‘Pletetan’
Saya baru ingat, beberapa hari yang lalu saat ke sekre unit
saya menemukan satu toples mainan yang menarik perhatian saya. Ternyata mainan
tersebut yang bawa Lupita. Hebohlah saya melihat barang langka ini ada di
Bandung, di kampus pula. Penasaran, saya tanya saja dapetnya di mana. “Di toko
lama gitu,” jawabnya.
Sayang sekali, fotonya seadanya. Memakai kamera laptop yang
resolusinya tak seberapa. Itu mainan masa kecil saya. Dulu saya dan teman-teman
menyebutnya ‘pletetan’ karena memang untuk
mengeluarkannya, kita harus me-‘mletet’
bungkusnya. Saya belum tahu kalau di Bahasa Indonesia disebut apa haha.
FYI mletet :
(jawa) kegiatan mengeluarkan suatu bahan, biasanya berbentuk pasta atau cairan
kental dari wadahnya karena tidak bisa mengeluarkannya hanya dengan
menjungkirbalikkannya, contoh ngeluarin pasta gigi. Kalau temen saya anak Jogja
menyebutnya ‘nyotot (cotot)’.
Cara kerja mainan ini sangat mudah. Setelah dipletet, bahan yang keluar kemudian
dililitkan di sedotan khusus yang disediakan. Sebenarnya menurut saya sedotan
itu lebih mirip gagang lollipop. Setau saya untuk mainan ini harus digunakan
sedotan khusus tsb. Waktu saya kecil dulu saya pernah mencoba menggunakan
sedotan air mineral gelas dan tidak bekerja. Selanjutnya tinggal ditiup dari
sisi sedotan yang lain, jika ada lubang tinggal dikatupkan dengan jari. Hasil
akhir dari mainan ini adalah sebuah balon bening yang lebih mirip gelembung.
Hanya saja gelembung berbentuk bulat sempurna karena ikatan molekul yang
terjadi.
Sayang sekali pletetan
yang ini isi tiap bungkusnya sedikit jadi balon gelembung yang dihasilkan tidak
terlalu besar. Saya bilang sedikit karena zaman saya kecil dulu saya bisa
membuat tiga balon yang lebih besar dari balon yang di gambar dan dulu harganya
masih seratus rupiah (hahaa maklum dong, Nal. Kan sudah ganti musim). Dulu, memainkan
balon gelembung ini sangat menyenangkan. Merasa excited karena awalnya warna bahannya macam-macam tapi ketika
ditiup jadinya balon bening. Hal lain yang dulu sering kami lakukan adalah
melubangi balon itu dengan cara menghisapnya (kami menyebutnya di-‘thok’) lalu kami tiup lagi balonnya biar
lebih gedhe. Lebih seru lagi kalau ngerjain temen dengan nge-plak-in balon ke mukanya, layaknya
melempar kue tart ke muka, sehingga sang korban jadi kayak penampakan hahahaa.
Saya jadi mikir, kalau dikasih gas helium bisa ga ya?
Kayaknya bagus tuh. Selain itu juga kepikiran kayaknya segala jenis gelembung
yang aneh-aneh yang ada di spongebob itu lebih masuk akal kalau dibuat dari pletetan hihi.