Work From Home

Sejak tanggal 18 Maret 2020, saya menjalani kebijakan bekerja dari rumah alias Work From Home (WFH). Kebijakan ini akan berlaku hingga 31 Maret 2020.

Semua ini gara-gara pandemi yang disebabkan oleh Virus Corona. Saya yakin semua sudah tahu, titik mula bencana ini ada di Wuhan, China kemudian mendunia, memandemikan statusnya hingga hari ini. Penyakit yang disebabkannya kemudian disebut dengan Corona Virus Disease 2019  (COVID-19). Dikarenakan penyebarannya yang mudah dan cepat sekali, pemerintah sedunia sepertinya kompak untuk mengadakan social distancing. Btw saya lebih seneng menyebutnya physical distancing. Lha mosok orang harus memutus atau mengurangi tali silaturahmi? Yang ga boleh kan berdekatan secara fisik. Hubungan sosial harus tetap bagus dong hheu.  Segala jenis pemerintah menghimbau seluruh umat untuk menghindari kerumunan. Dalam dunia kerja, muncullah turunan dari physical distancing ini, yaitu Work From Home (WFH).

Sehari sebelum WFH, kami -- sebenernya saya, Paman, dan Mas Nugroho sih -- rempong sekali. Karena kerjaan saya dan Mas Nugroho ngoprek hardware, maka mau tak mau kami harus membawa peralatan kami ke tempat tinggal masing-masing. Hari itu saya pulang diantar Paman, Mas Nugroho dan Mas Lanang. Sebelumnya malu banget dilihatin orang pas pemeriksaan oleh satpam.

Tiga hari pertama WFH menyenangkan. Saya yang dasarnya memang suka sendiri lebih menikmati cara kerja WFH ini. Saya bisa semau-mau saya. Mumpung bisa, saya mengusahakan jam 5 sore tet untuk caw dari kerjaan. Kemudian langsung olahraga. Setelah itu saya bisa semau-mau saya kalau mau lembur. Tiga hari pertama oke juga abis makan malam kembali berkutat dengan kerjaan. Tapi ternyata itu hanya euforia sekejap mata.

Hari Seninnya saya diterpa kebosanan. Yang utama adalah bosan karena berhadapan dengan kerjaan melulu, kalau perkara berdiam diri di rumah tak semembosankan itu. WFH memang membuat intensitas melihat kerjaan jadi lebih sering. Dari sini saya memetik pelajaran bahwa terlalu rajin bekerja, sampek lembur-lembur, tidak baik untuk saya karena selanjutnya diri saya jadi malas. Dia protes, "Kemarin kan aku udah ngutek-ngutek kerjaan melulu." Sepertinya bekerja sewajarnya, wayahe kukut ya kukut, adalah pilihan yang bijak.

WFH di indekos

BTW saya nemu video bagus yang memberikan gambaran bagaimana Virus Corona mempengaruhi tubuh kita. Check this out.


Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan