Cerita Saja (4)
Haduh. Kok kalau cerita saja dikasih nomor nanti bakal kelihatan banyak banget gitu ya. Mending ada nomornya biar kelihatan ada berapa atau ga usah ada nomornya aja ya? Hahaa ga penting banget.
Hohooo sekarang sudah tanggal 21, coy. Kenapa seminggu itu cepet banget? Perasaan barusan selasa tapi besok sudah selasa lagi. Tapi kalau nungguin waktu pulang rasanya, MasyaAllah, lamanyoooo. Jadi "relativitas" waktu itu tidak hanya terjadi seperti pada paradoks kembar yang dialami oleh dua orang atau lebih tapi dapat juga dialami dalam seorang individu saja. macam saya ini. Aih, apaan sih Nal? Ga penting
Pelajaran kehidupan dua eh tiga hari ini, pelajaran kehidupan nomor tujuh : Jangan sakit di perantauan, ben gak homesick. Siapa juga yang bisa menghindar kalau sudah dikasih sakit? Menghindar dengan pencegahan mungkin bisa.
Weekend cuma baca "Dunia Sophie". Ternyata novel itu kalau dibaca terus seru juga. Banyak pengetahuan di sana. Kalian, pembaca yang suka filsafat atau sejarah dunia, sepertinya perlu membaca novel ini. Sayang sekali, novel itu mayoritas bahkan hampir hanya menceritakan sejarah Eropa saja. Emmm itu sejauh saya membaca separuh bukunya sih. Hahaa baru baca separuh.
Masih baca buku yang cetakan lama nih haha. Duh theme ini default gambarnya gedhe. padahal pengen ga gedhe ukuran imagenya
Kadang bacanya ga langsung ngerti sih. Kalimatnya agak muluk, menurut saya haha. Tapi beneran deh, seru. Tapi pas saya baca, terutama bagian setelah abad pertengahan, entah kenapa saya kasian sama orang-orang yang diceritakan. DI zaman itu mereka memikirkan tentang Jiwa, darimana ide itu, lalu bagaimana sebenarnya aturan Tuhan berjalan. Bahkan ada gagasan bahwa Tuhan itu alam itu sendiri. Sayang sekali. Padahal di zaman itu sudah berabad-abad setelah adanya agama. kalau dari sudut pandang saya sih, padahal itu sudah sekian lamanya setelah Islam ada, dan mereka masih mempertanyakan tentang eksistensi, keberadaan dan wujud Tuhan.
Haha well, bukannya memang ada beberapa hal yang akal kita tak mampu mencapainya dan kita hanya perlu mengimaninya. Hanya perlu mengimaninya. Hanya perlu percaya.
Hahaaa TA tuh, Nal, kerjain.
Comments
Post a Comment