Posts

Showing posts from December, 2016

Cerita Saja (11)

Yuhuuuu ini Cerita Saja sudah sampek edisi 11. Ternyata udah banyak. Hahaha. Post ini isinya beneran cerita doang. Beberapa cerita yang dijadikan satu. Hahaha

Temanku, Sahabatku ...
Sekitar sepuluh hari yang lalu saya mendapatkan kabar yang membuat saya sedih, berlanjut membuat saya ga fokus mengerjakan makalah. Teman sebangku SMA saya sakit, dan karena itu sepertinya dia harus menunda wisudanya. Padahal sebelumnya dia juga pernah harus mengulang kuliah satu semester karena sakit juga (karena harus istirahat total gitu dia jadi ga bisa kuliah kan. Padahal kan udah lewat masa PRS, istilahnya kalau di ITB). Sedih. Sedih banget dapet kabar itu. Pokoknya nanti kalau pulang saya harus bertemu dia. Pengennya sih saya yang njenguk, eeeeh ini dia maksa biar dia yang ke rumah saya buat ngejenguk bapak saya. Ini anak minta diapain yaaaa. Ya tapi karena saya tak pandai menawar, kalahlah saya sama dia. Saya setujuin deh dia yang datang ke rumah saya sama bapaknya, sama seperti setahun yang lalu saya ke rumahnya dianterin bapak saya.

Ketemu PYC
Saya pengen banget ketemu sama PYC. Jika saya memang ditakdirkan suatu saat dapat bertemu dengan dia (semoga Allah mengabulkan keinginan saya ^^), saya pengen banget mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PYC. Ya salah satunya karena dia saya jadi begini, jadi tertarik sama South Korea, pengen ke South Korea, sampek wallpaper mantan hp saya gambarnya peta South Korea. Trus pengen banget minta dia tanda tangan di buku diari saya (semoga saja dia mau). Trus pengen minta foto bareng, minta ijin sekalian buat diupload di blog. Trus pengen ngobrol cukup lama sama dia, sejam gitu kek. Hahaha. Bisa ga ya??? Saya pengen banget bisa ngobrol sama dia. Hahaaa fans manapun juga pengen melakukan hal yang kamu ingin lakukan tadi sama yang dia fans, Nal -_- Ya kecuali tanda tangan di buku diari sih, itu ga semua orang kepikiran.

Lovila dan Fitri nginep
Tadi malam adalah pertama kali Lovila dan Fitri menginap bersama di kosan saya. Eh apa sudah pernah tapi saya lupa ya? Hahahaa. Menyenangkan. Thanks, Guys. Semoga masih ada menginap edisi selanjutnya. Semoga rencana menginap tiap liburan di rumah masing-masing salah satu dari kita dan bergantian tempat tiap liburannya dapat terwujud nantinya. Hahahaa.

Baca dan Tulis
Saya bahagia menyadari bahwa teman-teman saya merupakan lingkungan yang positif. Belakangan ini saya menyadari orang sekeliling saya punya kebiasaan baca dan tulis. Seneng banget. Seneeeng banget. Dan entah kenapa saya jadi mikir, "ini nulis tuh emang lagi booming atau gimana ya?" Hahahaa. Gomen gomen.

BTW ga cuma saya yang senang menyadari ini. Bapak saya pun seneng banget. Sampe kemarin ada kejadian beliau memberikan rekomendasi buku ke seorang teman. Besoknya beliau minta maaf kalau ternyata yang beliau lakukan kemarin malah mencampuri urusan teman saya ini masalah pilihan buku. Saya juga sempat jadi ngrasa ga enak sama teman saya ini. Ya kan Bapak saya memberikan rekomendasi itu karena saya cerita banyak tentang teman-teman saya. Tapi dia bilang gapapa dan malah seneng sih dapet rekomendasi buku. Kata Fitri juga memang gapapa kok, bukan sesuatu yang salah. Yasudah. Terima kasih.

Temen berjuang baru
Hai, teman berjuang baru! Semoga kita bisa klop selalu hingga akhir nanti. Saya sudah berimajinasi kita nanti foto bareng di depan monumen yang di gambar itu. Trus nanti kamu fotoin saya di bawah pohon, sekalian saya numpang buat ngefoto pohonnya, bunganya sih sebenernya hahaha. Pengen bangeeet, pengen banget ngelihat pohonnya trus pamer sama dia. Wkwkwk

Lagu bagus
Udah sekitar tiga jam saya ndengerin lagu satu doang, direplay terus. Seneng sama lagunya karena tanpa tahu arti liriknya ataupun lihat video lagunya pun saya bisa merasakan emosinya. Marahnya, eh bukan, bukan sekedar marah, tapi semacam dendam, iya marah akut atau dendamnya kerasa banget. Kayaknya aslinya ini lagu Jepang deh (Ya iya lah lagunya Death Note gitu -_-). Lagu ini yang nyanyi Hong Kwang Ho, di Opera Musical Death Note tahun 2015 (kalo ga salah).


BTW Januari 2017 nanti ada Opera Musical Death Note lagi di Seoul. Hahahaa sempet pengen banget nonton *apasih*. Kim Junsu masih tetap jadi L, Light nya udah bukan Hong Kwang Ho lagi (belum tahu namanya siapa hahaha). Udah ada trailernya loh (trailer atau apa ya ini namanya). Hahahaa BTW saya lebih suka rambut karakter L yang 2017 ini daripada yang 2015, tapi tokoh Light-nya suka yang 2015 hahahaa tapi masih belum lihat akting kedua karakter Light baik 2015 sama 2017 sih hahaha, masih berdasar cover doang wkwkwk. Ngomong apa sih -_-





Bercanda ya?

Saya tertarik dengan ayat ini

ÙˆَÙ…َا Ù‡َٰØ°ِÙ‡ِ الْØ­َÙŠَاةُ الدُّÙ†ْÙŠَا Ø¥ِÙ„َّا Ù„َÙ‡ْÙˆٌ ÙˆَÙ„َعِبٌ ۚ ÙˆَØ¥ِÙ†َّ الدَّارَ الْآخِرَØ©َ Ù„َÙ‡ِÙŠَ الْØ­َÙŠَÙˆَانُ ۚ Ù„َÙˆْ Ùƒَانُوا ÙŠَعْÙ„َÙ…ُونَ

And this worldly life is not but diversion and amusement. And indeed, the home of the Hereafter - that is the [eternal] life, if only they knew. [Al 'Ankabut : 64]

Yang paling menjadi perhatian saya adalah And this worldly life is not but diversion and amusement. Membuat saya ingat ungkapan yang saya temukan di blog teman : Tuhan bercanda. Ungkapan yang menarik menurut saya. Duh, gimana menjelaskan apa yang ada di pikiran saya ya?

Sebelumnya, saya ingin mengatakan bahwa saya bukan ahli tafsir. Ini hanya opini saya.

Menurut saya, ungkapan "Tuhan bercanda" cocok dengan bagian ayat ini. Dalam pikiran saya, ungkapan ini menggambarkan betapa mudahnya segala sesuatu bagi Tuhan. Juga mengungkapkan Tuhan Maha Baik karena membuat skenario sedemikian indah untuk kehidupan. Dalam pikiran saya, ungkapan ini juga menceritakan bahwa saat kita menjalani hidup, sebenarnya Tuhan sedang mengajak kita bercanda. Sering sekali kan kita dapatkan hal yang tidak pernah kita duga? baik berupa bantuan untuk keluar dari masalah atau menuju sesuatu, ataupun hal yang membuat kita tersandung setelah kita mendapatkan kebahagiaan. Sering sekali, usaha yang selama ini dilakukan hingga cucur keringat penghabisan, berakhir dengan cara yang sangat mudah dan indah. Mirip seperti anak yang lagi ulang tahun dikerjain temennya dan tiba-tiba dikasih surprise yang menyenangkan. Seperti orang yang bercanda bukan? Ah, saya harap kalian menangkap maksud saya dan juga merasakannya.

Tapi yaaaa, yang namanya bercanda itu biasanya berakhir dengan ketawa, dengan bahagia. Tapi ini bukan bercanda biasa. Ini juga permainan (Ù„َعِبٌ). Asalkan kita mengikuti aturan, InsyaAllah bisa dapet "ketawa"nya.

Nah, jadi hidup ini bercanda? Iya. Bercanda. Hanya senda gurau dan permainan, kata Allah di Al-Qur'an. Makanya, masalah kita itu kecil ... kecil sekali dibandingkan kekuasaan Allah. Makanya, Nal, jangan terlalu serius memikirkan ketersandungan (kok kata ketersandungan aneh sih), bentar lagi InsyaAllah pahitnya akan berubah jadi manis. Yakin saja.

Allah Maha Baik

Allah memang Maha Baik.

Kamis, saat aku begitu bahagia, Dia berikan sedikit cobaan agar aku tak lupa akan Dia.
Jumat, saat aku diberikan beban pikiran yang tiba-tiba, Dia datangkan teman-teman yang super.
Sabtu, instead of making me worried abt anything, He gave me sleep, more than enough sleep.
Dan di dini hari ini, di tengah penatku, Dia berikan kejutan di luar kosanku : bulan (anggap saja) 3/4 yang menghiasi langit nan mendung, suara kodok dan jangkrik terdengar jelas, suara sungai samar-samar terdengar, dan udara dingin yang menyenangkan.

Dan aku hanya bisa menyebutkan itu --"

Berubah

*melancholic mode on*

Beberapa jam yang lalu, saya mengalami saat yang menyenangkan bersama teman-teman. Kami makan bersama dan setelah sekian lama, kami tertawa bersama. Senang rasanya.

Dan baru saat ini, di jam ini, setelah merenung, saya menyadari bahwa kami yang sekarang bukanlah kami yang dulu. Bukan kami yang dulu saat kami pertama kali bertemu. Kami sudah berkembang dengan cara masing-masing. Menakjubkan rasanya menyadari bahwa waktu berjalan begitu cepat. Mendewasakan kami (Iya kah? Ya kalaupun saya ternyata belum dewasa, mereka telah mengalami pendewasaan itu). Aneh rasanya menyadari bahwa mungkin sebentar lagi kami akan berpisah.

Anyway, saya jadi penasaran sejauh mana saya berubah sejak pertama masuk ITB. Jadi pengen baca-baca postingan dari awal sampai paling recent. Halah. Sempet gitu, Nal? Sok sibuk!

Cerita Saja (10)

Konban wa!

Malam ini saya tidak sendirian di kosan karena ada Mbak Ulul yang menyempatkan diri main buat nemenin saya. Hahahaa. Awalnya sih saya berencana untuk riset kecil-kecilan untuk makalah tugas kuliah eh ternyata dipertemukan dengan blog seorang teman. Dia sekarang sedang ada di Jepang. Well, cerita blognya seru. Seperti yang pernah saya katakan, tulisan seseorang menggambarkan karakternya, begitu pun blog teman saya ini. Dan kok tiba-tiba saya merasa ini postingan jatohnya jadi kayak review blog teman saya ini --" bodo amat lah

Entah kenapa suasana seru yang diciptakan sepertinya mentrigger semangat tentang impian saya. Untuk menuntut ilmu dari tempat yang terbaik, untuk keliling dunia.

Saya senang ternyata ada orang lain juga yang melakukan beberapa hal yang ternyata saya sukai. Saya senang menemukan orang lain yang ternyata suka baca novel yang saya sangat suka. Sang Pemimpi dan Edensor. Dia memang tidak menyatakan bahwa dia menyukainya, tapi kalimat-kalimatnya menyiratkan itu, atau paling tidak, begitulah saya menafsirkannya.

Saya senang ternyata ada orang lain yang mendambakan mimpinya mengunjungi suatu negara, belajar di sana, sampai ngelihatin gmaps. Iya. Saya sering sekali melakukannya. Berkali-kali saya lihat posisi kota-kota di sana, saya coba cari dimana Indonesia dari negara itu : harus berapa kali scroll kah saya dapat kembali ke Indonesia? Jauhkah tempat itu dari Indonesia? Bahkan kalau kalian tahu wallpaper handphone saya, itu hasil screenshot gmaps suatu negara yang kemudian saya olah kecil-kecilan dengan software bawaan handphone biar lebih enak dilihat ketika dipadukan dengan "perkakas" di home-screen saya. Tiap akan tidur, saya melihat handphone itu, saya katakan, suatu saat saya akan ke sana, pasti sangat menyenangkan. Wallpaper laptop pun gambarnya peta dunia. Mengingatkan saya akan impian untuk keliling dunia.

