MBC day 9 : Ada kak Nyoman Anjani
18 juli 2013
MBC day ini
lagi-lagi kami bermasalah di kuorum. Kami hanya datang ber-194 orang. Padahal
kuorum masih tetap 215. Setelah cek spek, kami dimobilisasi ke 9231. Di sana
beberapa orang telah menunggu, salah satunya bukan warga HME. Dialah sang presiden
KM-ITB tahun ini, kak Nyoman Anjani yang sudah siap dengan slide-nya yang
bertuliskan slogannya, ”yuk, bergerak!” ternyata materi hari ini tentang
kepemimpinan dan KM-ITB.
Pertama-tama, kak
Nyoman menceritakan bahwa dari 250 juta penduduk Indonesia itu hanya sekitar
5,6 juta yang merupakan mahasiswa.kak Nyoman juga mengatakan bahwa mahasiswa
itu berbeda dengan siswa. Saat kata maha
telah tersandang di depan kata siswa, maka kita mempunyai tanggung jawab yang
lebih daripada siswa karena mahasiswa diharapkan dapat mengubah bangsa ini
menjadi lebih baik.
Kami juga diberi
tahu bahwan tujuan perguruan tinggi itu yang utama adalah kita dididik untuk
mempunyai kemampuan akademik dan mengembangkan karakter kita secara mandiri. Nah, untuk mengembangkan karakter ini, kita
mempunyai enam wadah di ITB ini : HMJ, unit, tim beasiswa, MWA-WM, cabinet dan
kongres. Kita bisa aktif di manapun untuk mengembangkan karakter kita.
Untuk menjadi
seorang pemimpin, seseorang itu harus know, show, lead the way. Know the way,
seorang pemimpin harus tau apa yang terjadi, apa yang dibutuhkan, apa yang akan
ia lakukan nantinya. Show the way, setelah tahu apa yang akan dilakukan, maka
hal tersebut harus diberitahukan kepada orang lain. Harus ngajak-ngajak orang
biar satu frekuensi sama kita. Setelah kita mendapatkan orang-orang yang
se-frekuensi dengan kita, kita harus lead the way, kita yang memandu
orang-orang tadi mau dibawa ke mana.
Kak Nyoman juga
menceritakan pengalamannya untuk dapat menjadi seorang pecinta alam. Setelah
melalui berbagai ujian, dari empat orang, tinggal satu orang, kak Nyoman yang
dilantik. Kak Nyoman juga memperlihatkan lukisan-lukisannya dari TK sampai
kuliah. Mulai dari yang biasa saja, sampai lukisan yang realis yang terakhir dia
buat. Semuanya butuh proses. Tidak ada orang yang dilahirkan langsung hebat.
Semua orang punya bakat, punya potensi, yang perlu dilakukan itu melatihnya.
Kak Nyoman juga
berpesan untuk meningkatkan rasa percaya diri kita, kita harus keluar dari
comfort zone kita. Untuk manajemen waktu, sesibuk apapun kita, saat kita
melakukan kegiatan, kita harus fokus. Jiwa raga kita harus benar-benar di
tempat itu, tidak melayang ke mana-mana.
Saat kita kuliah
kalau bisa jangan Cuma kuliah saja. paling tidak beri sedikit ornamen dengan
mengikuti berbagai kegiatan, teruatama organisasi. Jadikan berorganisasi itu
sebagai refreshing agar kita tidak hanya berteman dengan textbook yang super
tebal itu. Kak Nyoman juga mengingatkan kita agar sering-sering berkumpul,
sering seneng bareng, duka bareng itu akan membuat kita solid.
Kita juga perlu
menghilangkan rasa takut kita dalam menghadapi segala sesuatu, apalagi jika
menjadi seorang pemimpin. Nah, caranya seperti yang dikatakan ibunya kak
Nyoman, jangan pernah mengagitasi pikiran kita. Jangan pernah membuat pikiran
kita suudzon. Tembus batas diri kita, tutupi dengan potensi yang kita miliki.
Manfaatkan rasa takut ini untuk mengintrospeksi diri. Kita jadi tahu wah, ternyata
kita lemah di sini lo. Lalu kita bisa menutupnya dengan segala potensi yang
kita miliki.
Selanjutnya kami diistirahatkan.
Kumpul kembali pukul 13.10 di basement labtek VIII. Kali ini bukan forum.
Ternyata seniro-senorita melakukan cek kenal. Dari enam sampel, tiga orang yang
berhasil, dan satu orang gagal banget. Salah satu teman saya yang gagal banget
tersebut dikeluarkan dari barisan. Entah apa yang dilakukan panitia padanya.
Kasihan, tapi saya tidak bisa melakukan apa-apa saat itu.
Selanjutnya kami dipisahkan
antara orang yang mengenal lebih dari 150 orang dan yang kurang dari 150 orang.
Saya putuskan untuk masuk yang kurang vari 150 orang karena sayabelum tahu
berapa orang yang saya kenal. Kami ditanya alasan mengapa kami masih termasuk
terbelakang dalam mengenal satu angkatan. Beberapa dari kami mengatakan bahwa
kami masih mengotak-kotakkan diri, baru ikut MBC. Lalu kami mendiskusikan
solusi apa yang akan kami lakuukan agar kami mengenal satu angkatan. Beberapa solusi
dari kami :
-
Membuat data base lengkap beserta foto sehingga
kita bisa mereviewnya di kosan
-
Memaksimalkan
kumpul angkatan dengan mengadakan acara yang membuat mereka yang tidak hadir
merasa rugi, seperti membuat foto angkatan
-
Mengadakan
game untuk cek kenal karena lebih mudah menghafal dengan game
-
Pas kumpul
angkatan sekalian bukber
-
Semua
ide di atas bisa digabungkan
Setelah itu, kelompok 150 ke atas datang,
lalu kami di himbau agar solusi-solusi tadi tidak hanya di ucapan, tapi coba dilaksanakan.
Kemudian kami dipulangkan.
Comments
Post a Comment