Mau Dibawa Kemana?

Saya ingin menyelingi postingan biar ga melulu tentang AUS. Sebenernya sudah ingin menulis tentang ini dari sekitar sebulan yang lalu tapi seperti biasa, procastinating masih menjadi kebiasaan.

Saya mau cerita dulu.

Recently, saya mengamati tulisan-tulisan di sebuah storytelling community, dimana penggunanya dapat mem-post artikel, cerita, fan fiction, maupun puisi. Saya lebih concern ke karya berupa cerita, seperti novel.

Pertama kali saya membuka komunitas ini, saya sudah diberi tahu teman sekamar kalau isinya aneh-aneh. Harus pintar-pintar milih. Well, dari covernya pun juga sudah kelihatan aneh-anehnya.

Saya baru mengamati di genre science fiction, romance, mystery, fantasy. Tipe buku yang paling mungkin saya baca. Saya kaget dengan bagian genre romancenya. Ga kaget yang berlebihan gitu sih, heran saja.

Gini, ini pertama kalinya saya nemu "buku" yang isinya cerita romance dan banyak di antara buku-buku itu yang mengandung sesuatu yang menurut saya sudah masuk mature. Hopefully you know what I mean. Ga cuma satu-dua loh tapi banyak banget yang muncul itu tipe-tipe yang seperti itu.

USIA
Saya masih agak oke saja kalau di sana sudah ada peringatan, misal tanda [18+]. Ah menurut saya, 18 tahun pun juga belum saatnya baca begituan. Tapi ada beberapa yang ga ada warningnya loh. Walaupun sudah ada peringatan, gimana kalau anaknya penasaran? Hayolo

YANG GITU-GITU(?)
Terlepas dari usia, saya juga khawatir sama keadaan moral anak muda dan orang tua (yang masih cukup muda) saat ini. Gini, saya pernah menemukan cerita dengan pemerannya masih anak SMA. Dari cerita itu, saya menangkap, anak SMA pergaulannya sudah yang ngerti gitu-gitu. Apa hayo? Ya kayak ciuman, groping sth, yaaaaaa pokoknya gitu-gitu deh. Kok ternyata ga enak buat ditulis. Tokoh utama di cerita itu memang belum melakukan hubungan seks tapi sudah yang gitu-gitu. Dan menurut cerita itu, being virgin dalam usia segitu (usia anak SMA paling ngepol 18 lah ya) adalah sesuatu yang aneh. OMAIGOD! Ya Allah, ini anak sma mau di bawa kemana? Terlepas dari pengetahuan tentang gitu-gituan, pergaulannya itu lho, menurut saya sangat jauh dari mengajarkan sopan santun. Misal nih kayak suka hangout yang foya-foya, bullying someone, berani sama orang tua.

Oh God! ini penggambaran kehidupan anak sma di cerita itu. Tenang. Cuma dikit kok yang saya temui. Masih banyak cerita anak sma yang isinya masih bikin senyum2 gitu, cerita yang bocah banget gitu deh. Hahaha. Etapi, terlepas dari efek jika seorang anak yang tidak semestinya membacanya dan akhirnya bisa mencontohnya, bukankah salah satu jalan sebuah cerita dapat muncul ke permukaan adalah itu sudah kejadian? Apa iya keadaan anak muda saat ini ada yang seperti itu? Kalau dari beberapa pengamatan, sepertinya jawabnya iya.

MENGHALALKAN YANG TIDAK HALAL(?)
Saya banyak menjumpai cerita yang menghalalkan hubungan di luar nikah. Bahkan beberapa cerita menggambarkan orang tua mereka biasa saja mendengar kabar itu. Bahkan di beberapa cerita, mereka melakukan itu untuk membuktikan perasaan mereka. Bahkan banyak cerita melakukannya di luar nikah tanpa ada perasaan. Baru setelah menjalani kehidupan setelahnya, mereka ada perasaan dan akhirnya menikah. Oh man! ini gimana? gimana? gimana? Saya rasa hal seperti ini masih jarang di Indonesia. Tapi saya khawatir, khawatir banget. INI YANG BACA SANGAT MUNGKIN ANAK USIA AKAN NIKAH LOH! Jika mereka terdidik, it's okay, saya percaya InsyaAllah mereka bisa memfilter dan menjadikannya pelajaran, tentunya bukan untuk diikuti. Tapi masih banyak loh anak muda yang, maaf, pendidikan moralnya kurang dan sudah mengenal teknologi. Bukan berarti saya mau bilang saya orang yang pendidikan moralnya baik sih, saya juga khawatir akan diri saya.

Memang mungkin ceritanya dibuat begitu karena dianggap settingnya di luar negeri dan tokohnya juga orang luar negeri. Tapi tetap saja, authornya orang dalam negeri loh. Jadi semakin jelas kalau orang dalam negeri sudah mempunyai pemikiran yang seperti itu. Saya jadi semakin khawatir untuk beberapa orang atau golongan, hal ini sudah dianggap biasa.

Apa iya, mau Indonesia nantinya kayak begitu?

BERMEWAH-MEWAH
Kalau ini banyaaaaaak, banyaaaak banget. Misal nih, tokoh utama yang saking kayanya, dia ga mau pakai baju sampai dua kali. Padahal uang buat dapet bajunya mungkin bisa buat nyaur hutang orang-orang tertindas. Misal lagi, pemberian watak tokoh yang sukanya belanja melulu. Beli ini dan itu yang sesungguhnya itu kebutuhan yang level tersiernya sangat amat tinggi. Saya banyak banget nemu penggambaran tokoh yang suka gonta-ganti mobil mahal. Ada yang lain lagi sih tapi saya banyak lupanya.

Itu hak orang sih untuk melakukan hal seperti itu. Tapi bukankah hal seperti itu berlebihan? Apakah ingin membuat pembaca mendambakan kehidupan yang berfoya-foya seperti itu?

BTW, sepertinya ada poin lagi yang mau saya ungkapkan tapi saya lupa apa.

Ah entahlah. Saya takut bacaan beginian yang banyak tersebar memberikan efek seperti yang saya khawatirkan. Apalagi anak muda biasanya lagi kasmaran dan suka yang romance-romance gitu kan? Hal yang ga bener ini banyak saya temukan di bagian romance. Semakin takut kalau memang itu adalah gambaran kehidupan saat ini. Kehidupan di luar sana yang belum pernah saya tahu.

Ada sisi positifnya sih. Orang-orang kuper seperti saya bisa berpikir, mungkin itu gambaran kehidupan di luar sana dan bisa memetik pelajaran. Tapi ya tetap saja khawatir.

Jadi mari berhati-hati, Kawan. Maafkan, bahasannya begini. Saya merasa aneh sebenernya buat nulis pendapat ini. Hihihi

Comments

  1. Di Wattpad banyak Nal, yang genre Romance. Harus ekstra milih. Biasanya di deskripsinya ada 18+, sama liat tagnya apa aja. Kalau aku mau baca Romance di Wattpad harus cek tulisan 18+, tag dewasa, dan tag semacamnya. Kalau asal baca bisa-bisa, membaca hal yang tidak diinginkan.
    Kalau anak gitu kan kadang penasaran yaa. Aku juga kadang mikir, kalau yang kayak gitu dibaca dibawah umur gimana yaa. Duh, kasian sekali moralnya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Es Wawan