Tak Dapat Restu

Belakangan ini hidup saya "besar pasak daripada tiang." Semakin hari kantong semakin menipis sementara tak enak hati minta ke orang tua while life must go on. Akhirnya saya memutuskan, saya harus mencari kerja. Saya berniat untuk mencari lowongan pengajar les privat. Saya pun browsing sana sini. Banyak tapi yang sedikit bermasalah hanya masalah akomodasi. Tapi saya mencoba mengesampingkan faktor itu. Yang penting ngajar dulu.

Akhirnya saya bercerita ke orang tua saya. Bapak saya sih awalnya fine2 saja. eh tiba2 beberapa menit setelah telpon ditutup, beliau menelpon lagi. Mengabarkan ibu tak setuju kalau saya nyambi kerja dengan alasan dikhawatirkan nanti malah lulusnya molor. Sebal sekali rasanya mendengar itu. Sebal. Sebal sekali. Tapi saya tak berani mengungkapkan terlalu jelas pada orang tua saya.

Saya sadar, maksud ibu baik. Nanti kalau kuliah molor trus jadi bayar sendiri nanti malah repot. Begitu katanya. Yah, tapi tapi tapi kemepetan keuangan biaya kehidupan ini juga membuat saya bingung juga. Saya cuma diam. Cuma bilang "faham".

Orang tua saya ternyata pengen saya lulus tepat waktu ya. Padahal yang menjalani selama ini malah belum terpikir untuk itu. Astaghfirullah.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan