Publikasi

Saya baru ingat saya ingin menulis tentang ini sejak lama tapi wacana melulu haha. Publikasi. Biasanya acara-acara gitu pasti ada publikasi. Via banyak media. Baik dunia maya atau dunia nyata. Saya mau ngomongin tentang publikasi di dunia nyata deh.

Cerita dulu deh. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh beberapa publikasi yang memang kreatif tapi menurut saya kurang bertanggung jawab. Tentunya ini saya temui di kampus. Ceritain satu per satu aja lah yaaa.

Poster adalah sarana publikasi paling umum. Sepanjang pengamatan saya selama di kampus, tempat nempel poster sudah disediakan. Kalau masalah tempat nempel poster, oke lah, poster dipasang pada tempatnya. Ada aturan bahwa untuk menempel poster diharuskan menggunakan selotip kertas biar pas dieliminasi tidak meninggalkan bekas yang berarti. Oke sampai saat ini saya menemukan poster-poster dipasang dengan selotip kertas tapi saya heran kadang masih ada sisa-sisanya gitu ahaha. Tapi ada nih yang menurut saya perlu dibenahi. Menurut saya sih. Itu lho, poster yang sudah "kadaluarsa", kayaknya pihak yang menempel perlu juga membereskan poster "kadaluarsa"nya. Selain memudahkan orang lain yang mau masang poster, juga membuat papan poster menjadi lebih sedap dipandang.

Sarana publikasi yang menurut saya kreatif tapi bermasalah adalah stiker. Ide publikasi dengan stiker ini kreatif sih. Tapi destruktif juga sama pemandangan hahaha. Ya bayangkan saja, meja di kantin yang masih bersih gitu tiba-tiba ditempelin stiker. Kaca di kamar mandi, pintu di kamar mandi juga bernasib demikian. Kalau stikernya sedikit sih level annoying-nya belum terlalu terasa. Kalau pihak lain ikut-ikutan kan makin banyak, makin penuh. Belum lagi stiker itu akan meninggalkan bekas yang sangat berarti. Tahu sendiri kan stiker itu kalau dicopot sering ga semuanya terlepas. Paling ringannya lem nya masih tertinggal di tempat nempelnya.

Ada lagi sarana publikasi yang lebih kreatif untuk acara-acara dalam kampus. Itu lho, hiasan-hiasan yang digantung di jalur-jalur pejalan kaki. Eh penunjuk arah yang ditempel di jalan juga ding. Kreatif sih. Tapi sayang sekali setelah acaranya selesai, yaudah, bye. Dibiarin saja. Ga ada pihak yang membereskan. Bergantung pada kekuatan alam untuk mengeliminasinya. Entah kena hujan, kena angin, ketabrak kelelawar, atau mungkin dicuri wkwk. Padahal itu fasilitas umum gitu.

Yah, inti dari postingan ini adalah menurut saya, pihak publikasi atau mungkin artistik itu ga cuma bertanggung jawab pada membuat publikasinya, tapi juga bertanggung jawab untuk membereskannya setelah acara usai.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan