Hayolo! Sering atau suka?


Belakangan ini saya sering sekali mendengar ucapan atupun tulisan yang menurut saya aneh. Contoh nih, "saya suka flu kalau abis ujan-ujan", "di sini tuh suka ada acara yang seru-seru gitu". Saya merasa kalimat ini aneh. Dalam kepala saya maknanya aneh. Apalagi kalau di-translate  ke Bahasa Jawa, beuh, lebih aneh lagi. "Aku seneng flu nek bar udan-udan", "ning kene ki seneng ana acara sing seru ngono yooo". Hahahaa aneh sih.

Yap, belakangan ini sering saya dapati orang-orang yang me-replace "sering" dengan "suka" padahal maknanya sungguh sangat jauh berbeda. Hahahahaa maaf ya kalau ada yang baca tulisan ini dan ke-sepet. Dugaan saya sih, penggunaan kata "suka" tsb merupakan pengaruh bahasa Sunda karena kebanyakan yang saya temui, yang menggunakan istilah "suka" untuk "sering" adalah orang Sunda. Mungkin dalam konteks Bahasa Sunda sah-sah saja (saya ga tau sih, apakah ini beneran benar dalam konteks Bahasa Sunda) tapi kalau Bahasa Indonesia, hal ini mutlak maknanya berbeda. Masalahnya, Nal, Bahasa Sunda kan memang banyak menggunakan bahasa Indonesia, atau orang-orang sekitar memang berbahasa indonesia agar kamu mengerti tapi masih kebawa Bahasa Sunda? Who knows

Aih, maaf ya kok jadi rasis begini. Ga ada maksud jelek kok. Hanya ingin mengingatkan biar kalau menggunakan Bahasa Indonesia ga aneh. Biar makna kalimatnya memang sesuai dengan yang dimaksud.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan