Seperti Biasa : Cerita Akhir Semester
Cepat sekali waktu berlalu. Tiba-tiba saja semuanya menjadi tiba-tiba :D Tiba-tiba saja sudah Desember lagi dan sekarang sudah tinggal UAS. Sungguh sebenarnya saya belum siap menghadapi ini semua.
Semester ini semester yang cukup special dari semester biasanya. Special yang positif juga special yang menyedihkan. Di semester ini untuk pertama kalinya saya mendapatkan amanah yang cukup serius, menjadi seorang mamet. Mamet : males mumet :v Sepertinya dengan menjadi mamet ini saya mendapat kesempatan (lagi) untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak baru di unit yang saya ikuti. Sempat dibuat bingung karena pengalaman yang kurang. ga ngerti harus begini dan begitu. Kalau inget saat-saat itu bikin pusing juga. Sayangnya sepertinya saya kurang mempersiapkan dan menata diri dengan baik. Semester ini banyak sekali kulliah yang saya bolos. Beberapa kali tidak mengumpulkan tugas. Dan saya merasa semakin jauh dari teman-teman sejurusan. oh man, betapa terpuruknya saya. Dan ini lebih parah daripada semester yang lalu.
Dengan kondisi seperti itu performa kuliah saya sangat buruk. Sepertinya saya semakin merasa menjadi orang paling oon hahaha. Pokoknya kalau mengingat saat-saat itu rasanya sedih banget. ga ngerti pelajaran, tiap praktikum nyusahin partner, sering ngerjain tugas ga bener, sering dateng kuliah telat sampai satu jam tetapi di balik itu saya hampir setiap malam di unit.
Saya tak ingin menyalahkan amanah yang saya pegang karena ya itu sudah tanggung jawab tetapi yang buruk adalah saya melalaikan tanggung jawab saya terhadap orang tua dan begitu banyak orang yang mendukung kuliah saya. Sedih saya memikirkan itu. Bahkan pernah di saat-saat akhir akan selesainya tanggung jawab saya di unit bapak saya sampai memarahi saya. diam saya dibuatnya karena kalau bapak sudah marah itu menakutkan berarti saya sudah super nyebelin.
di saat semua sudah berakhir, kuliah sudah selesai, tinggal ujian. sudah beberapa ujian terlewati tetapi . . . ya sudahlah, hasilnya serahkan pada Allah. Kalau begini saya menjadi berpikir kembali, apakah nanti saya jadi apply buat exchange? dengan keadaan yang seperti ini? Astaghfirullah, padahal beberapa waktu lalu impian itu terasa dekat, tinggal sedikit usaha lagi. Tapi sekarang dengan keadaan seperti ini mimpi itu terasa menjauh bahkan terasa tak mungkin. ah, ini mungkin hanya efek sedih yang membuat negative thinking.
Apapun yang terjadi nantinya, saya belum tahu apa yang akan saya lakukan.
kalau sudah membicarakan hal beginian bingung mau menceritakan hal-hal asyiknya. di balik keterpurukan dan kemunduran performa saya, saya juga mendapatkan cerita indah. mulai dari serunya menjadi kakak, mendapatkan anak didik keren, hingga merasakan kembali hal konyol yang dulu saya rasakan. bingung saya menceritakannya. hanya bisa memberikan gambar-gambar ini
Semester ini semester yang cukup special dari semester biasanya. Special yang positif juga special yang menyedihkan. Di semester ini untuk pertama kalinya saya mendapatkan amanah yang cukup serius, menjadi seorang mamet. Mamet : males mumet :v Sepertinya dengan menjadi mamet ini saya mendapat kesempatan (lagi) untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak baru di unit yang saya ikuti. Sempat dibuat bingung karena pengalaman yang kurang. ga ngerti harus begini dan begitu. Kalau inget saat-saat itu bikin pusing juga. Sayangnya sepertinya saya kurang mempersiapkan dan menata diri dengan baik. Semester ini banyak sekali kulliah yang saya bolos. Beberapa kali tidak mengumpulkan tugas. Dan saya merasa semakin jauh dari teman-teman sejurusan. oh man, betapa terpuruknya saya. Dan ini lebih parah daripada semester yang lalu.
Dengan kondisi seperti itu performa kuliah saya sangat buruk. Sepertinya saya semakin merasa menjadi orang paling oon hahaha. Pokoknya kalau mengingat saat-saat itu rasanya sedih banget. ga ngerti pelajaran, tiap praktikum nyusahin partner, sering ngerjain tugas ga bener, sering dateng kuliah telat sampai satu jam tetapi di balik itu saya hampir setiap malam di unit.
Saya tak ingin menyalahkan amanah yang saya pegang karena ya itu sudah tanggung jawab tetapi yang buruk adalah saya melalaikan tanggung jawab saya terhadap orang tua dan begitu banyak orang yang mendukung kuliah saya. Sedih saya memikirkan itu. Bahkan pernah di saat-saat akhir akan selesainya tanggung jawab saya di unit bapak saya sampai memarahi saya. diam saya dibuatnya karena kalau bapak sudah marah itu menakutkan berarti saya sudah super nyebelin.
di saat semua sudah berakhir, kuliah sudah selesai, tinggal ujian. sudah beberapa ujian terlewati tetapi . . . ya sudahlah, hasilnya serahkan pada Allah. Kalau begini saya menjadi berpikir kembali, apakah nanti saya jadi apply buat exchange? dengan keadaan yang seperti ini? Astaghfirullah, padahal beberapa waktu lalu impian itu terasa dekat, tinggal sedikit usaha lagi. Tapi sekarang dengan keadaan seperti ini mimpi itu terasa menjauh bahkan terasa tak mungkin. ah, ini mungkin hanya efek sedih yang membuat negative thinking.
Apapun yang terjadi nantinya, saya belum tahu apa yang akan saya lakukan.
kalau sudah membicarakan hal beginian bingung mau menceritakan hal-hal asyiknya. di balik keterpurukan dan kemunduran performa saya, saya juga mendapatkan cerita indah. mulai dari serunya menjadi kakak, mendapatkan anak didik keren, hingga merasakan kembali hal konyol yang dulu saya rasakan. bingung saya menceritakannya. hanya bisa memberikan gambar-gambar ini
Berfoto bersama bonangers keren : anak didik keren, dan gonger nyasar di Latihan terakhir kelas kresna
foto bareng kelas kresna di latihan terakhir
foto bareng kelas Bisma di latihan terakhir
ramainya persiapan pagelaran
dari awal sebelum semester ini dimulai ini sudah tertempel di kamar saya
mendapat surprise dari teman-teman tercinta dan kado foto bareng murid-muridku nan keren
Tari gambyong saat pagelaran PLE : Jaka Tarub
pemandangan di luar villa, setelah pelantikan
selfie ga jelas bareng Wheland dan Fitri
foto bareng mau pulang dari pelantikan ^^
Comments
Post a Comment