Voluntary Activity part 1 - 김천신일초

Assalaamu'alaikum! 

Tanggal 21 April kemarin saya ke kota sebelah, namanya Gimcheon. Saya ke sana karena sebuah misi berjudul voluntary activity. Walaupun judulya begitu, motivasi awal saya sebenernya adalah karena uang. Ya kan di sini saya butuh uang untuk bertahan hidup.

Waktu itu saya ditugaskan ke 김천신일초 bersama Fadhil dan Agung. Tak lupa Pyeongju ada sebagai buddy kami. Dia yang menranslate segala perkataan kami sehingga dapat ditangkap oleh murid-murid di sana. Btw 김천신일초 itu kalau diartikan, SD Shin Il Gimcheon. Dan waktu itu kami bertiga kebagian present ke anak kelas 3.

Sebenarnya waktu itu jadwal saya jam 10.30 am kalau ga salah. Nah tapi kan buddy kami cuma satu orang buat bertiga. Jadi, better to go together kan. Daripada nyasar. Akhirnya kami menyesuaikan Fadhil yang jadwalnya jam 9 pagi. Kami sepakat naik kereta yang berangkat 7.45 am. Kami akan naik bus 57 yang katanya jadwalnya jam 7.07 dari kampus.

Jumat itu, saya sudah siap di bus stop kampus sejak jam 7 kurang tuh. Sebenernya pas sebelum nyampek bus stop saya sempet lihat bus 57 meninggalkan bus stop. Ya ga mungkin naik itu, masa saya ninggalin Agung sama Fadhil. Saya sih tenang saja soalnya setahu saya ada beberapa bus yang menuju stasiun Gumi. Pas Fadhil sudah datang, ada nih bus yang kayaknya akan ke gumi-yeog (stasiun gumi), eh entah kenapa waktu itu kami ga naik. Kalau ga salah sih kami masih mencari2 di papan, bus ini beneran ke gumi-yeog atau engga, kalau ga gitu waktu itu si Agung belum dateng -,- Udah deh waktu itu panik. Sampai sekitar 7.15 am takkunjung kami menemukan bus yang ke gumi-yeog. Begitulah. JANGAN PERCAYA JADWAL YANG DIBERIKAN APPS, kecuali kayak SG yang menyuguhkan gps busnya sekalian. Setelah mengalami kegalauan, akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi. Waktu itu terlalu pagi, tak ada taksi di tempat parkiran taksi kampus. Duh, makin panik. Saya sih telat trus tiket kereta hangus gapapa. Lhah ini masalahnya Pyeongju udah nungguin di sana. Ga enaknya sama Pyeongjunya, bukan sama tiket keretanya.

"Kayaknya kita harus ke perempatan depan kampus sih."

Jalanlah kami ke sana. Baru saja keluar gerbang kampus, kami melihat ada bus 195 di kejauhan hendak menuju kampus.

"Coy, itu 195."
"Buru-buru ke halte depan aja!"

Harapan terakhir nih sebelum pilihan naik taksi yang jatohnya lebih mahal. Larilah kami bertiga. Si Fadhil sugoi banget, larinya keliatan enteng banget coy. Saya ... baru berapa meter udah ngos-ngosan. Dan terima kasih Voluntary Activity part 1, saya jadi tersadarkan, saya sangat kurang olah raga. Waktu itu pas lah. Busnya nyampe pas saya nyampe halte. Eeeeh pas nanya Ahjussi,

"Gumi-yeog?"
Isyarat tangan yang artinya engga.

Buset. Udah lari-lari, ngos-ngosan, kayak orang kehabisan nafas, eeeeeh yang dikejar tenyata bukan yang dicari. Beruntung waktu itu ada taksi yang baru datang menurunkan penumpang di perempatan samping halte situ. Satu-satunya taksi yang ada. Langsung sambar ...

"Gumiyoeg juseyo."

Kami sampai di stasiun sekitar 10-15 menit sebelum kereta berangkat.Pyeongju sudah menunggu di puncak tangga masuk-keluar. Lalu kami membeli tiket untuk Fadhil yang kami kira sudah beli tiket dari kapan hari, ternyata belom. Di sana kami ketemu Kevin, anak Bangladesh (lupa namanya), dan buddy mereka. Mereka juga ke Gimcheon namun beda sekolah dengan kami. Beruntung masih keburu. Tak terlalu mengecewakan hati buddy lah.

