Europe

Selama menunggu minggu perkuliahan, saya tidak menyentuh kerjaan dari tim Lumen sama sekali heheee. Saya menghabiskan waktu membaca buku eh novel. Ah, novel kan juga buku. Buku novel.

Sudah selesai baca Sang Pemimpi dan Edensor. Balas dendam karena saat di rumah cuma bawa Laskar Pelangi dan habis di tengah jalan. Trus sekarang sudah separuh jalan baca Maryamah Karpov. Padahal sebenarnya saya sudah pernah mengkhatamkan keempat novel ini waktu SMA tapi pengen baca lagi. Sebenarnya mencoba mencari motivasi hahaha.

Entah kenapa seneng baca semua novel Laskar Pelangi. Saya merasa tokoh utamanya beruntung sekali punya teman-teman sekece itu. Lebih lagi dia beruntung punya sesosok Lone Ranger-nya, siapa lagi kalau bukan si Arai. Saya pikir kita memerlukan orang seperti Arai untuk ada di dekat kita haha. Kau tahu kan, Kawan, energi positif itu mudah sekali menular haha.

Tapi saat membaca Sang Pemimpi saya bingung. Begini. Dikisahkan Ikal dipertemukan dengan Arai saat kelas 3 SD. Dan saat itu Arai diasuh oleh keluarga Ikal tapi Laskar Pelangi personilnya tak bertambah. Lalu Arai sekolahnya di mana? Masih misteri bagi saya hahahaa. Kalau kalian tahu, tolong beri tahu saya ya hehe.

Entah ini hanya saya saja atau kalian juga merasakan ini saat membaca Sang Pemimpi dan Edensor. Saya kagum dengan semangat mereka haha. Semangat juangnya sangat tinggi. Bahkan pertama kali saya baca Sang Pemimpi saya nangis baca bagian terakhirnya. Saya suka paragraf terakhirnya. Edensor yang menceritakan petualangan mereka di Eropa terasa seru dalam imajinasi saya dan diam-diam sesuatu dalam diri saya berkata "Someday I have to go there". Cerita Sang Pemimpi dan Edensor membuat pikiran "mungkin rencana itu dialihkan ke sana" bertambah. Hahahaaa



Sebelum liburan kemarin saya juga sudah menghabiskan novel Inferno karya Dan Brown. Novelnya seru sih. Bikin penasaran soalnya novel misteri. Tapi yang paling menarik adalah penjelasan simbol-simbol dan sejarah dari objek-objek di novelnya. Ditambah lagi objek-objek itu (setahu saya) nyata, di Eropa sana. Bikin pengen jalan-jalan hahaha dan "someday I have to go there" semakin muntup-muntup waktu itu. Hahaaa motivasi macam apa ini.



Sebelumnya juga sempat baca sedikit bagian Dunia Sophie (sampai sekarang belum selesai bahkan lupa sudah sampai mana). Buku ini bercerita lebih banyak tentang filsafat dan sejarah. Terpikir oleh saya. Filosof-filosof terkenal berasal dari sana, banyak ilmuwan besar berasal dari sana, (dalam imajinasi dan sepengetahuan saya) kisah beberapa nabi terjadi di sana. Selain itu sejarah Islam juga pernah tertoreh di sana. Lalu setahu saya orang Amerikayang sekarang sebenarnya kebanyakan adalah orang Eropa yang migrasi ke sana, orang Amerika yang asli-suku Indian malah menjadi orang nomor sekian di sana. Kadang saya mikir, mungkin Amerika adiknya Eropa. Mungkin mereka sekarang seperti ini, menurut saya menjadi negara yang hebat, karena dari dulunya sudah punya sejarah yang hebat. Jadi semakin ingin melihat secara langsung bagaimana 'kelakuan' negara-negara hebat ini setiap harinya. Bagaimana sejarah mereka membentuk mereka.

Comments

  1. Nalaa aku ga sengaja liat blogmu dari google+. Numpang cerita ya! hehe

    Kemarin aku dapet materi tentang bangsa-bangsa Eropa gitu. Yak, mereka memang buyutnya Amrik. Mereka tentu hebat banget, tiap ke daerah baru pasti melakukan penaklukan. Tapi itulah, mereka punya prinsip "yang kuat yang menang", makanya mainannya ngejajah. Orang Indian udah kemana, tanah mereka diambil abis-abisan. Aborigin juga.
    Yang sering kita lupa adalah sebenarnya penaklukan zaman kekhalifahan kita tuh jauuuh, jauuuh lebih keren karena tanpa merusak dan tanpa menghancurkan peradaban sebelumnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Haras, sudah memberikan tambahan pengetahuan hehehee. Selain itu sebenernya dari sisi ilmu pengetahuan dulu Ilmuwan2 Islam tak kalah keren dengan Ilmuwan nonmuslim yang kebanyakan setauku dari Eropa juga, malah sempat lebih maju. Whaaaa semakin pengen tahu sejarah

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Es Wawan