MBC Day 10 : 24 Juli 2013

Pada day 10 ini kami kembali tidak kuorum. Jumlah kami hanya 169 orang, padahal kuorum  fisik kami 210. Seniro-senorita kecewa. Akhirnya kami diberi konsekuensi atas tidak kuorumnya kami. Kami harus  menuliskan alasan mengapa kami baru kuorum satu kali di blog angkatan kami dan kami harus men-share linknya paling lambat jam sembilan malam. Kami juga dihimbau agar kami juga memperhatikan persetujuan kuorum, jangan asal menyetujui, lihat keadaan. Seharusnya kami bisa mengira-ngira berapa orang yang tidak hadir pada day selanjutnya.

Selanjutnya kami diberi materi. Materi hari ini bertopik pada pengabdian masyarakat. Kami diberi materi tentang PALAPA. Palapa merupakan sebuah program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh HME ITB. Palapa ini merupakan proyek angkatan tahun 2005. Nama Palapa diambil karena terinspirasi dari sumpah Palapa yang dilakukan oleh Gadjah Mada yang memiliki keinginan untuk mempersatukan nusantara. Selain itu, nama Palapa juga diambil oleh dosen ITB, Iskandar Ali Syahbana, untuk menamai satelit, satelit Palapa.

Pada awalnya, Palapa I bernama Palapa Jaya yang ditemukan saat MBC 2005, lalu baru dieksekusi tahun 2007, dan baru pada tahun 2008 diresmikan oleh rektor ITB. Palapa Jaya ini bergerak di desa Cilutung, Garut untuk mendirikan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air secara swadaya. Pembangkit listrik ini menghasilkan listrik kurang dari 10kW. Tapi pembangkit listrik ini sangat berguna bagi masyarakat, pembangkit listrik ini bisa menerangi 93 rumah warga dan juga menerangi jalan-jalan. Gerakan Palapa Jaya ini juga menjadi sorotan publik, bahkan sampai masuk media massa.

Palapa II dilakukan di desa Mekarwangi, Garut. Mengapa dari awal Palapa melakukan gerakan di Garut? Karena dari 183 daerah terbelakang di Indonesia, dua diantaranya ada di Jawa Barat, yaitu Garut dan Sukabumi. Palapa II ini dimulai tahun 2008 dengan survey dan tahun 2010 pengerjaannya dimulai dan selesai di tahuun yang sama. Palapa II ini membuat Pembangkit Listrik Tenaga Surya di desa Merkarwangi dengan setiap panelnya memberikan listrik 100W.

Palapa III juga dilakukan di desa yang sama, desa Mekarwangi. Tahun 2011 tim Palapa mulai survey awal, dan tahun 2012 program Palapa III telah selesai dilakukan. Program Palapa III ini lebih ke maitainance PLTS yang telah dibangun dan penambahan kapasitas agara dayanya lebih besar. Palapa III juga melakukan kegiatan sosial seperti pengadaan rumah baca, peternakan domba, dan kolam lele.

Kegiatan pengabdian masyarakat lain yang dilakukan HME ITB antara lain Road to Palapa 4, training, camping, simulasi live-in, kunjunga ke ibeka, KKN tematik ITB, Ekspedisi Pelita Muda, dan Gebrak Indonesia. HME ITB juga melakukan pengabdian masyarakat di luar Pulau Jawa, lebih tepatnya di Flores. Wae Robo, Flores, merupakan desa terpencil, perlu berjalan selama 3 jam dari kota untuk mencapai Wae Robo. Di Wae Robo, listrik yang diberikan digunakan untuk mengolah kopi yang merupakan komoditas utama mereka.

Kegiatan-kegiatan Palapa tadi merupakan sebuah Community Development, serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan yang bertujuan memberdayakan masyarakat agar mengalami peningkatan kualitas hidup. Untuk melakukannya ada urutannya, pertama kita harus melakukan identifikasi sosial, lalu identifikasi program. Setelah mendapat program apa yang akan dilakukan, kita harus melakukan penilaian program, apakah program tersebut layak atau tidak. Selanjutnya program diaplikasikan, lalu mmonitoring dan evaluasi harus dilakukan. Yang terakhir adalah Audit sosial.

Kenapa harus comdev? Karena itu merupakan tanggung jawab mahasiswa, itu juga merupakan pengamalan Tri dharma perguruan tinggi, dan itu juga merupakan peran mahasiswa sebagai iron stock, agent of change dan guardian of value.

Materi selanjutnya adalah tentang problem solving.  Secara umum, problem solving itu alurnya seperti ini
Masalah >>cari tujuan akhir>>frame working>>lakukan
Ada banyak metode problem solving. Di materi kali ini kami diberi problem solving dengan metode DSPA.

1.       Define the problem
Kesalahan umum di sini adalah pemilihan masalah yang abstrak. Seharusnya kita itu memilih masalah yang SMART : Specific, Measurable, Achievable, Realistic dan Time Bound.

2.       Structure the problem
Kesalahan umum di step ini antara lain :  
  • Tidak konvert ke logical statement
  •       Ignore details

Untuk menstrukrturkan masalah, kita perlu Issue Tree yang memetakan masalah apa, lalu ada solusi apa saja yang bisa dilakukan. Issue tree ini harus MECE : Mutually, Exclusive, Collectively, Exhaustic.
Contoh issu tree :

3.       Prioritize
Kesalahan umum di sini adalah :
  •   Tidak tahu mengapa melakukan ini
  • Hanya mengembangkan plan A
  •  Tidak punya strategi untuk keluar
untuk melakukannya, kita bisa membuat matriks prioritas, memahami sumber daya kita, dan cost benefit

 
untuk memudahkan kita buat Impact-Effort matriks dengan sumbu x adalah impact dan sumbu y adalah effort. semakin ke kanan, impact semakin tinggi. semakin ke bawah, effort semakin tinggi


4.       Action
Common mistake :
  •  Lack of follow up
  • No eval
  •  Lack of softskills

Tips untuk eksekusi :
  • Tentukan key player kita
  • Gunakan tools jika dibutuhk
  •  Kontrol

Untuk memilih antara low effort-low impact dan high effort-high impact, dahulukan yang low-low dulu karena jika itu dibiarkan bisa saja itu menjadi masalah yang high effort-low impact.


Setelah materi ini, kami menvapat tugas untuk membuat proyek angkatan.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan