Tokyo Tower




Bagus yah? Terlihat indah. Entah kenapa dibandingkan Tokyo Sky Tree, Tokyo Tower lebih membuat kagum, bagi saya. Hahaha atau mungkin lebih tepat jika saya bilang, It reminds me of my dream, the same as sakura and Fujiyama do. Saya lupa-lupa ingat (berarti banyak lupanya) kenapa Tokyo Tower ter-persepsi demikian dalam kepala saya.

Saya barusan nonton dorama, judulnya Tokyo Tower : Okan to Boku to, Tokidoki, Oton (Tokyo Tower : Mom and Me and, Sometimes, Dad). Pas searching di internet sih katanya ada movienya juga. Jadi pengen nonton. Akhirnya bisa nonton dorama ini kembali. Terakhir saya nonton sebelumnya, pas saya TPB, nonton bareng temen sekamar di asrama. Semenjak kami berpisah saya belum sempat minta file nya biar bisa nonton sendiri gitu. Eh ternyata file di teman saya sudah dihapus, sedih padahal saya sudah pengen nonton sejak entah kapan. Nyari-nyari di internet juga kebanyakan link downloadnya sudah ga ada. Waktu itu juga di Youtube belum ada yang nge-upload lengkap. Setelah sekian lama mencari, di saat seperti ini, beberapa minggu lalu nemu orang yang ngupload di Youtube, Tokyo Tower lengkap, ke-sebelas episodenya lengkap, selengkap-lengkapnya. Senang sekali rasanya walaupun resolusinya kecil. Maklum, kan drama lama.


Kalau kalian benci nangis, mungkin kalian tak akan mau nonton ini. Saya tak yakin cowo yang pandai menjaga level cool nya akan tahan menahan air mata nonton drama ini hahaha. Plot dramanya kebanyakan di kehidupan pascakampusnya tokoh utama, namanya Masaya Nakagawa. Dulu yang masih bisa didownload dan banyak tersebar itu cuma episode 01 nya jadi kali ini entah sudah berapa kali saya nonton episode 01 nya tapi tetap saja saya nangis setiap nontonnya hahaha.

Tokyo Tower berfokus pada cerita antara ibu dan anak. Makanya, kalian yang jarang inget orang tua (emang ada, Nal?), coba nonton deh. Yah paling tidak setelah nonton ini kalian akan terharu karena ternyata orang tua itu seperti itu toh. Ya memang setiap orang ga sama sih, begitu pula cerita keluarga. Paling jleb di episode 02 saat Ma-kun (Masaya) sedang putus asa dengan kehidupan kuliahnya, dia bilang ke ibunya kalau dia mau keluar saja. Selanjutnya di sakit, ga ada yang ngerawat. Trus ibunya dateng ke Tokyo. Pas ibunya mau pulang, ada potongan dialog begini kalo ga salah
“Ma-kun, I'll do my best. With a fighting spirit, live honestly until you graduate. Can you do it?”
Kalau menurut kalian, saya ga tau sih. Tapi menurut saya, saya ga bisa ngebayangin kalau saya yang digituin sama ibu saya.

Di drama ini juga ada cerita romansanya tapi porsinya sedikit dan itu cerita romansa 20 tahun ke atas gitu yang memang tipe hubungannya menuju serius hahaha. Sudah sampai level direstui ibunya Ma-kun tapi akhirnya sedih sih.

Suka banget sama theme song nya yang dibawain Kobukuro, judulnya Tsubomi. Kalau saya ndengerin lagunya sih memang nuansanya semacem pas ndengerin lagunya Melly Goeslaw yang judulnya Bunda. Mungkin karena saya sudah tahu kalau itu theme song nya Tokyo Tower kali ya, jadi persepsi yang terbentuk seperti itu haha.

Ceritanya, Tokyo tower di drama ini menjadi sebuah pengingat akan banyak momen gitu makanya judulnya Tokyo Tower. Ya jadi gitu deh, kayaknya saya tahu ada yang namanya Tokyo Tower dari Tokyo Tower ini. Ternyata drama ini diangkat dari novel Tokyo Tower karya Lily Franky. Hahaa jadi pengen baca.


Dari kiri : versi movie, novel bahasa indonesia, TV show 2006, dan drama 2007 dari Tokyo Tower. Kebetulan nontonnya yang paling kanan

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Es Wawan