Posts

Showing posts from May, 2017

Cerita Saja (18)

Assalaamu'alaikum!

H-1 Ramadhan^^ Yeaaaaay!!!

Tak terasa, tinggal sekitar satu bulan lagi saya tinggal di sini. Masih beberapa hal yang saya inginkan namun belum dapat saya capai dalam program ini. InsyaAllah I'll not regret. Lebih banyak belajar hidup di sini instead of the "technical knowledge". Di bulan terakhir ini, saya sangat berharap dapat mencapai target getting along with everyone. Hahaa target macam apa itu?

Sebenarnya dari kemarin-kemarin ada beberapa hal yang ingin sekali ditulis namun entah kenapa sering muncul dna hilang dari kepala. Besides, setiap akan menulisnya bingung dan terbayang akan menjadi pembahasan yang sangat singkat, berakhir cetek dan nyinyir wkwk.

Anyway, saya keseringan pakai judul Cerita Saja ya haha. Saya bingung sih ngasih judul apa untuk tlisan yang tak jelas temanya.

Beberapa hari yang lalu, saya membaca blog seorang teman. Dia mengatakan bahwa dia itu bakat mencar. Dan itu membuat saya sadar, kok saya ternyata juga kayak gitu ya. Bakat mencar tuh maksudnya secara tidak sengaja keadaan yang menimpa diri membuat diri ini agaknya kehilangan kesempatan untuk berinteraksi, bersosial, hang out bareng teman-teman.

Hari pertama puasa ada event buka bersama bareng mas mbak di sini tapi ... sepertinya saya tak bis aikut. hiks

H-5 Ramadhan

Assalaamu'alaikum!

Ramadhan sebentar lagi. Ini adalah Ramadhan pertama saya di luar negeri (jika umur saya sampai). Saya tak bisa membayangkan akan seperti apa bulan Ramadhan saya. Ada satu keinginan untuk ikut sholat isya dan tarawih berjama'ah di masjid, paling tidak satu kali. Apakah memungkinkan? mengingat di sini sekarang isya saja sudah jam 9 dan masjid dapat dicapai sekitar 30-40 menit menggunakan bus. Pulang kemaleman kan ga baik wkwk.

Bagaimana saya akan melewati Ramadhan ini? Bagaimana suasana buka puasa akan pecah di dapur? Bagaimana suasana sahur di kamar yang sepi karena seua fasilitas umum sudah ditutup? Semoga saja menjadi Ramadhan yang terasa nikmat dan berkah.


Cerita Saja (17)

Hai! Apa kabar?

Rabu dan Kamis barusan ini saya seneng banget. Hari Rabu, saya ada kelas, sebut saja netpro. Setelah kelas, saya banyak ngobrol dengan Agung, mulai dari ngomongin agama, sampai utang orang-orang terkenal. Saat itu ada seorang cowo masuk ke kelas dan ternyata dia ketua proyek Smart Farm di kampus sini. Trus kami kenalan, ngobrol dikit walaupun sekarang saya lupa namanya. Maaf.

Lalu saat akan masuk gedung digital menuju kelas bahasa korea, teman-teman (James, Joha, Kamel, Darvish, dan Fabian) menyapa dari lantai 4. Rasanya seneng banget. Padahal sesimpel itu. Saat itu saya kembali sadar, hal simpel pun bisa bikin orang lain seneng ya. Pas saya sampai di lantai 4, saya hampiri mereka. Trus saya ditanyain Fabian, "udah ngerjain pr?" Seneng, Coy. Padahal cuma ditanyain gitu doang, dan mungkin itu basa-basi. Trus di kelas juga Joha tanya sekali atau dua kali gitu ke saya. Sepulang kelas, kami jalan bareng ke dorm. Beberapa menit kemudian mereka semua jalan ke festival. Saya pengen ikut, tapi saya bilang ke Joha, "I really want to but I need to wait for my prayer time so I will not skip." Dan yaaaa saya ga ikutan.

Selepas makan malam, saya jalan-jalan sendiri ke festival. Ketemu Juwel (bener ga ya?), Faisal, dan maaf, lupa namanya yang satu lagi. Trus saya ngobrol dikit dengan Juwel. Kami berpisah di area konser. Saya memutuskan jalan-jalan keluar kampus jam 8 malam itu, demi beli roti tawar yang saya sudah ngidam entah sejak kapan. Penjaga tokonya baik banget. Beruntung sekali beliau mengerti saya sekalian mau tukar uang 500an jadi lima uang 100an tanpa saya ngomong (ga tau ngomongnya gimana juga). Melihat keriuhan sekitar di malam hari menyenangkan juga. Saya senyam-senyum sendiri sambil jalan. Hari itu sangat membahagiakan karena saya merasa ada yang menganggap saya ada dan mau bersosial dengan saya. Jarang-jarang saya bisa merasa sebahagia ini di sini.



Jarang-jarang jalanan ini dipake tempat parkir mobil 


 Tempat parkirnya dijadiin stand nongkrong sih. Dipake makan dan minum-minum.


Pengen deh makan ayam di Mom's Touch 

Orang Jualan Ayam 



Nih di tempat parkir standnya banyak kan

Sampai di kamar, saya makan roti tawarnya. Habis beberapa potong. Saya pikir, paling baru habis sekitar lima hari kemudian. Ternyata setelah dicek, tanggal kadaluarsanya adalah hari esoknya. Penyesalan melanda. Kenapa ga dicek dulu sebelumnya. Akhirnya saya makan dua atau tiga potong sambil nonton. Juga berencana untuk mengolah roti itu esok pagi agar paling tidak nanti kalau harus dibuang, ga terlalu banyak gitu. Asumsi saya, kadaluarsa hari itu tuh, hari itu masih cukup oke untuk dikonsumsi, kalau hari itu sudah habis baru mungkin bermasalah kalau dimakan. Dan ternyata saat saya memandangi roti tawar itu, sadarlah ada keterangan bahwa roti itu diproses dengan mesin yang sama untuk memroses daging babi. Ngek ngooook. Dilema melanda. Satu sisi bilang harus dibuang, satu sisi bilang sayang, masih banyak. Dan akhirnya diputuskan untuk dibuang. Mungkin Allah sengaja kasih yang kadaluarsanya esok hari agar lebih ga sayang buat ngebuang. Hahahaaa kok jadi ngomongin makanan.



Kamis, entah kenapa ada sesuatu dalam diri saya yang ngajak keluar. Kepikiran buat ke English Cafe, temat yang selama ini saya pengen banget nongkrong di sana tapi belum cukup berani ke sana. Sama kayak ke sekre baru gitu lhooo. Perlu ada temen kalau mau ke sana. Akhirnya saya jalan-jalan ke festival sendirian. Aneh banget jalan-jalan ke festival sendirian. Akhirnya saya jalan-jalan sambil ngefoto-foto. Setelah selesai, saya agak memaksa diri ke English cafe. Ternyata ke English Cafe sendirian kala itu tak semenyeramkan yang saya bayangkan. Beruntung ada Joha di sana. Ada teman lah.






Ga tau ini orang-orang lagi ngapain. Mungkin guess star nya artis idolanya dan mereka nungguin. 



Itu soda kok

Saya bantuin Joha menyiapkan tools untuk dia presentasi tentang Ekuador ke anak sekolah. Trus saya mengantar dia beli permen cokelat. Kami juga mampir ke festival, lihat-lihat doang. Sepanjang jalan, kami banyak ngobrol. Dia cerita tentang malam sebelumnya dia dan teman-teman berakhir minum-minum tapi dia ga minum banyak. Dan dia baru balik jam 5 pagi. Trus dia juga cerita kalau Kamel dan Fabian ternyata punya pacar yang baru ketemu di Korea ini. Cerita juga kalau saat mereka minum-minum itu ada pacarnya fabian, dan mereka sempat ciuman di sana. Katanya seru dan crazy sangat lah malam itu

Senang. Seneng banget bisa tahu cerita mereka.

Selanjutnya kami kembali ke English Cafe. Lalu saya beralih ke Liyana. Kami ngobrol banyaaak banget tentang Islam. Mungkin juga banyak ghibah. Dan hari itu saya juga ngobrol dikit, bukan ngobrol banget sih soalnya itu obrolan dengan peserta siapapun yang ada dan mau terlibat gitu wkwkw. Ya sok ngakrab gitu dengan beberapa orang di English Cafe. Belum kenalan properly sih tapi seneng banget.