Btw hari itu baru hari kedua setelah hari sebelumnya saya berinteraksi degan Pyeongju. Dan kesan sejak hari pertama pun adalah "Buset ni orang baik banget sih. Santai juga gitu pembawaannya." Iya dia baik banget dan for me, he is an easygoing person.

Well, sekolahnya memaksa untuk olahraga di pagi hari karena jalannya naik banget. Viewnya lumayan bagus. Sepanjang jalan, kami diliatin anak SD yang lewat nih. Haha. Anyway, menurut saya, kota Gimcheon lebih manusiawi, lebih terlihat ada kehidupan dibandingkan Gumi, tempat numpang saya sekarang. Ya mungkin karena di Gumi, saya keluarnya pas jam kerja. Hahaa


Anyway, ternyata sekolah SD di Korea rata-rata ga pakai seragam. Kata Pyeongju, biasanya yang pakai seragam itu sekolah yang elit dan bagus gitu. Trus seperti di tivi-tivi, sekolah di sini pakai sendal khusus di sekolah. Sepatu yang dibawa dari rumah disimpan di loker. Sekolahnya bagus banget. Jauh jauh jauh lebih bagus daripada SD saya dulu. Ya iya lah Nal. Ngebandiginnya sama sekolah berbangunan bagus di kota gedhe lah.

Waktu itu kami akhirnya masuk kelas bareng-bareng saja. Key personnya presentasi, dua yang lainnya lihat doang sama ngefoto-foto. Dari ketiga kelas tersebut, kami berempat mendapatkan kesimpulan : keaktifan kelas bergantung dari wali kelasnya. Kalau wali kelasnya cewe cenderung lebih aktif, lebih hidup dibandingkan dengan yang wali kelasnya cowo. Sayangnya, saya dapet yang kelas berwali kelas cowo. Seharusnya ini kelasnya Agung tapi karena Agung memperbaiki presentasinya dan tak ada waktu lagi, ya gitu deh, jadinya saya yang ngisi. Mungkin juga efek saya yang ga easygoing untuk mereka jadi kelasnya kurang aktif.

But overall, that was really really fun. Di kelas ketiga, ada anak yang kayaknya penasaran sama saya gitu. Kayaknya sih. Ge er doang kali ya.


Bangku di foto itu tuh yang kelihatan penasaran sama saya. Mereka berkali kali ngelihatin saya. Trus ngajakin ngobrol yang sebenernya saya juga ga ngerti.

Waktu itu, saking mereka seneng dan penasarannya sama kami kali ya, setelah kami keluar dari kelas terakhir, akan menuju basecamp, "bye-bye" seperti tanpa henti. Beberapa dari mereka nengok ke basecamp kami trus bilang "bye". Trus pas kami lewat, akan ke tempat makan, dari ketiga kelas yang kami masuki banyak yang nengok keluar kelas bilang "bye" seperti tanpa henti. Hahahaa Seneng bangeeeeeet.

Hari itu kami beruntung sekali, kami diberi makan siang, dan menunya bisa saya dan fadhil makan. Hari itu menunya nasi dicampur jamur sama daging sapi, fishcake, buah pear, dan tentunya kimchi. Alhamdulillaah. Sesudah itu, kami diantar langsung oleh kepala sekolah ke stasiun gimcheon. Langsung naik mobil bagus beliau. Ahahaaa. Baik banget dah. Benar-benar ngajeni tamu.

Saat pulang, kami masih satu kereta. Kami berpisah dengan Pyeongju di Gumi Station karena Pyeongju langsung lanjut ke Busan. Ada meeting penting katanya. Wah terima kasih banyak Pyeongju. Kamu baik sekali. Hari itu sangat menyenangkan. Senang berteman denganmu.

Well, pokoknya hari itu sangat-sangat-sangat menyenangkan. Sangat seru. Terima kasih Allah, memberikan kesempatan sedemikian menyenangkan.

Anyway, foto-foto voluntary activity dapat dilihat disini.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan