mengguyur si sepeda dengan air tawar agar air hujan yang asam tak berkontak lebih lama lagi dengan logam sepeda saya.

Terkadang juga membawa kembali memori tentang angkot sepulang sekolah MTs dengan segala cerita saat itu. Cerita yang konyol ketika saya melihatnya dari sudut pandang saya di usia segini wkwk.

Tapi dulu saya juga kurang suka hujan jika harus berurusan dengan sepatu, tapi saya tetap suka hujan. Jika boleh kompromi, saya ingin menikmati hujan atau suasana setelahnya tanpa harus membuat kaos kaki saya basah.

Hujan yang membawa kembali memori makan thiwul goreng bersama Ibu dan mbak.

Hujan dimana saya akan menemukan segerombolan cowo yang hujan-hujan sambil makan tebu curian dari ladang depan rumah saya. Makan tebu tanpa pakai pisau, arit, atau semacamnya. Saya saja sampai sekarang ga bisa membayangkan bagaimana bisa gigi mereka kuat untuk menghilangkan kulit tebu itu.

Hujan yang membuat saya galau apakah akan berangkat sekolah diniyah atau tidak.

Hujan yang memberikan aroma tanah yang menyegarkan. Hujan yang membuat kabut di sore hari dan juga keesokan harinya. Hujan yang membuat sawah-sawah terlihat hijau. Hujan yang membuat malamnya banyak suara kodok ngorek.

Dan sekarang saya sadar, saya sedang kangen rumah.

Waktu dan Bersyukur

Saya jadi pengen cerita tantang waktu. Tepat waktu. Tapi postingan ini pada akhirnya ghibah ehehehe.

Keinginan menulis ini dilatarbelakangi oleh kejadian kemarin. Kemarin dijadwalkan gladi bersih. Saya sudah memutuskan saya kemarin harus fokus ke pagelaran, ga boleh nyambi ngoreksi laporan atau belajar buat kuis atau bikin laporan atau yang lain. Bahkan niat nyuci baju saya urungkan. Intinya hari itu untuk kepentingan perform.

Berdasarkan jadwal yang diberikan sih, kumpul di lokasi perform jam 8 (tapi saya nangkepnya anak PSTK mau kumpul di sekre jam 8, buat berangkat bareng), Gladi resik jam 10. Ahahaa tapi saya baru bangun jam 8. Langsung bilang manajer kalau anak-anak mau berangkat bareng, saya ditinggal saja. Panik dong, apalagi ini berurusan dengan pihak luar. Urusannya nama baik. ckck

Setelah ini dan itu, akhirnya saya sampai di lokasi jam 10.15 kalau ga salah. Kaget. Sampai sana. orangnya baru dikit. Padahal saya kira pas saya sampai, saya tinggal duduk di area Bonang, nge-run buat gladi resik. Beberapa menit kemudian anak karawitan sudah lengkap. Banyak dari mereka sudah di sana sejak jam 9.

Sebal sih. Saya dan teman-teman banyak menggerutu. Itu jadwal dari pihak mereka dan mereka tidak menepatinya. Tokohnya saja baru datang jam 12. Trus ngapain minta orang lain dateng jam 8? Kalau saya sih, jadi keluar "tahu gitu aku tadi nyuci dulu." Yang lain juga gitu. Trus jadi pada bete. Ya kami terbiasa kumpul itu jam 7 udah di lokasi buat brifing. Kalau pemain pada belum dateng udah diteror, ditelfon2 gitu. Trus sambil nungguin waktu gladi, pada sarapan. Sarapan sudah disiapkan. Biasanya kalau pada ngaret akhirnya brifing dilakukan bareng sarapan. Trus abis itu langsung gladi, sholat, make up sesuai jadwal masing-masing dan bla bla bla. Intinya ga sengaret yang saya alami kemarin deh.

Trus katanya jadi mau gladi jam 1.15 haha. Anak-anak udah pada heran sih yakin, jam segitu mau gladi? mau make up jam berapa? akhirnya? ga jadi. Haha hujan. Pelajaran yang bisa diambil adalah. Segeralah gladi bersih sebelum hujan. Dan tepati jadwal agar tidak ada yang sakit hati.

Mungkin saya orang yang munafik, naif, atau apalah itu namanya. Seenaknya ngomong begini padahal masih sering banget telat. Maaf ya.

Pelajaran kehidupan selanjutnya yang saya dapat kemarin adalah tentang betapa unit yang saya ikuti masih sangat beruntung dengan segala yang kami punya. Dan saya merasa bersyukur ternyata selama di unit, secara tak sadar banyak pelajaran positif yang saya dapat. Saya diajari tentang fokus, perencanaan, persiapan, komitmen, disiplin, kekeluargaan. Itu pelajaran yang berkaitan dengan yang saya alami kemarin.

Tapi congratulation untuk "unit sebelah" yang pada akhirnya sukses performnya. Saya banyak belajar juga dari kalian. Terima kasih untuk kesempatan yang telah diberikan. Semoga ada pembelajaran yang baik dari apa yang kita lakukan selama ini.

(Hanya pikiran) tentang pengalaman ngasisten

Halo, Dunia! Saya sudah pernah bercerita bahwa saya menjadi asisten sebuah praktikum di semester ini kan? Oke. Saya mau bercerita sesuatu yang berhubungan dengan itu.

Praktikum yang saya asisteni punya sebuah tool bernama BCL (Buku Catatan Laboratorium). Dari namanya sih, kalau saya orang awam, buku itu akan berisi catatan-catatan selama kegiatan di lab. Ada data percobaan, kejadian-kejadian selama percobaan, tanggal percobaan, nama/judul percobaan, setting yang dilakukan saat percobaan, ya gitu-gitu deh isinya. Dan BCL ini memang isinya ya itu, ditambah ada nama asisten dan tanda tangan dan tanggal di setiap halaman.

Saya heran lho. Selama saya ngasisten kok masih ada beberapa yang menurut saya kurang inisiatif, atau mungkin belum mengerti esensi atau maksud dari BCL itu. Saya menangkap, sebagian dari mereka yang saya maksud ini khawatir masalah nilai.

Saya pengen menceritakan dengan beberapa tanya jawab ini.

"Kak, ini hasilnya harus digambar semuanya?"
Hei, ya itu terserah kamu lah. Tau ga sih, esensi BCL itu apa? Biar nanti kamu lebih mudah bikin dokumentasinya, bikin laporannya. Ya kalau kamu merasa kamu akan membutuhkan data dalam bentuk gambar, silahkan digambar. Kalau ga perlu ya ga usah. Catat seperlunya. Kan tujuannya biar kamu gampang bacanya, biar pas bikin laporan inget percobaan kemarin gimana.

"Kak, ini berarti kejadian di labnya saya tulis bla bla bla saja ya kak?"
Saya heran kenapa ini juga ditanyain. Ya kejadian yang menurut kamu harus dicatat ya catat saja. Tujuan ada penulisan kejadian di lab kan mendokumentasikan kejadian selama praktikum, terutama yang mempengaruhi peralatan praktkum dan hasil percobaan. Misal nih, kita jadi inget, jadi tahu kalau ternyata multimeternya fuse-nya putus gara-gara arusnya kegedean (ya walaupun ini harus lapor ke asisten pas di lab juga). Misal lagi, ternyata komponen yang dipakai kurang memberikan hasil terbaik dengan setting yang dibuat seperti modul, jadi setting-nya diubah sedikit. Ya intinya kejadian yang menurut kamu penting ya catat saja. Biasanya itu sangat berguna untuk analisis di laporan.

"Kak, ini kan percobaannya ga lancar gini. Saya belum selesai, trus BCL-nya gimana? dataya ga lengkap dong? nilainya?"
Yaelah. Namanya juga BUKU CATATAN LABORATORIUM. Ya catat apa adanya saja dari percobaan dan kejadian yang dilakukan selama di lab. Jangan terlalu khawatir masalah nilai. Pikirkan fungsi dari BCL.

"Kak, ini berarti saya simulasi saja ya?"
Ya otomatis kalau ada percobaan yang belum selesai, harus disimulasikan dong. Tujuan praktikum kan memberikan pengalaman mengaplikasikan teori yang didapat di kuliah sehingga diharapkan kita lebih nangkep. Jadi diusahakan pernah mencoba semua percobaannya dan mengerti maksud dan tujuan dilakukannya percobaan itu. Tapi di laporan bilang kalau data itu hasil simulasi.

"Kak, nanti di laporan semua fotonya dimasukkan?"
Oh meeeen. Mungkin mereka perlu diberikan materi tentang dokumentasi atau mungkin "sepatu orang lain". Gini lhooo. Kamu membuat laporan itu berarti kamu mendokumentasikan apa yang kamu lakukan dan akan dibaca orang lain. Berarti kamu harus memaparkan dengan cara yang baik. Implikasinya, kamu harus membuat laporan itu "mudah" untuk dibaca. Ya kalau begitu, cantumkan data seperlunya. Kalau data gambar tidak diperlukan ya ga usah dicantumkan. Bayangkan sendiri saja, kalau semua gambar dimasukkan padahal yang diperlukan hanya penguatan atau frekuensi saja. bacanya kan susah juga. Kalau percobaan yang ingin melihat bagaimana efek sesuatu terhadap hal yang berhubungan dengan bentuk grafik keluaran ya baru cantumkan. Pantas saja selama ini saya menjumpai laporan yang subhanallah sampek belasan halaman. Padahal saya lihat laporan saya paling ngepol 9 halaman (di praktikum ini). Haha bisa jadi saat itu saya analisisnya kurang bener juga sih haha

Ya itu cuma cerita dan pemikiran saya sih. Bisa jadi pemikiran saya ini salah. Saya saat ini bilang begini, tapi bukan berarti dulu saat saya menjadi praktikan tidak pernah seperti itu. Tapi kurang lebih anggapan saya terhadap fungsi BCL dulu seperti itu. Pemikiran ini muncul ya karena saya merasa ada yang salah. Mohon maaf, kalau saya jadi memberikan kesan saya sok tahu atau barangkali saya menyinggung perasaan.


Impian Masa TPB

Tadi malam, keinginan saya dikabulkan oleh Allah dengan cara yang berbeda. Keinginan dari masa TPB. Keinginan untuk main karawitan di pagelaran TW. Waktu itu pagelaran TW diadakan April 2013. Saat itu saya kalah sama Mince. Ya memang saat itu talenta main bonangnya lebih baik daripada saya. Kalau sekarang, saya kurang tahu karena kami sudah jarang main-main. Kami berdua sibuk dengan dunia masing-masing. Saat itu, Pagelaran TW 42 diadakan di Teater Dago Tea House Terbuka. Saat itu saya ga main karawitan, tapi jadi penari.

Ternyata keinginan itu tak menghilang begitu saja. Sebagai pelampiasan, saya ingin orang yang main Bonang Barung di TW43 adalah anak didik saya. Ternyata di TW44 keinginan itu masih ada walaupun mulai meredup. Sadar diri, sudah "tua". Tapi saya bahagia orang yang main Bonang Barung di TW44 adalah anak didik saya. Sebenarnya semua anak Bonang Barung 2013 dan 2014 anak didik saya, lha wong bisa dibilang saya adalah pelatih yang intensitas nglatihnya paling banyak, hampir setiap pertemuan PLE wkwk. Bahkan saya diberi kesempatan menjadi manajer mereka di pagelaran TW43. Saya berterima kasih, segala proses itu membentuk saya menjadi saya yang saat ini sedang menulis tulisan ini,

PLE : acara kaderisasi di PSTK.

Dan Allah ternyata tidak serta-merta memupuskan harapan karena saya sudah "tua" begini. Keinginan saya dikabulkan dengan cara yang berbeda dari yang saya pikirkan. Dikabulkan melalui pagelaran yang "bukan milik" PSTK. Pagelaran ini diadakan sebuah unit lain yang ingin berkolaborasi dengan beberapa unit lainnya, salah satunya PSTK. Dan saya main Bonang Barung di sana. Pagelaran digelar tadi malam, di Teater Dago Tea House Terbuka. Meski dengan materi yang tidak se-expert di TW, meski tidak dengan proses latihan yang se-menyentuh-hati, se-menyenangkan dan se-terasa-punya-keluarga seperti di TW, tapi keinginan itu terkabulkan. Mungkin kalau saya men-state detil-detil yang saya inginkan, detil-detil itu juga bisa terkabulkan hehehe

Saya tak menyangka. Keinginan yang muncul di tahun pertama saya di kampus, dikabulkan di tahun "terakhir" saya di kampus.

Publikasi

Saya baru ingat saya ingin menulis tentang ini sejak lama tapi wacana melulu haha. Publikasi. Biasanya acara-acara gitu pasti ada publikasi. Via banyak media. Baik dunia maya atau dunia nyata. Saya mau ngomongin tentang publikasi di dunia nyata deh.

Cerita dulu deh. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh beberapa publikasi yang memang kreatif tapi menurut saya kurang bertanggung jawab. Tentunya ini saya temui di kampus. Ceritain satu per satu aja lah yaaa.

Poster adalah sarana publikasi paling umum. Sepanjang pengamatan saya selama di kampus, tempat nempel poster sudah disediakan. Kalau masalah tempat nempel poster, oke lah, poster dipasang pada tempatnya. Ada aturan bahwa untuk menempel poster diharuskan menggunakan selotip kertas biar pas dieliminasi tidak meninggalkan bekas yang berarti. Oke sampai saat ini saya menemukan poster-poster dipasang dengan selotip kertas tapi saya heran kadang masih ada sisa-sisanya gitu ahaha. Tapi ada nih yang menurut saya perlu dibenahi. Menurut saya sih. Itu lho, poster yang sudah "kadaluarsa", kayaknya pihak yang menempel perlu juga membereskan poster "kadaluarsa"nya. Selain memudahkan orang lain yang mau masang poster, juga membuat papan poster menjadi lebih sedap dipandang.

Sarana publikasi yang menurut saya kreatif tapi bermasalah adalah stiker. Ide publikasi dengan stiker ini kreatif sih. Tapi destruktif juga sama pemandangan hahaha. Ya bayangkan saja, meja di kantin yang masih bersih gitu tiba-tiba ditempelin stiker. Kaca di kamar mandi, pintu di kamar mandi juga bernasib demikian. Kalau stikernya sedikit sih level annoying-nya belum terlalu terasa. Kalau pihak lain ikut-ikutan kan makin banyak, makin penuh. Belum lagi stiker itu akan meninggalkan bekas yang sangat berarti. Tahu sendiri kan stiker itu kalau dicopot sering ga semuanya terlepas. Paling ringannya lem nya masih tertinggal di tempat nempelnya.

Ada lagi sarana publikasi yang lebih kreatif untuk acara-acara dalam kampus. Itu lho, hiasan-hiasan yang digantung di jalur-jalur pejalan kaki. Eh penunjuk arah yang ditempel di jalan juga ding. Kreatif sih. Tapi sayang sekali setelah acaranya selesai, yaudah, bye. Dibiarin saja. Ga ada pihak yang membereskan. Bergantung pada kekuatan alam untuk mengeliminasinya. Entah kena hujan, kena angin, ketabrak kelelawar, atau mungkin dicuri wkwk. Padahal itu fasilitas umum gitu.

Yah, inti dari postingan ini adalah menurut saya, pihak publikasi atau mungkin artistik itu ga cuma bertanggung jawab pada membuat publikasinya, tapi juga bertanggung jawab untuk membereskannya setelah acara usai.

B300v1 menginap di MIC

Haha, saya mungkin sudah mendapat pelajaran dari pengalaman sebelumnya tapi belum mengamalkannya. Masih saja saya deadliner. Yah masih gampang terpengaruh sama mood sih ya haha.

Well, pengerjaan dokumen kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Bedanya dimana? ada deh. Tadi malam masih ngerjain-ngerjain gitu, pekerjaan yang cukup membosankan sih, merapikan. Merapikan ternyata lama juga. Saya mulainya baru jam setengah sepuluhan pula karena sebelumnya ada latihan Rahwana. Selesainya pagi deh. Beruntung di MIC masih ada Ari yang nginep dan Irfan yang lagi edit-edit video.

Pada akhirnya Irfan pulang, sama "mbak"nya. Irfan ngajakin pulang sih tapi sudah terlanjur mager. Level mager bertambah karena hujan wkwk. Akhirnya saya memutuskan ga balik kosan. Hahaha paling ga, kalau ditanyain "udah pernah nginep di Lab" bisa jawab "udah". "Kapan?" "(bisa dibilang) di malam terakhir kami menghuni Lab itu." Yay! saya sudah pernah menghabiskan malam di sana sebelum kami pindah ke Labtek VIII Lt 2.

Yay! B300 akan memberikan kenangan menginap di ruangan itu, di MIC Labtek V Lt 4. Yang lebih menyenangkan, saya sudah sempat download beberapa film semalam wkwk.

Barakamon

Halo, Dunia!

Saya barusan nonton sebuah anime. Judulnya Barakamon. Pertama ngopy dari temen, dari judulnya kebayang filmnya isinya semacem Ksatria Baja Hitam kalau ga gitu kayak Doraemon gitu eh ternyata real nya sangat jauh dari itu. Tapi ga menyesal kok. Animenya menyenangkan. Kocak, tapi kadang ada mello-mello-nya gitu dan banyak pelajaran kehidupan.


Barakamon bercerita tentang "pembuangan" Seishuu Handa oleh ayahnya (kalau ga gitu direkturnya. Lupa) ke sebuah pulau *masih berpenghuni* gara-gara Handa nonjok direkturnya di pameran sebelumnya. Ceritanya Handa ini seorang seniman gitu, seniman kaligrafi. Awalnya saya merasa aneh sih dengan karyanya. Kenapa cuma tulisan gitu aja. Setelah saya pikir-pikir, ohiya kaligrafi arab kan juga ada. Berarti ini mirip-mirip lah sama kaligrafi arab yang biasa saya temui.

Si Handa ini disuruh ayahnya untuk ke pulau itu, untuk mencari inspirasi katanya. Tapi ternyata di Pulau itu, si Handa ini belajar banyak tentang kehidupan. Ya intinya Barakamon bercerita tentang Handa yang kuper dan kurang bersosialisasi menjadi belajar bagaimana kehidupan sosial, merasakan bagaimana kebersamaan dan kekeluargaan.

Dari gambaran besar ceritanya kayaknya kelihatan mello-mello gimana gitu kan? Tapi pencapaian goal itu melalui cerita yang kebanyakan konyol dengan adanya tokoh-tokoh yang berperan penting dalam pembelajaran ini. Ada Naru Kotoishi, Anak kecil umur (kalau ga salah) 6 tahun. Banyak pelajaran kehidupan dan tentang indahnya masa kecil yang diberikan melalui tokoh ini. Ada juga Miwa Yamamura, Tamako Arai, Hiroshi Kido dan banyak penduduk desa yang baik hati. Segala jenis kepedulian dan kehidupan di desa itu membuka kesadaran betapa indahnya jika kita saling membantu dan menghormati dalam kehidupan (itu menurut saya). Yang paling penting, suasana desa itu bikin kangen rumah wkwk.

Ohiya, Handa di desa ini dipanggil dengan sebutan Sensei. Saya lupa kenapa haha. Pas nonton, saya merasa seneng banget ketika Sensei menemukan suatu keindahan atau pelajaran kehidupan. Mungkin karena saya merasa life lesson yang didapatkannya cocok untuk menjadi motivasi yang saya butuhkan. Iya. Pelajaran tentang bagaimana menerima apa adanya, tentang bersyukur, tentang pentingnya teman, tentang bagaimana kepedulian itu dapat membahagiakan orang lain, tentang optimisme, hingga tentang betapa indahnya masa kecil. Hahahaa

Selama season ini, di desa ini Sensei mendapat beberapa inspirasi dalam pembuatan karyanya. Jadi ada beberapa inovasi gitu. Paling seneng kaligrafi Sensei yang ini. Kaligrafi dari inspriasi yang didapat saat terperosok jatuh ke hutan (hutan atau kebun ya?) dan tak sengaja menemukan betapa indahnya langit malam dengan hiasan bintang-bintang uuu~ Kaligrafi ini (kalau dari nonton animenya) artinya "Stars", setelah saya cari di Google Translate ternyata bacanya Hoshi.


Kabar-kabarnya nih Barakamon ada season duanya tapi saya cari-cari belum ada. Tapi kabarnya dia udah rilis. Haa ga sabar pengen nonton.

Cerita Hari Ini | 27 Oktober 2015

Well, blog ini mulai mirip catatan harian wkwk. Ada kejadian mengandung pelajaran kehidupan hari ini. Sebenarnya setiap kejadian sepertinya mengandung pelajaran kehidupan sih, hanya saja tak semuanya disadari sebagai pelajaran kehidupan.

Pelajaran kehidupan di ujian SKD

Hari ini isunya ujian Sistem Kendali Digital. Peluang benarnya sangat mendekati 1 sih. Tapi hari sebelumnya eh malam sebelumnya saya tak mempersiapkannya, malah nonton Barakamon yang bikin ketagihan. Saya pengen nulis tentang Barakamon di satu postingan sendiri hahaa saya merasa banyak pelajaran kehidupan di sana. Oke, kembali ke topik. Akhirnya saya (sebenernya) ga siap tapi entah kenapa hati saya terasa tenang-tenang saja. Dalam hati dan pikiran saya selama ini "Kenapa harus minta-minta ujian ke dosen dah? Bukannya ujian itu lebih "murni" kalau (sedikit) dadakan? ya maksudnya suka-suka dosennya gitu wkwk." Ya saya mikirnya pengajar jadi benar-benar tahu kondisi anak didiknya seperti apa. Ya walaupun bilang dulu juga menguntungkan bagi saya haha.

Well, saya sudah siap di sekitar kelas sebelum dosen datang. Dosen mata kuliah ini, sebut saja Pak Iyas. Pak Iyas pun datang, membawa kertas. Ini beneran ujian lah.

Masuk kelas, Pak Iyas memaparkan data presensi saat kami di-php buat ujian. Kami bisa 100% datang saat ada isu-isu ujian. Beliau mengusulkan ujiannya diphp terus aja biar yang datang banyak terus. Kami diminta memilih, ujian hari ini tapi memberikan jaminan selanjutnya bisa datang 100%, atau ujiannya ditunda dulu. Jadinya kayak MBC dah. Hahaha.

Well, saya nangkepnya sih sebenernya itu karena Pak Iyas sayang sama kami. Beliau tak ingin kami cuma datang saat ujian saja. Ga dapat esensi kuliahnya sih kalau menurut saya. Kuliah kan bukan sekedar kita bisa mengerjakan materi itu tapi kita juga belajar tentang etika, komitmen, integritas dan tanggung jawab. Melatih kita untuk tidak durhaka menghargai orang lain (dosen sih sebenernya). Menguji komitmen dan tanggung jawab akan kuliah dan berbagai tugasnya. Tentunya juga menguji integritas kita dalam melaksanakan berbagai prosedurnya.

Sayang sekali, saya ngomong begitu tapi kenyataannya masih begini-begini saja. Belum bisa menepatinya.

Pada akhirnya saya ngikut saja sama yang lain, yang pengarepnya minta ujian saja. Tapi ujiannya open book coba. Gimana Pak Iyas ga sayang sama kami? Beliau ingin kami paham, bukan cuma bagus nilainya dalam artian bisa pas ujian doang.

Hmm pengen cerita tentang pandangan saya yang mirip-mirip sama kasus tadi tapi nanti jadinya ngalor-ngidul kemana-mana jadi semoga saja saya bisa menuliskan dan mempostingnya.

Sebenarnya masih ada pelajaran kehidupan yang saya dapatkan dari seorang teman tapi sepertinya kurang enak kalau saya tulis di sini haha.

Cerita Hari Ini | 25 Oktober 2015

Halo, apa kabar dunia? Semoga kau masih menganggapku ada.

Well, Saya ingin kembali bercerita. Mungkin ini keluhan tapi saya ingin bercerita. Lebih dari dua minggu ini saya “tak berjumpa” dengan seorang teman. Gara-gara masalah ini emosi saya kacau. Emosi-emosi negatif menginap dalam diri saya. Berefek pada kehidupan. Saya mencari pelampiasan dan jadilah berbagai film animasi yang menemani dan membantu saya melupakan segala kenegatifan itu. Tapi tanggung jawab saya jadi terancam. Yah, itulah yang terjadi.

Tapi sebenarnya saya lebih ingin menceritakan apa yang saya alami hari ini. Well, hari ini saya dimintai tolong Imung untuk ngelatih PLE. Jadwalnya sih jam 3. Waktu saya masuk RLB, saya malah menemukan latihan wayangan. Akhirnya saya iseng ikutan. Seru. Sayang sekali latihannya seminggu dua kali. Saya sudah terikat latihan Rahwana. Kalau ditambah waktu dua kali seminggunya latihan wayangan rasanya tidak memungkinkan dengan melihat keadaan tugas akhir wkwk.
Di tengah latihan ada obrolan tentang gaya dalang. Sebuah pikiran muncul :

“Apakah beberapa tahun lagi masih ada orang yang bisa main wayangan kalau anak-anak mudanya seperti ini?”

Saya jadi khawatir sendiri. Bahkan saya merasa belakangan saya bisa dibilang tak pernah nguri-uri budaya (jika apa yang saya lakukan dulu termasuk nguri-uri budaya). Jadi kawan, cobalah iseng ngintip di youtube atau di manapun tentang budaya Indonesia. Paling tidak kalian pernah melihatnya.

Sayang sekali hari ini latihan PLE dibatalkan saking sedikitnya peserta yang datang. Akhirnya saya nimbrung di forum obrolan kecil itu. Obrolan ngalor-ngidul hingga sampai di topik tentang bahagianya masa TPB. Terjadi obrolan yang kurang lebih seperti ini :

“Kalau banyak tugas pas latihan kepikiran tugas, Mas. Jadi mending ga dateng latihan.”
“Ya ngapain kamu pas latihan mikirin tugas? Pas latihan itu ya main aja, refreshing. Biar refreshing-nya beneran jadi refreshing. Kamu harus benar-benar membedakan kapan refreshing dan kapan belajar.”

Mengingatkan saya pada “Fokus”

“Fokus” yang menjadi wejangan yang saya dapatkan dari mas dan mbak PSTK saat saya dikader dan saya berikan kepada adik-adik saat saya mengkader mereka. Gara-gara obrolan ini saya sadar, belakangan ini saya tidak mengaplikasikan apa yang sudah saya dapatkan padahal saya menasihati adik-adik saya untuk melakukannya. Manajemen “Fokus” yang terabaikan membuat apa yang saya lakukan menjadi tidak efektif, terutama pas kuliah (Hahaaa ujung-ujungnya kuliah juga, ya emang kehidupannya masih kuliah).

Barusan saya menemukan postingan seorang teman tentang exchange yang saya inginkan. Dia menceritakan bagaimana proses apply exchange itu. Juga ada cerita sedikit tentang bagaimana dia mempersiapkannya. Membuat saya berpikir, saya belum mempersiapkan seniat dia. Saya malah belum mempersiapkan apa-apa. Saatnya introspeksi.


Ayo cari lagi dimana semangat itu.

Merindukanmu (?)

Kamu kenapa?
Kami bingung memikirkanmu
Hah. Kami?
Atau mungkin sebenarnya hanya aku?
Tapi tak bisa dipungkiri
Kami membutuhkanmu

Kami merindukanmu
Atau barangkali sebenarnya hanya aku?
Relativitas
Relativitas yang membuatku merindukanmu
Ah tidak
Itu sebenarnya hanya mirip seperti Hukum Newton saja
Hukum Kelembaman
"Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan geraknya"

Beberapa waktu lalu
Tiba-tiba saja
Frekuensi interaksi kita meningkat
Kesempatan besar bagi kami untuk mengenalmu lebih dalam
Kesempatan besar bagi kita untuk melewati tantangan bersama
Tiba-tiba juga
Frekuensi itu turun drastis
Mendekati nol

Ya,
(kami) merindukanmu seperti hukum kelembaman

Khawatir
Apakah kamu sedang terjebak dalam emosi yang kian rumit?
Atau kamu sedang terjebak dalam labirin kehidupan?
Atau kami telah menyakitimu?
Atau kamu sedang kurang kerjaan dan berakhir mengerjai kami?

Kami mencarimu
Kami merindukanmu
Kami sangat berharap kita bisa bertemu
Dengan wajar
Dengan keadaan yang lebih baik
Dengan bahagia

Atau mungkinkah itu bukan kami?
Tapi hanya aku?
Entahlah

(kami) funta

Banyak cerita terlewatkan. Banyak kejadian yang luput dituliskan di sini. Sebenarnya sudah pengen nulis entah dari kapan tapi gagal melulu karena sering lupa karena ini dan itu.

Kehidupan saya belakangan ini penuh dengan warna-warna suasana tugas akhir. Orang-orang yang (sepertinya) sering saya temui berpindah dari Fitri, Lovila, anak-anak PSTK, menjadi seorang Squidward dan Patrick wkwk.

Hari ini deadline pengumpulan Dokumen B100, B200 dan Video. Saya mau cerita. Kami sempat kebingungan menyusun dokumen-dokumen itu. Bingung karena topik kami (menurut kami) terlalu umum. Setelah minggu lalu mendapat sindiran karena di waktu itu kami baru membahas analisis bisnis akhirnya kami saat itu juga brainstorming mau kami apakan si teman baru kami. Wal hasil sekarang kami memutuskan untuk menjadikan teman baru kami pelayan restoran. Sampai saat ini kami masih berkutat dengan dokumen-dokumen itu hahahaa semangaat guys.

Setelah sekian lama, akhirnya kelompok kami punya nama juga. Beberapa hari yang lalu dengan  (setengah n) + 1 kami memutuskan nama kami funta. Ada ceritanya kenapa namanya itu. Tapi tidak akan diceritakan di sini haha. Well, apakah kami masih adaptasi? iya. Menyenangkan sekali bisa mengetahui apa yang selama ini saya belum tahu tentang mereka.

Sebenarnya di post ini saya mau fokus menceritakan anggota kelompok kami tapi kok ternyata pendahuluannya cukup panjang. Oke. Mari kita mulai.

Funta terdiri dari saya, Squidward dan Patrick. Setelah berinteraksi dengan mereka selama ini, saya menemukan betapa sangat berbedanya kepribadian kami hahaha.

Squidward
Saya memang sudah punya pengalaman "bersama" Squidward sejak semester 4. Semakin sering bareng di semester 6 dimana kami bersama di tiga dari empat praktikum. Itu pun karena satu praktikum itu memang tidak berkelompok. Meski begitu, ternyata banyak hal yang belum saya tahu dari seorang Squidward. Banyak. Bahkan beberapa kali saya dikagetkan oleh beberpa ekspresi dan reaksi yang dikeluarkan oleh Squidward. Hahaha. Squidward tergabung dalam kelompok kami juga karena saya yang (bisa dibilang) sedikit memaksa untuk bergabung. Saya iri sama Squidward. Saya melihat semangat juangnya jauh lebih besar daripada saya. Pembawaannya santai tapi gimana ngejelasinnya ya, dia rajin gitu sih kelihatannya. Entah dia sudah sit-in berapa kuliah. Setahu saya dua matkul haha.

Squidward sering menyebalkan dengan bagaimana ia menanggapi sesuatu. Itu menurut saya sih. Misal nih ya, kejadian ini. Saat itu kami mau ketemu di MIC. Masih saling nunggu dulu. Patrick masih di CC Timur. Squidward masih otw kampus. Saya menunggu di depan TU STEI. Sibuk ngapa-ngapain sama laptop sambil nungguin Squidward dateng untuk selanjutnya menghubungi Patrick kalau Squidward sudah datang. Akhirnya muka Squidward nongol juga naik tangga. Saya nyapa.

"Hai, Squidie." Selanjutnya saya masih lanjut lihat laptop. Ya lumrahnya orang kalau lihat kelompoknya nyamperin dulu lah yaaa, paling engga nanyain Patrick mana, gitu. Eh, dia nylonong aja tanpa njawab sapaan. Itu nyebelin dah hahaa.

Tapi kalau sudah akrab kayaknya dia seru gitu sih orangnya.

Patrick
Oke selanjutnya Patrick. Dia ngajakin saya buat sekelompok beberapa menit setelah saya ngontak Squidward buat jadi sekelompok. Mungkin Tuhan memang merencanakan kami akan menjadi kelompok yang super keren nantinya bahkan sampek ngajakin aja di waktu yang bisa dibilang bersamaan. Apaan sih Nal?

Well, Patrick orangnya lebih sedikit nyebelinnya daripada Squidward yang respon terhadap sesuatu langsung bikin diem. Patrick banyak ngomong juga walaupun masih banyak saya sih hahaa. Dia suka Bola. Suka banget sama sebuah klub sepakbola dari Italia. Haduh saya mah ga ngerti begituan. Squidward juga ga terlalu suka bola. Kalau anime, Patrick paling sukanya Naruto sama Conan. Dia ngomong gini ke saya pas saya nonton Boboiboy

P : "Haduh, Sponge. Inget umur."
Sp : "Lhah emang kenapa? Salah kalau aku nonton Boboiboy? Seru tau."
Sq : "Iya, Trick. Kenapa dah? Urang juga biasa nonton Boboiboy. Seru coy." (kurang lebih omongan Squidward begitu)

Yaaa Patrick dan Squidward suka Naruto, saya masih pengen nonton tapi belum keturutan. One Piece, saya sama Squidward yang ngikutin. Bola yang suka dan ngerti sih Patrick sama Squidward.

Kalau saya lihat sih Patrick yang paling panikan diantara kami. Panik itu perlu sih. Tapi kadang saya merasa bersalah kalau saya ga panik juga, kepikiran jangan-jangan saya kurang peduli. Di antara kami dia juga yang paling jarang pulang. Salut deh sama Patrick yang kuat jauh dari rumah untuk waktu yang lama.

Well itu sekilas tentang kelompok saya. Hahaha akhirnya keturutan nulis tentang mereka. Masih banyak hal-hal yang belum saya ceritakan. Banyak hal yang belum saya tahu tentang mereka :D Semoga saja mereka ga baca postingan ini. Kan saya ngata-ngatain mereka gitu.

Behind the Scene Video TA

Kami (funta) sepertinya memang berjiwa deadliner dengan mengabaikan sisi inisiatif dan konflik haha. Jumat, 9 Oktober 2015 deadline dokumen B100+Video dan B200 TA. Dan kami baru benar-benar mengerjakan video J-6 00.00 hari Jumat hehehe.

Saya sebenernya bingung. Pengen ngepost ini di blog TA tapi kok isinya gini banget. Yasudah saya post di sini saja.

Well, mari kita mulai. Awalnya kami meminta tolong teman saya, sebut saja Basreng. Namun ternyata karena saya belum ngomong lagi sama basreng jadi kami ga jadi minta tolong. Tinggallah kami bertiga, mahasiswa dengan jiwa seni yang mungkin kurang. Brainstorming saat itu juga, gambar-gambar yang kami ingin basreng buat mau digantikan dengan apa. Yang pertama adalah restoran. Entah kenapa saya kepikiran Krusty Krab yang di Spongebob Squarepants. Dengan pembicaraan ini itu akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan sebagian episode Spongebob Squarepants : Patty Hype dan untuk menambah nuansa alay, kami tambahkan episode yang ada marching band nya. Jadilah video super alay. Mungkin orang yang nonton mikir, ini salah upload kali ya. Engga kok. Itu saking kami kurang kreatifnya.

Tapi tugas video ini berhasil membuat momen pertama kami menghabiskan waktu malam bersama sampai jam 1 pagi. Dan juga mempertemukan kami dengan adiknya Hilmi yang ternyata mirip banget sama Hilmi.

Tapi sebenarnya bukan itu poin yang mau saya ceritakan. Gara-gara ide spongebob maka kemungkinan sangat besar kami jadi nonton Spongebob. Dan itu terjadi, kawan. Emmm saya kan orangnya gini, gampang ketawa. Saya nonton Spongebob sampek ketawa-ketawa hingga muncul perbincangan yang kurang lebih begini. Biar lebih susah nebaknya mari kita samarkan namanya

P : Lihat deh, default mukanya Spongebob sama Squidward beda banget lho. Spongebob gini, Squidward gini (Silakan imajinasikan wajah Spongebbob dan Squidward).

P : Kayaknya di kelompok kita ada satu Spongebob deh. Yang dua Squidward :v
Kalian tahu kan siapa yang dimaksud P?

Sp : Hahahaaa kan Squidwardnya udah dia (Nunjuk Sq)
Gara-gara status di timeline fb nya Sq tentang squidward -_-

Sq : Haha, maneh apa, P? Patrick?

Wkwk kok kalau saya pikir-pikir cocok juga. Sp emang paling banyak ketawa di funta. Dikit-dikit ketawa. Sq, sumpah dia nyebelin banget kayak Squidward. Kadang nanggepinnya langsung mematahkan semangat. Bukan yang sampai down gitu sih. Tapi bikin diem aja haha. Nah Si P banyak makannya sih hahahaaa jadi cocok-cocok aja kalau image Patrick ditempel padanya wkwk.

Trus saya jadi kepikiran nanti di "tentang" blog TA (yang sampai saat ini masih mendekam di level draft) perkenalannya ada Spongebob, Squidward sama Patrick gitu. Tapi emmm ya sudahlah nanti lihat apa kata mereka hahahaa

Oh iya, bagi yang ingin melihat video pertama kami (yang super ga jelas) silakan lihat di sini.

Goodluck, Guys!

Upgrade RAM

Eitz. Hati-hati. Cerita ini membosankan.

Sebelumnya saya mau pamer dulu nih *pamer kok bilang-bilang wkwk*. Ceritanya laptop saya baru. Laptop unyu yang lama diminta sama pemilik aslinya, mbak saya. Saya sudah pernah ngepost tentang topik TA yang saya, Hilmi dan Irfan dapatkan kan ya? Kemarin kami diberikan file yang isinya petunjuk bagaimana cara nyobain Nao, teman baru kami. Jeng jeeeeng. Ada pre-requisite nya. Salah satunya RAM yang cukup, salah banyaknya software ini-itu yang sampai sekarang belum kunjung saya install, lebih memilih ngeposting tulisan ga jelas ini. Kebetulan nih kebetulan RAM laptop baru saya termasuk yang kalau buat ngejalanin program sekian banyak itu akan lemot sekali jadi kesimpulannya saya perlu upgrade RAM. Ya walaupun sebelum dikasih file itu memang saya sudah niat mau upgrade RAM.

Kemarin saya putuskan ke comlabs buat minta tolong upgrade RAM sama install office. Karena RAM nya baru bisa datang hari ini jadi laptop saya bawa dulu dan saya sudah bayar. Siang tadi saya kembali ke comlabs meyerahkan laptop untuk "dioperasi" kecil-kecilan. Katanya bisa selesai jam setengah 5. Setengah 5 setelah bimbingan saya kembali ke sana dan . . .

Mbak2 : "Emm ternyata tadi RAM nya keliru, Mbak. Jadi belum bisa diambil."
Saya : "Trus selesainya kapan?"
Mbak2 : "Ya Senin"
Saya : "upgrade RAM nya bisa dibatalin ga? besok saya mau pakai laptopnya dan udah perlu RAM yang gede. Cobalah, Mbak, tanyain dulu."

Hahahaa wajah memelas, sedikit bujukan dan banyak doa. Itu yang saya lakukan. Sambil menunggu mbaknya ngehubungin seserorang, saya berdoa sambil mikir, "haduh, kalau ga bisa dibatalin gimana yak? Senin lagi. Udah gitu kata kokoh tadi kemahalan lagi." Saya tadi lebih mikirin duit yang sudah terbayar daripada nasib kelompok TA saya mau nyobain Nao kapan wkwk. Maafkeun temanmu ini ya teman-teman :D

Sepertinya Allah memang punya rencana yang lebih indah. Akad jasa upgrade RAM ini bisa dibatalkan :D Rencana selanjutnya lebih indah wkwk. Sampai sekre langsung nyari Koh Wheland.

Saya : "BEC yuk. Ga jadi upgrade RAM di comlabs. Besok mau dipakai nih."
Koh Wheland : "Yuk. Sekalian ke Baltos ya. Ambil laptopku."

Rencana yang direncanakan dalam beberapa menit. Anti-wacana. Langsung cus ke Baltos. Dan Perjalanan ini sungguh sangat mirip dengan perjalanan yang pernah kami lakukan berdua sebelumnya. Baltos - BEC - BIP, cuma purpose-nya beda.

*Ceritanya sudah sampai di BEC*
Muter-muter sebentar hingga Wheland berkata, "Sini, yuk. Aku melihat sesosok RAM." *sesosok RAM -__- batin saya* Kami masuk sebuah toko cukup besar tapi masih baru. Yang ngelayanin wajahnya kokoh2 gitu.

Koh Wheland : "Yang punya kokoh2."
Saya : "Sodaramu ya?"
Koh Wheland : "Hahaaa barangkali dapet diskon "
yakali dapet diskon -_- cuma gara-gara tampang doang yang mirip kokoh2

Ternyata laptop saya memang agak merepotkan. Koh Wheland dan kokoh2 di toko pun ga tau tipe RAMnya setelah dibuka. Ceritanya RAM saya sudah jadi satu sama boardnya, ga bisa diambil -_- saya jadi mikir, saya ga bisa mengganti si RAM "permanen" itu dong -_- Trus koh Wheland iseng googling dan nemu tipe RAMnya. Saya yang ga ngerti apa2 ngeiyain aja buat dipasang sebuah jenis RAM.

set set set. Jeng jeeeeng. RAM nya ga ke-detect. Kokoh penjaga toko akhirnya bertanya ke orang lain yang setelah kami melihatnya kami menyimpulkan sebenarnya orang ini yang punya toko. Si kokoh2 cuma asisten aja kali ya wkwk. Didapatkan kesimpulan RAM yang tadi terpasang sebenarnya bukan tipe RAM buat laptop saya -_____- Dalam hati saya udah panik, trus ini gue mau gimanaaaa? Allah memang baik sekali, mengantarkan kami ke toko yang baik hati.

"Saya sih menyarankan pakai yang tipenya. Yang ini. Harganya *tiit*"
oh meeeen, saya harus beli lagi? :(
"Harganya cuma nambah xribu doang. Yang tadi biar saya cancel."

Alhamdulillah. Terima Kasih, Ya Allah. Sudah mengantarkan saya dan Wheland ke toko yang baik hati ini. set set set diganti dan RAM pun ke-detect dan bisa berjalan dengan lancar. Urusan RAM sudah selesai. Pelajaran yang bisa diambil setelah ngobrol sama Wheland : datanglah ke toko yang bisa dibilang baru karena mereka masih "mencari pelanggan" jadi masih baik-baik orangnya wkwk.

Perjalanan berlanjut ke BIP buat numpang sholat. Selanjutnya ke McD (mekdi), makan bareng Wheland. Buka puasanya Wheland. Banyak ngobrol. Dan ini perjalanan kedua kami Baltos - BEC - BIP. Ehm. . . sudah saya bilang kan, tulisan ini membosankan wkwk.

Asisten Perdana dan Renungan Impian

Sekarang playlist isinya cuma YUI-Tokyo repeat mode.

Alhamdulillah ternyata keinginan jadi asisten semester ini masih dikabulkan setelah beberapa minggu yang lalu sempat berkesimpulan kesempatan itu sangat kecil hehe. Ceritanya saya kemarin jadi calon asisten praktikum elektronika II. Seminggu kemarin banyak skip kelas karena harus mengikuti pelatihan asisten yang sesungguhnya itu isinya adalah praktikum. Saya sudah meledakkan tiga op-amp selama pelatihan. Sayang sekali belum punya kamera yang mumpuni untuk mengambil gambar op-amp panggangnya. Nanti saja kalau sudah ada saya update gambarnya.



Kebanyakan saya dapat jadwal hari Senin. Alhamdulillah. Sesuai dengan yang diharapkan.

Hari ini, Senin, 21 September 2015 menjadi hari perdana saya ngasisten. Dag dig dug deh rasanya. Tapi alhamdulillah diberikan kelancaran. Mendapatkan tanggung jawab ngasisten empat kelompok. Menyenangkan bisa kenal eh tahu mereka ya walaupun saya ga apal nama mereka juga hahaha. Hari ini masih modul pertama, tahap output penguat daya. Masih tergolong gampang. Modul dua nanti? Emm semoga diberikan kelancaran.

Alhamdulillah hari ini hujan. View dari Labdas 2 pas hujan serem juga. Anginnya kenceng banget, goyangan pohon deket parkiran kelihatan banget. Tapi sehabis hujan subhanallah menyegarkan sekali. Menyenangkan melihatnya. Sampai sekarang aroma segar khas hujan masih ada. Rasanya jadi kangen rumah. Aroma ini, kesegaran ini, sensasi dingin ini, hmmm di rumah, semua ini akan lebih sugoi dengan bumbu suara kodok ngorek, krik-krik jangkrik atau kalau pas sore ditambah kabut dan pemandangan sawah yang menambah kesegaran. Ah, menyenangkan.

-Ganti topik-

Tak tahu kenapa sekarang terasa gabut padahal kayaknya kerjaan sebenernya banyak. Ada yang janggal. Mungkin efek kangen :D Tiba-tiba saja ingin mendengarkan lagu YUI-Tokyo ini. It brings back the memories. Renita apa kabar? Wheland apa kabar? apa kabar impian kita? Tersadar, sepertinya semangat impian itu perlu dipompa lagi. Bau-baunya dia mulai kalah eksistensinya oleh kesibukan ini dan itu. Semoga semangat impian ini selalu segar dan semoga selalu berkembang :D Wheland, kapan kita ke Jepang? Kapan jalan-jalan ke Vienna? Kapan kita keliling Eropa? Kata-kata apa yang tepat saya ucapkan? Sampai jumpa di Tokyo? atau sampai jumpa di Eropa? Hahahaaaa Buat seseorang, ehm kalau kita ke Jepang kita harus menikmati hanami bareng. Piknik bareng yuk! Semoga saya sudah bisa masak pas kita piknik bareng hahahaa

Cerita TA

Sebenernya saya mau ngepost cerita dari kemarin sih tapi emmm mood keburu hilang duluan. Sekalian beberapa topik saya ceritakan di sini deh haha.

Kumpul Perdana Warga Tim Lumen

Kemarin, Jumat, 18 September 2015 menjadi saat perdana kami main ke Microsoft Innovation Center (MIC) Lab yang ada di Labtek 5 lantai 4. Ceritanya lokasi proyek TA kami ada di sana. Pada akhirnya agendanya kenalan sama anggota tim proyek Lumen Robot Friend sama kesepakatan kumpul tim besar.

Pertama saya, Hilmi dan Irfan ke sana, kami lupa lokasinya ada di lantai 3 atau lantai 4. Soalnya setelah tanya2 orang di sana MIC emang ada dua. Satu di lantai 3, yang setelah kami intip adalah ruang rapat dan yang satu lagi di lantai 4 yang menjadi ruang kerja bersama proyek lain seperti Beatme *yang lain saya belum tahu apa aja*. Kumpul perdana kemarin bisa dibilang awkward. Bahkan ada satu saat di mana kami semua diam dalam beberapa menit. Diam saat kami mau memutuskan mau kumpul hari apa. Beberapa spekulasi muncul dalam pikiran : (1) mereka mau melihat inisiatif kami tapi kami kurang peka (2) memang orang-orang di sana tipe yang akan diam di saat seperti itu (3) Kami semua bingung menentukan aksi dalam pengambilan keputusan ini karena kondisinya kami baru kenal. *DORRR* saya memecah kesunyian. Akhirnya kami mendata jadwal dan pada akhirnya memang ternyata waktu kumpul itu cuma bergantung sama jadwal kami dan Pak Lianto -_- *jadi ternyata memang kami yang kurang peka*

Pertemuan kami berlangsung cukup singkat dan berakhir kami lupa pegang-pegang Nao, teman baru kami. Sayang sekali. Kami belum akrab. Masih baru sih yaaaa. Emm semoga kami bisa beradaptasi dan survive di sini :v

Kumpul Fun TA wacana bahas B100

Deadline B100&B200+Video tanggal 9 Oktober nanti. Sudah sebentar lagi. Jadi kami memutuskan hari ini berkumpul untuk bahas B100. Walaupun pada akhirnya kami bingung dan belum membicarakannya. Karena saking bingungnya akhirnya kami menyadari, kami perlu survey ke konsumen kami. Konsumen kami ya orang-orang di lab MIC sana. Akhirnya kami kepo fb orang-orang di sana. Menghubungi Julian yang kami seumuran biar lebih santai. Ternyata Sabtu pun ada orang di MIC. Kami janjian pukul 13.00 tapi emmm pada akhirnya entah jam berapa mereka baru datang. Sambil menunggu kami ngobrol sama mbak emm *maaf, lupa namanya* yang ternyata juga anggota tim Lumen.

Tadi kami banyak ngobrol dengan kak Hendy. Orangnya baik banget. Mau ngejelasin ini itu. Tapi karena kami belum kebayang kami mau bikin si Nao ngapain, saya merasa kami jadi bingung mau nanya-nanya bagaimana.

Tadi sih kak Hendy ngasih masukan kalau buat TA kami bisa saja kami membuat si Lumen bisa nari yang tariannya lebih mulus dari sebelumnya. Beliau juga ngasih masukan bagaimana kalau kami berkolaborasi sama timnya Julian yang ngurusin object detection bikin si Lumen bisa menghindari jika ada bola terlempar ke Lumen. Kalau kami bisa menyentuh keseimbangan Lumen, menurut beliau itu sudah super sekali. Sama kak Hendy kami langsung dimasukkan ke grup FB Lumen (terus kemarin kenapa Pak Marzuki nyuruh saya bikin grup FB yak?), dishare file-file yang ada di Dropbox Lumen. Hehee terima kasih lho kak Hendy. Kami berencana selanjutnya mau tutorial cara menggunakan Nao sama kak Hendy.

Sepulang dari sana kami punya banyak PR. Baca banyak dokumen tentang Lumen tahun sebelumnya terutama yang berkaitan dengan TA kami, install beberapa software yang kami pelukan belajar bahasa pemorgraman yang kami perlukan. WOW. Rabu nanti saat bimbingan, kami ingin sudah bisa menceritakan mau kami apakan si Nao itu nantinya. Semoga diberikan kelancaran.

It's already started, coy. Ganbatte Kudasai!

Blog TA

Yeay akhirnya kelompok TA saya, Hilmi dan Irfan punya blog juga. Ceritanya mau promosi nih hehehee. Ini blog TA kami. Silakan dikunjungi ^^

Main Karawitan edisi Jepun

Sayang sekali di template ini tidak memunculkan tanggal posting, cuma ada jam posting -_- Jadi saya tulis deh saya nulis tulisan ini kapan. Sebelumnya saya mau bilang dulu, kali ini saya mau cerita apa yang saya alami hari ini. Mungkin postingan ini lebih mirip buku harian wkwk.

Well sekarang tanggal 14 September 2015. Hari Senin. setelah PRS, maka jadwal saya hari senin cuma kuliah Robotika jam 4-6 sore. Kemarin saya banyak berjalan, menemani dan mengantar orang tua jalan-jalan. Wal hasil saya tadi malam keenakan tidur hehehe Astaghfirullah. Bukannya mempersiapkan diri untuk pelatihan asisten, saya malah ga jelas ngapain, seperti biasa hanya membuka laptop dan tidak produktif wkwk.

Tapi saya harus datang penataran asisten. Akhirnya saya datang ke Labdas dan praktikum bersama Vivi, Fikri, Ricky, Dirga, Alvin. Baru modul pertama. Dan sekarang saya baru ingat saya punya tanggungan ngisi Buku Catatan Laboratorium (BCL) dan ngirim email ke kak Vincent yang memandu kami tadi. Biar saya tebak, kak Vincent pasti kordas praktikum Elektronika II. Praktikum sejauh yang tadi dilakukan lancar-lancar saja tapi banyak yang di skip karena pakai osiloskop analog hehehe. Kami harus datang ke labdas "setiap hari" sampai hari Jumat nanti WOW.

Selesai praktikum udah setengah empat, cukup untuk makan trus sholat hingga jam 4. Pukul 4 sampai setengah 6 hanya di kelas, sempat tidur sih emmmmm --> eval hari ini. Lanjut kumpul ekskursi. Emm kumpul ekskursi ga terlalu fokus sih hehee maaf yak. Acara selanjutnya terlalu menyenangkan jadi ga sabar.

Ceritanya hari ini PSTK kedatangan tamu spesial. Kami diminta buat ngajarin orang Jepun main gamelan. Hahaaa menyenangkan sekali. Saya kira semua mahasiswa exchange dari Jepang ikutan. Ternyata yang di FMIPA doang hihihi. As usual, saya nglatih main Bonang Barung. Orang yang saya latih namanya Ryouhei *seinget saya. gomennasai* He is big heheee. Keren. Dia cepet nangkep gitu. Cuma memorizing posisi nadanya belum tuntas dan mainnya masih kasar. But overall he is awesome. Menyenangkan sekali bisa mengajarinya hehehe. Ini saya punya foto bonangers hari ini. Yang cewe main Bonang Penerus, namanya Yo.

Dari kiri :  Ryouhei - Nala - Yo - Harun

PRS

14 September 2015 jadwalnya PRS (Perubahan Rencana Studi). Well, ini pertama kalinya saya melakukan PRS. Ceritanya mau ambil Robotika, ngedrop VLSI Design, ambil Etika Profesi & Rekayasa, ngedrop matkul Kerja Praktik.

Karena ini pertama kalinya PRS dan melihat pengalaman FRS kemarin yang ada antrian dan kelas Robotika yang Subhanallah jadi rebutan, saya excited sekali mau PRS ini :D Internet di kosan lemot sekali jadi saya berencana PRS di kampus yang internetnya jauh lebih cepat. Wheland dan Fitri pun diajak tapi pada akhirnya Wheland di kosan saja -_-

Tempat pertama di comlabs. Bersama Fitri dan Vani menunggu jam 12 malam. Ketemu partner TA, si Irfan, bersama (mungkin) pacarnya, (suaranya) lagi streaming nonton bola. Karena tempatnya outdoor, nyamuk pun berkeliaran wkwk. Mungkin Allah ingin melindungi kami dari nyamuk-nyamuk itu sehingga didatangkanNya pak satpam untuk mengusir kami dari comlabs. Kami bertiga kebingungan, mau ngisi PRS dimana. Mau ke McD (tulisan mekdi gimana sih?) cuma ada satu motor, masa kami bertiga (kata vani) mau kayak cabe-cabean wkwk. Mau ke HME males gitu tapi kalau di luar HME nanti ketemu pak satpam, diusir lagi. Setelah diskusi sebentar di musholla elektro, akhirnya kami memutuskan ke HME. Di sana ada sekitar delapan orang termasuk saya. Yang menyenangkan, nyamuknya jauh lebih sedikit daripada di comlabs *eh wkwk

Ujian pun tak hanya segitu saja. Saat pukul 00:00 yang kami tunggu-tunggu datang pun ol.akademik masih belum "mengupdate dirinya". Baru pukul 00:51 kami pulang setelah PRS-an. Alhamdulillah saya dapet kelas robotika dan etika tapi Vani sama Fitri belum dapet arsikompar, udah penuh duluan. Emm tapi pas udah sampek kosan Fitri dapet kelas arsikompar kok. Saat tulisan ini ditulis pun arsikompar juga masih ada slot, berarti Vani juga kemungkinan besar dapet juga hehehe Alhamdulillah. Robotika pun juga masih ada slot >10 orang -_-

Dosen Keren

Semester ini sepertinya menyenangkan. Salah satunya karena saya mendapatkan dosen yang menyenangkan di kelas mata kuliah yang harus saya ulang. Selain itu saya juga mendapatkan dosen yang menyenangkan di mata kuliah basic science yang saya ambil.

Bapak Kusprasapta Mutijarsa

Kami para mahasiswa memanggilnya Pak Soni. Entah beliau dipanggi Soni dilihat dari sisi namanya yang sebelah mana, saya masih penasaran. Beliau mengajar kuliah Arsitektur Sistem komputer. Ini pertama kalinya saya diajar pak Soni. Sebelumnya saya ambil kelas pak Yudi. Well sejak pertama kuliah ini pak Soni sudah membawa aura dan impresi yang baik di mata saya. Pembawaan beliau semangat tapi berwibawa. Subhanallah, beliau sabar sekali. Beliau mengajak kami menganggap mata kuliah ini menjadi gampang, biar kami mengerti katanya. Cara menjelaskannya juga menyenangkan dan jelas, kadang beliau menggunakan analogi yang lebih terlihat di kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan. Misalnya transistor, kata beliau transistor itu seperti kran air. Kalau gate-nya diberi tegangan, arus bisa mengalir. Beliau baik sekali, kalau kami belum jelas beliau bilang silahkan tanya walaupun itu pertanyaan sepele sekalipun.Tapi pada kenyataannya sampai sekarang masih jarang yang nanya hahahaaa. Beliau bahkan mau menjelaskan tentang pointer pada kami, karena kami bilang pointer itu susah padahal itu bukan bagian dari isi kuliah arsikom. Intinya saya suka gaya mengajar pak Soni.

Bapak Muhammad Amin Sulthoni

Sebelumnya menurut ol.akademik dosen kuliah Material Teknik Elektro yang saya ambil adalah Pak Farkhad tapi ternyata sejak hari pertama pun yang datang pak Amin. Katanya sih memang diganti. Tapi tak menyangka beliau menjelaskan dengan menyenangkan. Kalau kata beliau, beliau di tengah-tengah antara Pak Basuki yang banyak hitungan banget dan Pak Irman yang banyak praktisnya. Memang sih, saya merasa begitu. Beliau menjelaskan sekalian dengan cerita mengapa yang ada di slide itu bisa terjadi. Kami jadi mengingat-ingat kuliah kimia dasar hahahaaa. Tapi so far, Pak Amin berhasil membuat matkul ini menarik bagi saya.

Bapak Willy Adriansyah
Well, beliau dosen prodi Teknik Mesin. Awalnya saya mengambil kelas Pak Jooned tapi ternyata semua anak elektro ditransfer ke kelas pak Willy. Beliau cukup cepat dalam menjelaskan tetapi sebagai kompensasinya, beliau selalu menggambarkan di papan tulis apa yang beliau jelaskan. Guyonan beliau juga ga garing gitu. Dan yang paling saya suka adalah beliau selalu mereview apa yang kami dapat di kuliah sebelumnya dengan singkat, padat dan jelas setiap awal perkuliahan. Sampai saat ini kuliah Rekayasa Termal dan Mekanika Fluida terasa menyenangkan.

Semoga saja kuliah yang lain menyusul menjadi lebih menyenangkan dan minimal selevel menyenangkannya dengan kuliah-kuliah ini :D

Topik TA

"WAR" Versi 2 terjadi di hari Rabu, 9 September 2015 14.00

Halooo, masih ingat Saya, Hilmi, dan Irfan? Setelah pertemuan kedua di hari Sabtu kemarin, kami akhirnya bertemu kembali untuk membicarakan masalah topik TA. Tujuh topik beserta urutan prioritasnya telah kami tentukan bersama. (1) Lumen Robot Friend: Sistem Kendali Gerak Robot Nao Kinerja Tinggi (2) Battery Management System (3) Tropical Fruit Non-destructive Quality Testing (4) BITS: Sistem Manajemen On-the Street Parking (5) Sistem Positioning Kereta Api (6) Electronic Road Pricing (7) Lumen Robot Friend: Sistem Pemilihan Aksi dari Intelligent Independent Agent.

Topik TA yang keluar 68 topik. Memang masih jauh lebih banyak daripada jumlah kelompok yang mengambil TA semester ini, tapi rebutan pasti terjadi. Para "petinggi" jurusan pun mengajak kami satu angkatan untuk berkoordinasi. Maunya untuk menghindari sakit hati satu sama lain. Kalaupun ada yang berakhir "war" tapi kalau keduanya setuju "war" kan ga bakalan sakit hati kan. Hahaha

Kelompok kami (haduh, belum dikasih nama, euy) berakhir "war" topik pilihan pertama dengan kelompok Cholis, Hanif dan AIF. Saat itu setelah pembicaraan dengan pak Carmadi, urutan prioritas kami berubah menjadi (1) Lumen Robot Friend: Sistem Kendali Gerak Robot Nao Kinerja Tinggi (2) Lumen Robot Friend: Sistem Pemilihan Aksi dari Intelligent Independent Agent (3) Battery Management System --> pilihan 3 terpaksa dihapus karena menjadi pilihan pertama orang lain, kemungkinan dapet kecil juga kan ya. hahaha.

Untuk mempersiapkan "war" kami janjian kumpul di CC timur sebelum pukul 14.00, saya sih merasa santai saja tapi entah kenapa dua orang itu terlihat sedikit panik, terutama Irfan. Heheheee maaf yak, ga panik gapapa kan ya? 14.00 di jam laptop kami tapi belum dimulai juga. Hingga akhirnya saat dibuka, mereka berdua semakin panik, saya malah baru ngeload web member.ta :D tik tok tik tok pas saya lihat nama kami sudah ada di pemilih topik Lumen Robot Friend: Sistem Kendali Gerak Robot Nao Kinerja Tinggi. Saya sama Irfan saling pandang, "siapa yang nginput?" ternyata Hilmi jauh lebih cepat daripada kami, Bung. (Ternyata dia bisa sedikit heboh juga) melihat reaksinya, dia panik gitu pas ngisi. (sepenangkapan pendengaran saya) dia bilang tangannya masih kebawa panik. Irfan bilang adrenalin masih tinggi. "War" kami hanya berlangsung kurang dari tiga menit.

Alhamdulillaah. Semangat, guys!

Buat kelompok Hanif dkk, maaf yaaa, kami duluan ambilnya. Semoga semua topik yang didapatkan masing-masing kelompok memang topik terbaik.