Dan membaca postingannya tentang sidangnya, yang saya soroti adalah persahabatannya. Saya seperti bisa merasakan betapa kuatnya persahabatan mereka dalam adegan itu. Mengingatkan saya saat saya berpelukan dengan sahabat saya di masjid sekolah, sambil nangis, kami mengucapkan impian kami kuliah di tempat kuliah kami sekarang (dan sekarang sudah menjadi kenyataan, sekarang tinggal gimana cara kami "keluar" dari kampus masing-masing), dan juga menyatakan bahwa kami akan naik kereta yang sama saat pertama kali berangkat ke kota kampus masing-masing (and it happened even though we're in the different wagon but still, we're in the same train, right?). Dan itu membuat saya bertanya, di episode kuliah ini, akankah saya mengalami hal yang memberikan perasaan dan kesan sekuat itu? Hanya Tuhan yang tahu.

Cerita Saja (9)

Hallo, minna-san.

Hari ini sepertinya hari yang cukup membahagiakan.

NeA 
Mungkin Allah sedang mengingatkan saya. Sejak beberapa hari yang lalu, Allah seperti mengingatkan saya akan TA melalui beberapa orang. Pas ke PSTK, disambut Ridhos dengan pertanyaan, "Mbak, gimana kabarnya? Sudah TA atau masih TA, Mbak?" Bagus juga tumben banget ke sekre, "Eh, Mbak Nala. Kita kaosnya samaan lah. Kamu gimana kabar? kamu udah wisuda kan?" (Waktu itu dia nanyain wisuda atau apa ya, saya lupa, pokoknya bikin saya inget TA aja.) Trus pas ke kosan Rully, diperlihatkan Rully yang mulai ngurus TA. Dia terlihat senang begitu menemui pembimbingnya bareng teman-temannya ke PT DI. Malamnya, dia belajar bareng temennya buat ujian (seru deh liat mereka belajar bareng), besoknya ujian lagi, trus selanjutnya dia mau ngedraft TA1. Ah dia semangat sekali. Trus chattingan sama temen sekosan, ditanyain, "TAmu gimana, Nal?" Oh maaaan.

Dan kemarin ada kabar cukup bagus (tapi belum ada bukti pastinya) yang membuat saya ingat bahwa saya harus segera menyelesaikan TA secepatnya sebelum rencana selanjutnya harus dieksekusi.

And guys, hari ini aku ngerjain TA. WOW. Ya ga ngerjain serius banget gitu sih. Buka-buka buku neural network dan fuzzy doang soalnya mau bikin neuro-fuzzy. Dan itu membuat saya mikir, "hellooo, dulu maneh kuliah ngapain aja, Nal?" Tadi ngerjain bareng Lovila, maksudnya mengerjakan ditemani Lovila, bukan Lovila ikut bantuin mikir. Lovila tadi sedang mengerjakan persiapan presentasi untuk seleksi kerja.

Dosbing
Lamaaa sekali saya tidak menghadap bapak-bapak dosen pembimbing. Hari ini, Allah mempertemukan saya dengan beliau berdua. Bukan. Bukan saya yang menemui tapi Tuhan yang mempertemukan kami.

Saat saya dan Lovila kembali dari pasjum buat beli cilor, saya melihat kedua dosbing, dipisahkan oleh Pak Pranoto, berjalan bersama (mungkin) menuju Salman untuk Sholat Jumat. Deg. Kepala langsung noleh ke Lovila. Dalam hati, "Duh, ada kedua dosen pembimbing. Aku kudu piye?" Dan bagaimana??? Saya menyapa dan beliau menjawab sapaan saya.
"Apa kabar ..." bodohnyaaa ternyata beliau belum selesai ngomong, saya udah jawab. Saya kira emang literally nanyain kabar hidup saya.
"Baik, Pak." barengan dengan beliau ngomong "... itunya?" maksudnya TAnya, Naonya -_-
Saya cuma senyum agak bingung. "Aa nanti saja ya."

Saya ga menemui beliau hari ini. Secaraaa ini saya mau ngelaporin apa? Sejujurnya, saya bingung harus jawab apa jika saat bertemu beliau ditanyai kenapa kok saya takkunjung selesai. Masalah utamanya adalah psikologi dan kontrol diri. Saya tahu itu. Apa iya, alasan psikologi dan kontrol diri dapat diterima? Ah karena kejadian yang menimpa saya, beberapa waktu yang lalu saya jadi kepikiran kalau ternyata takdir saya jadi dosen, saya ingin jadi dosen yang peduli, yang juga memperhatikan kondisi psikis mahasiswa saya. Bukan berarti dosbing saya bukan orang yang sama sekali tidak memperhatikan kondisi psikis orang lain. Mungkin selama ini saya saja yang kurang terbuka. Ya gitu deh. Kok jadi kemana-mana.

Mungkin ini salah satu cara Allah membantu saya untuk keluar dari masalah ini. Semoga saja bantuan-Nya selalu diberikan sehingga semuanya lancar hingga akhir.

K-Lounge
Hari ini pertama kalinya saya mengunjungi K-Lounge di CC Timur ITB. Sayang sekali saya sendirian. Di sana ada buku-buku (sepenglihatan saya isinya novel (iya gitu?), fashion drawing, textile. Saya gak liat2 lebih detil wkwkwk) dan beberapa DVD album artis Korea Selatan dan DVD drama. Dilengkapi dengan musik KPOP, lengkap sudah. Saya seneng banget nemu DVD album Just-Us-nya JYJ. Omaigod, nemu DVD doang kok bisa seseneng itu sih, cuma pegang doang juga. Kayaknya sih sebenernya DVD-DVD itu boleh di-play soalnya ada DVD player dan monitor di K-Lounge ini tapi saya ga sok inisiatif nyoba ngisengin gitu sih haha.

Salah sih, ke K-Lounge sendirian. Jadi ga fokus. Mungkin sekitar 15 menit awal saya cuma senyum-senyum sendiri sambil chattingan sama HME Bebs PSTK Girl dan mantan teman sekamar kosan.

Ketrima LPDP
BUKAN SAYA! Bukan saya yang ketrima LPDP sekarang. Daftar aja belum pernah. Temen saya yang dapet. Candra namanya. Dia tinggal nunggu LoA dari TIT nih. Omaigod! Tokyo Institute of Technology, maaaan! Saya ikutan seneng. Sepengetahuan saya sih dia kemarin sudah ngobrol bareng calon senseinya. Ah semoga lancar ya, Can. Selamat, akhirnya bentar lagi kau bisa kuliah di kampus impianmu.


Renungan

Hi ... ohisashiburi desu ne ...

Kok rasanya sudah lama ga ngeblog. Hahahaa ternyata postingan terakhir baru tanggal 15 November lalu. Sejujurnya, saya ga tahu topik yang mau ditulis apa *mringis* Pengen nulis saja.

Ummm ...

Belakangan ini sudah beberapa kali bapak saya menceritakan keadaan beliau. Katanya, setelah beliau sakit, terjadi sesuatu yang cukup aneh. Entah kenapa, semenjak beliau sakit, anak-anak di sekolah jadi senang diajar beliau. Beliau jadi rebutan kelas. Trus pas kemarin beliau sempat ga masuk beberapa hari, saat masuk langsung ditanyain anak-anak, "Kemarin kemana, Pak? Kok ga masuk. Kangen." Saya aja heran murid beliau bisa-bisanya bilang kangen. Nah saya? hahaha. Beberapa waktu lalu katanya beliau juga dikasih hadiah sama anak-anak. Dikasih buku, bulpen gitu katanya. Beliau sempat tanya, "Kalian ga takut sama Bapak? Ora gilo? Kan Bapak udah tua gini. Sakit. Udah kempong." "Enggak," kata mereka. Dan beliau luar biasa senang akan kenyataan anak-anak menyukai beliau.

Nah. Kenapa itu baru terjadi setelah beliau sakit? Di saat keadaan beliau malah lebih not-good-looking? Saya masih penasaran. Kalau kata beliau sih mungkin salah satu hikmah dari beliau sakit.

Sebelumnya, saya juga sudah baca buku "#sharing 2" karya Handry Satriago. Beliau mengalami kesulitan yang sempat membuat beliau putus asa. Tapi sekarang ... if u know him, he is CEO of a multinational company in Indonesia. Lalu timbul pertanyaan dalam benak saya, bagaimana bisa orang yang saya sebutkan tadi sekarang mendapatkan such good condition di tengah "kesusahan" yang mereka dapatkan? Bagaimana bisa mereka sesemangat itu ditengah keterbatasan mereka? Mengapa saya yang cuma dapat sesuatu yang buruk yang jauuuuh lebih kecil dibanding mereka kok masih begini-begini saja?

A thought came up to my mind. Mereka menerima keadaan mereka. Mereka sudah ikhlas. Justru mereka mensyukuri segala yang mereka punya. Mungkin ini yang belum saya punya. Menerima. Mungkin saja kamu hanya setelah berbulan-bulan belum kunjung ikhlas menerima kenyataan itu, Nal. Mungkin.