KP Week-4
Ditulis Kamis, 18 Juni 2015
Terakhir kali cerita tentang KP adalah KP di hari pertama banget, dengan pengalaman yang konyol dan tugas pertama adalah mengganti variabel. Tugas pertama ini selesai sebelum deadline namun proses selanjutnya yang molor-molor membuat terasa sama saja hahah.
Setelah tugas pertama itu ternyata kami ber-6 (Alin, Kwo, Jefery, Fanny, Husna dan saya) diberi tahu oleh pembimbing kami, Pak Ridlo kalau selanjutnya kami akan dibagi menjadi tiga tim dengan topik yang berbeda (ini dikasih tahu sejak hari rabu entah tanggal berapa). Berhubung sepertinya kami kurang care satu sama lain, et dah, untuk empat orang yang bermasalah (termasuk saya) baru bisa memutuskan sekelompok sama siapa dan mau ambil topik yang mana di hari selasa. Iya. Kami perlu waktu enam hari untuk menentukan kelompok dan topik. Mungkin bagi orang-orang yang lain it's such an easy small thing. But I think, it's not for us hahah.
Saya sama Fanny ambil bagian pemisahan bagian simulator rel kereta api menjadi bagian server dan client. Progress saya sangat lambat. Saya katakan progress saya karena selama hari terbentuknya kelompok hingga hari jumat di minggu yang sama, saya cuma baru nginstall Visual Basic 6. No more or less hahah (i know it's not something to be proud of).
Sempat bingung dengan penjelasan pembimbing. Maklum, saya belum ngerti banyak tentang beginian, selain itu sepertinya pembimbing kami mengira (paling tidak) kami sudah tahu atau mengerti tentang apa yang sebenarnya kami kerjakan. mungkin fanny mengerti sejak awal, tetapi saya perlu waktu yang lebih untuk mengerti.
Karena bingung apa yang harus kami lakukan, kami memutuskan hari ini kami harus masuk, ketemu pembimbing. As I had predicted, the first word came out from Mr. Ridlo was "Gimana? Gimana?". Saya ceritakan apa yang sudah saya lakukan.
"Kemarin kan bapak minta saya untuk mencoba nge-print variabel yang vital kan, sudah saya lakukan, tapi saya buat dari file yang nonvital"
"Lhoh, kenapa yang itu? yang vital kenapa?"
"Kan yang vital ga bisa, Pak. Ada error gitu"
"Coba saya lihat"
Akhirnya program itu di-otak-atik sama bapaknya. Trus tiba-tiba error hilang. Hah?
"Trus ini sudah pak? gini doang? sudah selesai?"
"Sebenarnya dulu sudah ada yang mencoba buat, tapi gagal gitu"
Otak saya berontak. Saya belum ngapa-ngapain. Dan yang menyelesaikan pembimbing. Trus aku KP ngapain? kalau bisa disolve cuma dalam beberapa menit kenapa ga dari dulu dibenerin coba? Pokoknya sebagian besar waktu tadi otak saya berontak.
Akhirnya kami diminta untuk mencoba apakah hubungan client-server ini sudah jalan atau belum. Karena waktu yang terbatas, akhirnya kami diminta nyoba esok hari saja.
Karena mungkin pemberontakan otak saya tercurahkan pada mimik wajah saya, sepertinya pembimbing kami menangkap sinyal-sinyal pemberontakan itu. Hahahaaa
Saya memberanikan diri, "Pak, ini beneran udah selesai?"
"Ya kalau dicoba udah bisa, yaudah"
"Tapi rasanya kami belum ngapa-ngapain, Pak"
Mungkin kalimat terakhir saya memberikan kesan ambis hahah. Akhirnya pembimbing kami menawarkan topik baru. Dan kami sepertinya berencana untuk mengambilnya hahaaa. Semoga saja selanjutnya makin dilancarkan. Semoga saja kerja praktik ini nanti seperti yang diharapkan.
Terakhir kali cerita tentang KP adalah KP di hari pertama banget, dengan pengalaman yang konyol dan tugas pertama adalah mengganti variabel. Tugas pertama ini selesai sebelum deadline namun proses selanjutnya yang molor-molor membuat terasa sama saja hahah.
Setelah tugas pertama itu ternyata kami ber-6 (Alin, Kwo, Jefery, Fanny, Husna dan saya) diberi tahu oleh pembimbing kami, Pak Ridlo kalau selanjutnya kami akan dibagi menjadi tiga tim dengan topik yang berbeda (ini dikasih tahu sejak hari rabu entah tanggal berapa). Berhubung sepertinya kami kurang care satu sama lain, et dah, untuk empat orang yang bermasalah (termasuk saya) baru bisa memutuskan sekelompok sama siapa dan mau ambil topik yang mana di hari selasa. Iya. Kami perlu waktu enam hari untuk menentukan kelompok dan topik. Mungkin bagi orang-orang yang lain it's such an easy small thing. But I think, it's not for us hahah.
Saya sama Fanny ambil bagian pemisahan bagian simulator rel kereta api menjadi bagian server dan client. Progress saya sangat lambat. Saya katakan progress saya karena selama hari terbentuknya kelompok hingga hari jumat di minggu yang sama, saya cuma baru nginstall Visual Basic 6. No more or less hahah (i know it's not something to be proud of).
Sempat bingung dengan penjelasan pembimbing. Maklum, saya belum ngerti banyak tentang beginian, selain itu sepertinya pembimbing kami mengira (paling tidak) kami sudah tahu atau mengerti tentang apa yang sebenarnya kami kerjakan. mungkin fanny mengerti sejak awal, tetapi saya perlu waktu yang lebih untuk mengerti.
Karena bingung apa yang harus kami lakukan, kami memutuskan hari ini kami harus masuk, ketemu pembimbing. As I had predicted, the first word came out from Mr. Ridlo was "Gimana? Gimana?". Saya ceritakan apa yang sudah saya lakukan.
"Kemarin kan bapak minta saya untuk mencoba nge-print variabel yang vital kan, sudah saya lakukan, tapi saya buat dari file yang nonvital"
"Lhoh, kenapa yang itu? yang vital kenapa?"
"Kan yang vital ga bisa, Pak. Ada error gitu"
"Coba saya lihat"
Akhirnya program itu di-otak-atik sama bapaknya. Trus tiba-tiba error hilang. Hah?
"Trus ini sudah pak? gini doang? sudah selesai?"
"Sebenarnya dulu sudah ada yang mencoba buat, tapi gagal gitu"
Otak saya berontak. Saya belum ngapa-ngapain. Dan yang menyelesaikan pembimbing. Trus aku KP ngapain? kalau bisa disolve cuma dalam beberapa menit kenapa ga dari dulu dibenerin coba? Pokoknya sebagian besar waktu tadi otak saya berontak.
Akhirnya kami diminta untuk mencoba apakah hubungan client-server ini sudah jalan atau belum. Karena waktu yang terbatas, akhirnya kami diminta nyoba esok hari saja.
Karena mungkin pemberontakan otak saya tercurahkan pada mimik wajah saya, sepertinya pembimbing kami menangkap sinyal-sinyal pemberontakan itu. Hahahaaa
Saya memberanikan diri, "Pak, ini beneran udah selesai?"
"Ya kalau dicoba udah bisa, yaudah"
"Tapi rasanya kami belum ngapa-ngapain, Pak"
Mungkin kalimat terakhir saya memberikan kesan ambis hahah. Akhirnya pembimbing kami menawarkan topik baru. Dan kami sepertinya berencana untuk mengambilnya hahaaa. Semoga saja selanjutnya makin dilancarkan. Semoga saja kerja praktik ini nanti seperti yang diharapkan.