(Hanya pikiran) tentang pengalaman ngasisten
Halo, Dunia! Saya sudah pernah bercerita bahwa saya menjadi asisten sebuah praktikum di semester ini kan? Oke. Saya mau bercerita sesuatu yang berhubungan dengan itu.
Praktikum yang saya asisteni punya sebuah tool bernama BCL (Buku Catatan Laboratorium). Dari namanya sih, kalau saya orang awam, buku itu akan berisi catatan-catatan selama kegiatan di lab. Ada data percobaan, kejadian-kejadian selama percobaan, tanggal percobaan, nama/judul percobaan, setting yang dilakukan saat percobaan, ya gitu-gitu deh isinya. Dan BCL ini memang isinya ya itu, ditambah ada nama asisten dan tanda tangan dan tanggal di setiap halaman.
Saya heran lho. Selama saya ngasisten kok masih ada beberapa yang menurut saya kurang inisiatif, atau mungkin belum mengerti esensi atau maksud dari BCL itu. Saya menangkap, sebagian dari mereka yang saya maksud ini khawatir masalah nilai.
Saya pengen menceritakan dengan beberapa tanya jawab ini.
"Kak, ini hasilnya harus digambar semuanya?"
Hei, ya itu terserah kamu lah. Tau ga sih, esensi BCL itu apa? Biar nanti kamu lebih mudah bikin dokumentasinya, bikin laporannya. Ya kalau kamu merasa kamu akan membutuhkan data dalam bentuk gambar, silahkan digambar. Kalau ga perlu ya ga usah. Catat seperlunya. Kan tujuannya biar kamu gampang bacanya, biar pas bikin laporan inget percobaan kemarin gimana.
"Kak, ini berarti kejadian di labnya saya tulis bla bla bla saja ya kak?"
Saya heran kenapa ini juga ditanyain. Ya kejadian yang menurut kamu harus dicatat ya catat saja. Tujuan ada penulisan kejadian di lab kan mendokumentasikan kejadian selama praktikum, terutama yang mempengaruhi peralatan praktkum dan hasil percobaan. Misal nih, kita jadi inget, jadi tahu kalau ternyata multimeternya fuse-nya putus gara-gara arusnya kegedean (ya walaupun ini harus lapor ke asisten pas di lab juga). Misal lagi, ternyata komponen yang dipakai kurang memberikan hasil terbaik dengan setting yang dibuat seperti modul, jadi setting-nya diubah sedikit. Ya intinya kejadian yang menurut kamu penting ya catat saja. Biasanya itu sangat berguna untuk analisis di laporan.
"Kak, ini kan percobaannya ga lancar gini. Saya belum selesai, trus BCL-nya gimana? dataya ga lengkap dong? nilainya?"
Yaelah. Namanya juga BUKU CATATAN LABORATORIUM. Ya catat apa adanya saja dari percobaan dan kejadian yang dilakukan selama di lab. Jangan terlalu khawatir masalah nilai. Pikirkan fungsi dari BCL.
"Kak, ini berarti saya simulasi saja ya?"
Ya otomatis kalau ada percobaan yang belum selesai, harus disimulasikan dong. Tujuan praktikum kan memberikan pengalaman mengaplikasikan teori yang didapat di kuliah sehingga diharapkan kita lebih nangkep. Jadi diusahakan pernah mencoba semua percobaannya dan mengerti maksud dan tujuan dilakukannya percobaan itu. Tapi di laporan bilang kalau data itu hasil simulasi.
"Kak, nanti di laporan semua fotonya dimasukkan?"
Oh meeeen. Mungkin mereka perlu diberikan materi tentang dokumentasi atau mungkin "sepatu orang lain". Gini lhooo. Kamu membuat laporan itu berarti kamu mendokumentasikan apa yang kamu lakukan dan akan dibaca orang lain. Berarti kamu harus memaparkan dengan cara yang baik. Implikasinya, kamu harus membuat laporan itu "mudah" untuk dibaca. Ya kalau begitu, cantumkan data seperlunya. Kalau data gambar tidak diperlukan ya ga usah dicantumkan. Bayangkan sendiri saja, kalau semua gambar dimasukkan padahal yang diperlukan hanya penguatan atau frekuensi saja. bacanya kan susah juga. Kalau percobaan yang ingin melihat bagaimana efek sesuatu terhadap hal yang berhubungan dengan bentuk grafik keluaran ya baru cantumkan. Pantas saja selama ini saya menjumpai laporan yang subhanallah sampek belasan halaman. Padahal saya lihat laporan saya paling ngepol 9 halaman (di praktikum ini). Haha bisa jadi saat itu saya analisisnya kurang bener juga sih haha
Ya itu cuma cerita dan pemikiran saya sih. Bisa jadi pemikiran saya ini salah. Saya saat ini bilang begini, tapi bukan berarti dulu saat saya menjadi praktikan tidak pernah seperti itu. Tapi kurang lebih anggapan saya terhadap fungsi BCL dulu seperti itu. Pemikiran ini muncul ya karena saya merasa ada yang salah. Mohon maaf, kalau saya jadi memberikan kesan saya sok tahu atau barangkali saya menyinggung perasaan.
Comments
Post a Comment