Ohiya, dalam tiga hari festival itu, ada beberapa artis kpop yang jadi guess star di sini. Dan spring festival tidak hanya di sini, di kampus lain juga ada. Dan kemarin ada Mamamo, Psy, dan ga tahu apa lagi di Gumi University. Di sini, yang saya tahu, ada Lee Hi (bacanya yihai), Gugudan, entah apa lagi. Btw saya sempet menikmati konser Lee Hi beberapa saat. Saya suka suaranya. Haha. Dan akhirnya saya tahu, musim spring festival, artis korea banyak duit wkwkwk.

Ya gitu deh. Saya merasa dua hari itu Allah memberikan banyak kebahagiaan (yang sebenarnya simpel) untuk saya. Terima kasih, Allah.

Refleksi Diri

Barusan nemu sebuah tulisan di buku catatan saya. Ditulis sekitar 9 bulan yang lalu.

"I hate my self for almost always getting up late
I hate my self for being unconfident
I hate my self for being irresponsible
I hate my self for being easily bored
I hate my self for not having spirits to fight and struggle
I hate my self for leaving my obligation esp. sholat
I hate the fact that I haven't found any real-friend or intimate friend (Setidaknya sekarang InsyaAllah sudah menemukan)
I hate my self for not feeling comfort in doing du'a
I hate my self for always finding more negative sides than positive sides
I hate my self for not having willing to change seriously

But I love my self for being happy in helping others."

Ternyata selama 9 bulan itu hampir seluruh bagian I hate my self masih belum berubah kecuali tentang teman. Jadi selama ini saya ngapain?


Voluntary Activity part 2 - 장천초

Assalaamu'alaikum!

Yay. Sudah weekend lagi, Kemarin saya kembali jalan-jalan.Kali ini saya ke 장천초 atau SD Jangcheon di Gumi untuk melakukan voluntary activity part 2. Di episode sebelumya, pengalaman voluntary activity ada dramanya. Ternyata kegiatan kali ini tak kalah berdrama juga. Haha

Malam sebelumnya, saya bukannya tidur, malah baca Wattpad. Yang dibaca kurang berfaedah lagi. Astaghfirullah. Nah, saya baru tidur setelah sholat subuh. Sebenernya kepikiran sih kalau ada kemungkinan bakal bangun telat. Namun, saya ndableg, "ah kalau niat pasti bangun lah. Pasang alarm jam 7 deh." Jadwal saya waktu itu 10.30 am. Kami, saya dan Azkya, janjian ketemu di bus stop kampus dengan Hyeon Myeong eonni jam 9. Terlalu awal karena selanjutnya tidak ada bus yang memungkinkan ke sana tepat waktu.

Ternyata beneran telat bangun, coy. Saya bangun karena ditelpon Hyeon Myeong. Panik banget dah itu, udah jam 9 lebih.

"Nala, where are you? The bus will arrive in 4 mins."
"Hah? OMG. Ummm ... I just woke up. How if we take taxi instead?"
"OK. Azkya is also late."

Oke. solved. Kami bisa naik taksi saja. Tapi tetap saja ga enak sama Mbak Hyeon Myeong. Ya ampun, Mbak, maafkan daku ... Btw suara dia di sebearng tuh masih kalem kayak kasihan sama yang diajak bicara gitu. Saya buru-buru siap-siap. Sikat gigi, cuci muka, ga mandi. Saat saya sedang akan menuju kamar Azkya, ada telpon lagi

"Nala, do you know Azkya'z dorm?"
"Yes, I know."
"Please come to her room. I think her phone is out of battery."

Pas saya ke kamar Azkya ... Jeng jeeeeng. Dia masih bobo.

"Jam berapa sih kak? Kita janjian jam 9 kan?"
"Jam 9 lebih nih Az."
"Hah? Demi apa ... Oh bateraiku abis, pantesan alarm ga kedenger. Kakak duluan aja deh ke sana sama Hyeon Myeong, nanti aku nyusul."
"OK"

Beruntunglah Azkya, masih punya waktu buat mandi karena jadwalnya masih jam 11.20 am. Sebenernya saya juga ada waktu mandi sih, tapi saya ga tega membiarkan Hyeon Myeong nungguin. Saya langsung ke parkiran taksi. Disambut oleh Hyeon Myeong eonni. Saya udah telat, dia masih senyum-senyum aja coy. Saya makin ga enak. Katanya, kalau naik taksi, sekarang masih belum terhitung telat. Selanjutnya kami ngobrol di dalam taksi. Dia juga cerita kalau dia tidur jam 4 lewat. Ya Allah, saya makin merasa bersalah. Trus saya tanya rumahnya di mana. Saya lupa namanya, tapi itu kayaknya mayan jauh. Makin makin merasa bersalah. Trus dia ngasih saya susu. Katanya, dia tahu kami pasti belum sempet makan apa-apa, makanya dia beli susu buat kami bertiga. Ya Allah, ini orang baik bangeeeet. Saya makin makin makin merasa bersalah. Oke itulah drama hari itu.

Karena saya sebelumnya sudah pernah melakukan kegiatan ini di Gimcheon, dalam hati, saya jadi membanding-bandingkan 장천초 dan 김천신일초. Well, sekolah ini sepertinya relatif lebih kecil dibandingkan sekolah yang sebelumnya saya kunjungi.

Sampai sana, kami menuju ruang guru. Kami hanya disuguhi nokcha dan ditinggal begitu saja. Katanya kami diminta menunggu hingga waktunya tiba. Mungkin semua gurunya sedang sibuk jadi tidak ada yang mengajak kami ngobrol. Akhirnya kami hanya ngobrol berdua. Ngomongin apa aja, saya lupa. Dan akhirnya ada orang yang nanyain ini ke saya,

"You don't put on make up?"
"Hahaa. No."
"Why?"
"I feel that I am still under age for using make up."

Ditanyain begitu saya jadi berasa gimana gitu. Ada beberapa macam tebakan muncul di otak saya. Haha. Ya sudahlah, peduli amat.

Kali ini saya presentasi di kelas 5 dan Azkya di kelas 6. Di kelas saya, ada anak (lupa namanya) yang pernah ke Indonesia karena bibinya orang Indonesia. Kalau boleh jujur, saya merasa kelas saya lebih seru dibandingkan kelas Azkya. Maaf ya Az, hehee... Menurut saya itu juga karena Azkya ngira dia bakal ngisi kelas bocah-bocah (kelas 2-3) gitu jadi slide yang disiapin ya buat bocah-bocah gitu. BTW karena nglihat ppt kami, Hyeon Myeong jadi pengen ke Indonesia. Yeaaaaaaay.

Di kelas saya, banyak yang nanya. Seneeeeeng. Sayang banget kami ga bisa main-main lebih banyak. Saya sempet ngasih Keripik Tempe, memakaikan jarik dan baju batik ke seorang bocah. Seru deh. Setelah usai pun masih ada yang nanya-nanya ga penting. Trus masih ada juga yang ngintip-ngintip ngikutin saya juga hahahaa mirip kayak di sekolah sebelumnya tapi ga separah yang sebelumnya. Menyenangkan, coy.

Setelah selesai semuanya, kami pamit ke kantor guru. Ga ada bla bla bla. Dan kami pulang. Naik taksi. Ya gitu deh. hahahaa. Dokumentasinya bisa dilihat di sini.

Semoga saja voluntary activity ketiga (semoga memang ada) sangat menyenangkan ^^

Cerita Saja (16)

Assalaamu'alaikum!

Sekarang 03.28 am. Seperti biasa, tak bisa tidur. Akhirnya melanjutkan nonton film tugas kelas Etika Bisnis. Barusan juga ngecek soal untuk tugasnya dan ,"Hadeh, harus nonton ulang sih ini. Dua setengah jam lagi filmnya -_-"

Di sini jam tidur saya ga karuan. Belakangan baru bisa tidur pas subuh. Jadi paginya borem. Paling kerasa super long weekend ini sih, saya bangun jam setengah 12an, tadi malah jam 2 siang. Parah -_-

Ga bisa tidur bukannya mengerjakan tugas, saya berkontemplasi (halah sok). Ya pokoknya saya mikir gitu. Mikirin hidup. Mikir masa lalu, sekarang dan masa depan. Dan mikirin hidup itu bikin baper. Bikin galau. Bikin pengen pulang.

Sekarang sepertinya saya sedang ingin pulang tapi mana mungkin physically pulang tanpa miracle? mok kira isra' kaya Nabi Muhammad po, Nal???

Memikirkan masa depan bikin bingung. Apa yang sebenernya pengen saya lakukan. Apa yang pernah menjadi impian saya, masihkah menjadi mimpi? Gimana keadaan keluarga saya. Apa yang seharusnya saya lakukan terkait keadaan keluarga itu. Dan bagaimana mengombinasikan keinginan, mimpi dan "tanggungan" keluarga itu. Kepikiran kalau nanti saya nikah nanti keluarga saya gimana. Ah banyak deh. Bikin pusing dan baper gitu deh.

Selain itu kepikiran nanti wisuda bakal gimana. Wisudanya sih bakal gitu2 doang. Ngatur resource-nya itu lho. Trus nanti kalau abis wisuda gimana. Dimana saya tinggal secara kan sekarang status saya ga punya kosan.

Trus jadi mikirin, Umi udah nemu jalannya di Indonesia Mengajar, sesuai cita-citanya. Lovila udah dapet kerjaan, sepertinya dia menikmatinya, dia bahagia. Bahkan saat nganggur pun di juga menikmatinya. Memang temanku ini keren sekali. She does what she really want. Sekarang Fitri sedang dalam pencarian kerja. Candra sudah diterima di TIT. Wheland sedang sibuk TA, sebentar lagi wisuda. Mbak Ulul baru saja wisuda, masih nganggur tapi kulihat dia masih memegang teguh mimpinya. Tidak seperti saya yang sepertinya impian masa lalu agaknya terkikis waktu. Ilma sudah menemukan tambatan hati dan kemarin mereka melaksanakan resepsi pernikahannya. Rully masih TA, mungkin wisuda Oktober ini. Dia sudah kebayang pengen kerja di daerah mana karena alasan apa, sudah kebayang kira-kira yang diapply perusahaan mana saja. Dan masih banyak yang lain. "Semuanya sudah menapaki jalan masing-masing. Jalan saya ke sebelah mana?"

Mikir juga, kenapa Allah ngasih jalan hidup sedemikan rupa seperti yang saya sudah lalui. Apa yang menanti di depan sana sehingga Allah ngasih jalan hidup sedemikian rupa. Ini boleh ga sih kepikiran kayak gini?

Trus belakangan ini juga kepikiran bentar lagi saya bakal balik Indonesia. Saya kepikiran bakal kangen Korea. Saya sampek ngrekam suara kicau burung di pagi hari, suara tirai jendela yang ketiup angin, obrolan roommates. Udah. Sejauh ini masih itu.

Trus saya tiba-tiba ngechat Wilis, teman saya di sini, kalau nanti wisuda jangan lupa kabar-kabar. Trus nanyain juga habis ini dia mau ngapain. Udah kayak mau perpisahan gitu lhooo.

Mikirin masa lalu bikin kangen semua orang yang berarti dalam hati. Bikin tiba-tiba ingin menguhubungi teman-teman yang selama ini telah berperan serta membentuk diri saya. Bikin baper lagi. Beberapa orang saya hubungi. Sadar bahwa saya tiba-tiba seperti orang yang akan mengalami perpisahan, saya jadi inget mati. Kata Fitri, "ojo ngeden-ngedeni to, Nal."

Btw ada orang selain saya yang baca blog saya ga sih? wkwkwk

Cerita Saja (15)

Assalaamu'alaikum!

Saya kesepian. Saat ini di Korea sedang long weekend. Hari ini 5 Mei adalah hari anak nasional yang ditetapkan sebagai hari libur nasional. Ngomong-ngomong, kali ini menjadi super super super long weekend untuk saya. Minggu ini (Senin sampai Jumat ini) saya ga ada kuliah. Kuliah Senin dan Selasa ditiadakan semua. Rabu kemarin tanggal merah juga : Buddha's birthday. Dan sekarang tanggal merah lagi.

Karena long weekend nih, kampus jadi jauh lebih sepi dibandingkan biasanya. Pasti hampir semua orang pulang atau sekedar bermain bersama teman-teman. Teman-teman anak exchange yang lain pun juga sedang jalan-jalan ke Busan. Saya ga ikut, salah satunya karena alasan budget hahaha. Teman sekamar juga pulang. Rumah mereka deket, coy. Di Daegu, cuma sekitar 30 menitan naik mugunghwa. Tiket keretanya pun lebih murah dibandingkan makan di warung. Pulang gampang lah buat mereka. Pulang tiap minggu juga bisa. Jadilah sekarang saya kesepian.

Sejak kemarin cuacanya bikin kangen Indonesia. Memang ya, cuaca mendung kayak mau ujan tapi ga ujan-ujan gitu gampang banget membawa nostalgia.

Tadi malam saya memikirkan kapan mau wisuda. Tapi masih bingung juga. Ealah, tinggal keluar doang aja ribet lu, Nal. Tadi malam saya juga banyak ber-chatting ria dengan beberapa teman. Rasanya sangat sangat sangat menyenangkan. Terima kasih, Teman, sudah ada untuk saya.

Ngomongin Make up

Hai!

Dalam beberapa waktu terakhir ini, saya mengamati ada hal yang sedang sangat sangat sangat ngetren di kalangan khalayak muda cewe, yaitu make up. Saya tidak yakin hal ini hanya karena usia generasi saya yang sudah sekian sehingga dalam keseharian saya menemukan tren make up ini dan konten-konten yang muncul di sosmed saya ya termasuk salah satunya make up. Ketidakyakinan ini terjadi karena saya juga menemukan banyak anak-anak yang lebih muda daripada generasi saya yang sudah menggunakan make up untuk kesehariannya.

Sejujurnya, saya bingung apakah saya harus men-judge topik ini secara general sebagai make up atau hanya fokus pada satu jenis produk saja karena belakangan ini yang paaaaaling nge-tren menurut saya adalah lipstik.

Oke sekarang dimulai dari lipstik dulu saja soalnya yang banyak diikuti anak muda yang ini nih. Saya yakin jenis make-up yang dipakai anak sekolahan ya ini dan bedak. Selebihnya, seperinya skin care saja. Baru kali ini saya melihat lingkungan saya banyak banget yang pakai lipstik. Ya memang, lipstik dan teman-teman sejenisnya sendiri dengan berbagai warnanya (yang saya tiap liat bingung ngebedainnya gimana tapi variannya banyak banget) memang membuat wajah seseorang menjadi lebih menarik, saya akui itu. Soalnya tiap liat orang berlipstik dan warnanya lumayan menarik mata saya, fokus saya jadi lebih ke sana, ya ke bibirnya. Maaf ya, ciwi, saya ngomong gini. Tapi sebenarnya tujuan penggunaan lipstik pada awalnya bukanlah hal yang "salah". Menurut saya tujuan awal penggunaan lipstik adalah untuk menghilangkan efek terlihat pucat. Iya ga sih?

Oke. Sekarang ngomongin make-up secara umum. Wait. Make-up menurut saya beda dengan skin care. Menurut saya, Make-up adalah segala jenis tetek bengek yang digunakan untuk memoles wajah biar kelihatan lebih menarik. Misal nih ya : foundation, lipstik, bedak, merah-merah yang dipake di pipi, warna-warni yang dipakai di mata, eye-liner, pensil alis, dan mungkin ada lagi yang saya ga tahu. Btw, saya tahu beginian juga gara-gara di PSTK kalau mau nampil pakai make-up dulu. Kalau skin care, ya untuk merawat kulit. Misal lotion, pelembab, anti-radiasi, masker, dan mbuh liyane apa.

Sejujurnya, saya tidak menyalahkan penggunaan segala jenis make-up untuk anak-anak seusia saya karena ya wajar sudah umur sekian mulai memikirkan penampilan. Apalagi kebanyakan sudah lulus kuliah kan. Ada lebih banyak waktu untuk merawat diri. Saya agak sedikit menyayangkan banyak anak sekolah yang menurut saya belum cukup umur tapi sudah menggunakan lipstik, apalagi jenis make-up yang lain. Saya yakin, mereka melakukan itu karena ya sekarang sedang ngetren. Hanya mengikuti arus. Sebenarnya memang hak mereka untuk memilih menggunakannya, hak mereka untuk menghias dirinya, hak mereka untuk terlihat menarik. Hanya saja, menurut saya, mereka masih bocah, masih innocent-innocent-nya. Kenapa mereka harus mengikuti tren yang seharusnya tren generasi seumuran saya? Kenapa di mata saya seolah mereka juga "berlomba" agar terlihat menarik? Iya iyaaa, untuk terlihat menarik adalah hak setiap orang, setiap orang bebas melakukan apapun untuk tampil menarik. Namun, berusaha terlihat menarik hanya karena tren menurut saya agaknya sesuatu yang kurang sisi positifnya. Menurut saya, usia anak sekolah adalah waktu untuk mereka bersenang-senang, bermain, dan belajar. Bukan menjadikan penampilan sebagai prioritas. Nangkep maksud saya kan?

Lalu, saya menyayangkan lagi orang yang pakai make-up secara berlebihan hanya untuk keseharian yang sebenarnya tidak membutuhkan itu. Saking wow-nya the power of make-up, terkadang ada yang hasil make-up nya jauh berbeda dengan wajah aslinya. Lagi-lagi, bukan hal yang salah untuk menggunakan make-up. Lagipula, menurut saya juga, menghias diri sebenarnya merupakan salah satu bentuk ngajeni diri sendiri dan orang lain. Namun, jika niat penggunaannya adalah hanya karena ngetrend, hanya karena melihat orang lain terlihat bagus dengan make-up, menurut saya perlu dipikir-pikir lagi. Saya takut jika tujuan penggunaannya itu mentally mirip-mirip kayak operasi plastik yang lumrah di Korea. Menurut saya, tren operasi plastik yang dianggap wajar di Korea terjadi karena tekanan lingkungan yang membuat orang kurang mencintai apa yang dia sudah punya. Kalau motivasi penggunaannya seperti ini, jatohnya malah seperti tidak bersyukur atas pemberian Tuhan. Instead of that, kenapa ga mending mensyukurinya dengan merawat diri?

Maneh udah merawat diri belum, Nal? Ha ha ha

Jadi intinya, semuanya bergantung pada niatnya. Saya takut saja tren make-up yang ada sekarang terjadi karena mental ketidak-syukuran kita atas apa yang kita punya, atau malah tren make-up yang malah menciptakan mental ketidak-syukuran ini.

Ngomongin Antisosial

Assalaamu'alaikum. Halo!

Dalam kehidupan keseharian saya, sering muncul kata ansos atau antisosial. Biasanya ini dicapkan pada orang yang tidak terlalu bergaul di lingkungannya. Mungkin orang macam saya. Hahaaa. Makanya sebagai orang yang merasa bahwa dirinya sesuai dengan definisi ansos dalam keseharian saya, saya pengen menuangkan uneg-uneg terkait hal ini.

Orang yang dicap ansos belum tentu dia tidak mau bergaul dengan lingkungannya. Bisa jadi, dia saking dari zaman kecilnya jarang main, dia jadi terlalu sering sendiri. Selanjutnya dia jadi lebih menikmati waktu sendiri. Jauh dalam lubuk hatinya pasti dia juga ingin punya teman. Manusia itu tak selalunya bisa menikmati waktu sendiri, pasti ada saat dia butuh keluar. Dia juga ingin diterima di lingkungannya. Bisa jadi, keseringannya sendiri membuat dia tidak tahu bagaimana harus berinteraksi dengan orang lain. Membuat dia tak tahu harus berbuat apa. Membuat dia tak tahu harus ngobrolin apa. Membuat dia kikuk. Membuat dia kaku dan mungkin bagi orang lain, dia bukan orang yang easygoing atau apapun lah namanya. Mungkin karena kekikukannya secara tak sadar dia membangun tembok tak kasat mata dengan sendirinya. Membuat seolah dia tidak bisa dijamah. Selanjutnya, mungkin kekakuan ini membuat orang lain agaknya memilih kotak yang lain. Kalaupun dia sedang ada di dalam sebuah kotak, terkadang dia akan merasa seolah tersingkir. Entah sebenarnya dia memang disingkirkan atau tidak. Mungkin dia hanya terlalu sensitif sehingga merasa orang lain menyingkirkannya. Dan hal ini menjadi sesuatu yang buruk lagi kan?

Jadi, orang yang kelihatan ansos itu sebenarnya hanya perlu orang lain minimal satu orang untuk mendrag dia keluar. Butuh orang lain yang mau ngajak dia ngobrol. Bisa jadi jauh di dalam hati orang ansos, dia bingung harus seperti apa untuk menghilangkan "tembok"nya.

Demikianlah jeritan hati salah satu orang yang mungkin termasuk ke dalam kategori ansos dalam definisi yang saya temui di keseharian saya.

Anyway, kata Steve Bressert dalam psychcentral.com, antisosial yang sebenarnya adalah sebuah disorder dimana seseorang itu tidak dapat menghormati hak orang lain, dia banyak violating others atau mungkin juga menyalahi aturan. Mereka tidak punya empati dan tidak merasa bersalah ketika harus melanggar hukum atau aturan demi keinginan mereka.

Btw, setelah selesai nulis beberapa paragraf di atas, saya jadi mikir, sebenernya ansos itu antisosial atau unsocial ya? Soalnya kalau hasil searching lebih lanjut, kata yang lebih pas untuk menggambarkan keadaan orang yang kurang bergaul adalah unsocial.