Renungan

Tak terasa ternyata masa perkuliahan semester ini sebentar lagi berakhir, sebentar lagi semua ujian akan terlewati. haha . . yaaa semoga saja mendapat hasil yang memuaskan. Aamiin. .

Nilai dua mata kuliah juga sudah keluar, kebetulan keduanya yang memberikan fasilitas ujian perbaikan, mungkin kalau tak ada ujian perbaikan sampai akhir nilai tidak diumumkan, tiba-tiba saja muncul indeks-indeks yang menghiasi laman ol.akademik. hahaha. Tentunya nilai kedua mata kuliah ini cukup mengagetkan saya, bukan karena nilai yang jelek, tapi kok bisa saya dapet nilai segitu? maksud saya nilai yang di atas perkiraan saya. Bahkan untuk mata kuliah Rangkaian Elektrik saya tak menyangka saya bisa lulus.

Seperti biasa, saya menceritakan ini kepada bapak saya. Bisa panjang juga obrolan kami. Obrolan itu membuat saya berpikir lagi. Sepertinya semua yang telah saya lalui ini banyak keajaiban terjadi, bukan, sepertinya lebih tepat saya menyebutnya nikmat tiada tara yang saya rasa saya mungkin tak pernah teringat itu jika tak membicarakan ini dengan bapak saya. dimulai dari yang saya paling rasakan, tentu saja ujian, mata kuliah yang saya selalu keluhkan ke bapak saya, saya selalu bilang "ah . .  mata kuliah ini susah, aku gak bisa , pak." juga sering curhat "tadi kuis pak, tapi ga bisa ngerjain" tentunya juga kendala saya sering tidur di kelas, lalu tiba-tiba muncul nilai lulus walaupun cuma C, tapi saya bersyukur saya lulus, mengingat bagaimana rengekan, keluhan saya selama ini.

Lagi-lagi juga ujian, UTS matek1, malamnya saya ketiduran pas baca al-qur'an, bahkan saya sampai sekarang pun tak bisa membayangkan bagaimana bisa saya tiba-tiba tidur saat membaca, tentunya membaca dengan melafalkannya. Lalu tiba-tiba nilai keluar dan nilai saya sekitar 70-an jika dikonversi ke skala 100, menurut saya itu suatu keajaiban atau mungkin keberuntungan karena saat itu saya belum menguasai materi. Ujian kedua matek juga begitu, saya hampir tidak mempelajarinya karena saya lebih concern ke tugas besar praktikum sistem digital saya. Saat itu malamnya saya mengerjakan tubes, semua saya pasrahkan saja. Walaupun akhirnya tubes juga tidak sesuai harapan. haha. . tapi tak menyangka lagi, nilai akhir matek tiba-tiba nge-jreng 80an. dan tubes? saya tetap merasa puas berapapun nilai saya akhirnya karena saya  merasa saya sudah mengerahkan pasukan saya, tenaga, pikiran, saya merasa saya sudah masuk area usaha maksimal saya. Presentasi tubes pun juga lancar dengan ketawa2 sama asisten.

Yang saya rasakan lagi adalah suatu kejadian yang tidak bisa saya ceritakan di sini, dan subhanallah, Allah masih menyelamatkan saya. Kejadian yang membuat saya untuk pertama kalinya ke rumah sakit. haha . . . Semoga saja kejadian ini tak akan terulang lagi. Aamiin.

yang saya rasakan sih itu, tapi bapak saya juga membahas yang lain. Buku. Bahkan saya tak pernah terpikirkan itu. Selama ini saya diberikan kemudahan masalah buku, apapun jalannya, entah cuma e-book ataupun pinjeman buku, semuanya terselesaikan dengan lancar. Subhanallah, bapak saya sampai memikirkan hal kecil seperti itu. Bagaimana bisa selama ini saya kurang bersyukur. Mau jadi apa saya nantinya.

Bapak saya juga membahas laptop. Ini juga tak terpikir oleh saya. Laptop saya bahkan sebelum saya berangkat ke bandung pun sudah rewel, tapi subhanallah, semua tugas saya juga terselesaikan. Bahkan saya tak tau hebatnya dia apa, entah itu laptop bermasalah atau Allah yang sedang mengingatkan saya, laptop saya biasanya mati sendiri saat saya lupa waktu, terlalu banyak main. biasanya sih mati sendiri saat waktunya sholat atau mandi, lebih tepatnya setelah saya menundanya, "ah bentar lagi" selalu begitu. haha. . .

Saya yakin masih banyak lagi nikmat-nikmat yang bahkan saya tak bisa memikirkannya apa saja. Terima kasih untuk bapak saya yang selalu ada kapanpun saya butuuh, selalu mengingatkan saya akan tugas yang beliau berikan pada saya : cuma baca al-quran dan baca sholawat, menurut saya itu bukan tugas sih . . itu kebutuhan. terima kasih selalu meningatkan saya untuk bersyukur. terima kasih selalu memberi semangat saat saya memberikan berbagai keluhan yang bahkan beliau mungkin tak mengerti apa yang saya keluhkan. Tentunya juga terima kasih untuk ibu saya, saya yakin di balik omongan bapak saya itu sebenarnya ada 'aspirasi' ibu saya. Terima kasih ya Allah sudah memberikan semua ini, kisah hidup ini.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan