Posts

Showing posts from December, 2013

Betapa udiknya saya. hahaha

Saya tidak tahu sebutan apa yang lebih tepat dengan yang ada di pikiran saya saat ini. Selarut ini dan saya belum bisa tidur. Akhirnya saya mengisi waktu hanya dengan membuka facebook dan kepo. hahaha.Seperti biasanya orang kepo (sebenarnya saya juga ga tau sih orang lain keponya gimana), saya melihat-lihat foto-foto orang yang saya kepo. Walaupun sebelumnya sudah berkali-kali saya kepoin, saya baru tau ada foto-foto yang belum saya lihat

foto-foto berisi gambar orang yang saya kepo bersama teman-temannya tengah mengisi waktu luang dengan main ke sebuah tempat wisata, sebut saja Tangkuban Perahu. Masih ada beberapa tep[at lain juga. Akhirnya saya berpikir, sekian lama saya di Bandung ini saya belum pernah main-main macem itu. Melihat itu saya merasa menjadi orang ansos. dan akhirnya semuanya membuat saya pengen banget main, main bareng teman-teman, biar saya lebih menikmati masa muda saya, haha. . . biar saya ga merasa ansos begini. hahaha.

Masih ada foto yang terlewat, foto masa SMA-nya yang eye-catching banget, bawa piala. Langsung saya buka semuanya yang setipe, bukan lihat orangnya, tapi lihat spanduk di belakangnya. dan Subhanallah, ternyata orang yang saya kepo ini juara olimpiade kimia. Membuatnya terasa lebih waw bagi saya. Ya, bagi saya orang yang suka, apalagi hobi dan menguasai kimia itu waw banget, karena menurut saya kimia itu membingungkan. hahaha rasa iri juga sempat mampir setelah melihat foto membawa piala itu. Yah, mungkin harus saya katakan, saya belum pernah menang tiap ikutan lomba gituan, paling ngepol semifinalis. hahaha. .

tapi entah mengapa melihat foto-foto itu (dengan pensuasanaan lagunya YUI. hahaha) rasanya sedikit membakar semangat saya. Saya tau dia sebenarnya orang yang cerdas, dia pernah juara olimpiade, dia bagus dalam pengalaman organisasi, dia ga ansos dan dia punya mimpi yang menurut saya tergolong kuat baginya. saya coba bandingkan dengan diri saya, betapa jauhnya. Saya merasa ciut. Saya merasa seperti orang desa udik. Saya berpikir, apakah mimppi saya yang sama seperti mimpi orang yang saya kepo bisa tercapai? mencobe melihat diri saya. pengalaman organisasi hampir nol, cenderung tergolong tertutup dan sedikit ansos, pinter? ga juga, bahkan saya merasa terpuruk, merasa saya ini paling bodoh di kelas, Kembali terlintas, apa iya bisa?

Sebenarnya saya juga bingung mengungkapkannya bagaimana. pertanyaan barusan terlintas di pikiran saya berulang kali, tapi entah bagaimana foto itu ditambah dengan dramatisasi lagunya YUI mengingatkan dan memberi saya semangat bahwa saya ini punya mimpi. Mimpi yang belakangan ini hampir terlupakan (ah, bagaimana bisa sebuah mimpi terlupakan).

Saya ingin, ingin sekali untuk selanjutnya lebih baik lagi.  saya ingin sekali saya bisa menikmati semua ini bersama teman-teman saya. Saya ingin mimpi say terwujud.

Bisa Apa?

Kesempatan kali ini saya dan teman-teman saya seangkatan di unit memiliki kesempatan memegang kepanitiaan dies unit kami, Tanggap Warsa kami menyebutnya, lebih tepatnya Tanggap Warsa 43. Kebetulan saya masuk divisi pagelaran, divisi yang awalnya saya pilih memang, dengan harapan saya bisa 'memuaskan diri' membayar keinginan saya yang sepertinya tak mungkin terwujud : main bonang pas TW.

Tapi kenyataannya lain, kawan. Saya merasa selama ini peran saya kurang. Saya tak bisa memberikan solusi apapun. Sebenarnya jobdesk saya pun juga ga jelas. hahaha . . . setiap rapat, membicarakan konsep, saya tak bisa memberikan apa-apa, hanya mendengarkan. Tak bisa memberikan apa-apa karena saya pun tak tahu apa-apa mengenai masalah beginian. Saya pun mulai berpikir, percuma saya ada disini tapi saya tak bisa memberikan apa-apa. Sampai sekarang saya masih berharap saya bisa memberikan sesuatu untuk TW ini. 

Saya tak tahu apakah perasaan saya yang merasakan saya sedang 'jauh' dari angkatan saya yang membuat saya kurang 'ngeh' di TW ini atau sebaliknya, karena saya kurang 'ngeh' karena saya ga ngerti apa-apa saya, saya merasa kurang kontribusi sehingga saya merasa 'jauh'. Atau mungkin ini semua karena saya yang ansos? saya tak tahu.

Jujur, sebenarnya saya ingin sekali bisa menikmati ini semua, menjadi momen-momen yang tak terlupakan bersama teman-teman saya, tapi saya belum merasakan itu. Sekarang yang saya pikirkan adalah bisa apa saya? bisa apa saya buat TW ini? bisa apa saya sehingga saya bisa menikmati semua prosesnya?

Semester ini berakhir juga

Ya, begitulah kawan, hari ini semester 3 ku berakhir, ditutup dengan ujian Sistem digital. Ujian yang menurut saya persiapannya paling ga siap banget setelah probstat. Rencana belajar malah mainan Harvest Moon, yah, saya pikir itu karena belakangan ini udah ga ada kuliah dan juga rasa ingin pulang yang semakin membukit. hahaha. . .

Ya, semuanya telah berakhir. Bagaimana hasilnya? kita lihat saja nanti, pasrahkan saja semuanya. Toh, tinggal berdoa. setelah semua berakhir rasa pengen pulang malah bertambah, saya masih harus menunggu lima hari lagi untuk berangkat pulang ke Kediri. Saya pikir lima hari akan terasa lama karena saya menunggu. Mengingat masih ada lima hari itu rasanya saya pengen tidur, hahaha. Hhhh, bahkan rencana saya untuk mereview performa saya semester ini sepertinya belum bisa saya lakukan karena pikiran dan perasaan masih merengek-rengek untuk pulang. Yah, apa boleh buat, orang tua saya juga tak keberatan tidak bertemu saya dari tanggal 12 Agustus 2013 sampai 28 desember 2013 nanti.

Pulang. . . Pulang. . .

Yaa akhirnya saya merasa bisa mengingat-ingat kembali masa-masa suram saya di semester ini. Saya merasa semester ini adalah semester tersuram yang pernah saya lewati. Bagaimana tidak, hampir tidak ada kuliah yang saya ikuti tanpa tidur di kelas. Hampir semua mata kuliah belum saya mengerti sebelum ujian, jadi saya ujian dengan bekal yang sedikit. Hampir menyerah juga karena tidak juga mngerti pelajaran, apalagi probstat. Tak bisa menyalahkan apapun siapapun selain diri sendiri yang niat berubahnya gampang goyah. Semester ini juga semester pertama saya sering bolos kuliah. Semester ini juga semester pertama saya jadi deadliner super deadliner, lebih parah dari sebelumnya. Bahkan pernah saya menuliskan "akankah hidup jadi lebih parah?", saya masih ingat itu saya tulias tanggal 20 November saat kuliah probstat. Yaaa saking sudah bosannya saya. Bahkan saya sering berpikir, ah, pasti di kelas saya yang paling bodoh.

Tapi banyak juga pengalaman-pengalaman seru dibalik terpuruknya saya semester ini. hahaha.. semester ini pertama kalinya saya menjadi asisten. Jadi asisten itu menyenangkan lhooo walaupun lama-lama juga membosankan. hahaha. Semester ini pertama kalinya jadi pelatih, trus melewati kisah-kisah seru yang cukup mewarnai batik kehidupanku. hahaha. bahkan juga mendapat sesuatu yang lebih sering kusebut hal konyol. hahaha.

Yaaa semoga hasil semester ini tetap baik. bagaimanapun hasilnya. hahaha. bukan cuma hasil tertulisnya, tapi juga pemahaman dan semoga saya bisa mengambil semua hikmahnya. aamiin.

Semoga selanjutnya semakin baik. Aamiin.
Pikiran saya masih belum lepas dari sebuah pertanyaan, yang saya coba mengalihkannya tapi tetap tak bisa. "mengapa orang mau membuang-buang uang hanya untuk makan di tempat makan mahal dengan menu yang menurut saya biasa-biasa saja rasanya pun sama saja seperti biasanya?" pertanyaan konyol memang, tapi itu pertanyaan serius untuk orang seperti saya.

 Apa yang saya rasakan mengenai pertanyaan tadi membuat saya kembali teringat 26 Mei 2013, pertama kalinya saya bertemu seorang anak bernama Juanda. Seingat saya saat itu dia masih kelas 4 SD. Anak ini adalah satu dari banyak anak-anak yang tinggal di rumah singgah tempat saya dan teman-teman satu fakultas mengadakan pengmas. Hal pertama yang membuat saya prihatin adalah dia masih anak-anak dan dia keseharian harus ngamen, membantu ibunya. Ibunya sudah tua, dia masih punya beberapa adik. Mereka tinggal di sebuah kontrakan, rumah singgah hanya tempat dia menambah ilmu selain di sekolah. Bahkan dia juga mengatakan dengan polosnya, celana jeans yang dia kenakan saat itu adalah celana baru, nominalnya pun juga disebutkan. dia juga menceritakan dia biasanya ngamen di mana. Sehari uang ngamen cuma cukup buat beli makan, bahkan kadang tak cukup. Belum lagi masih ada tanggungan uang kontrakan. dia memiliki cita-cita pengen punya pesantren sama panti asuhan, katanya biar kayak pak ustad (maksudnya orang yang ngurusin rumah singgah tempat dia belajar), bisa ngebantuin yang lain. tersentuh juga saya mendengar dan melihatnya menuliskan impiannya di sebuah kaos pemberian panitia. Saat kami mengantar anak-anak target pengmas kami kembali ke rumah singgah naik angkot, si Juanda pun bertanya pada saya, sedikit protes sih. . "kenapa kita naik angkot? kenapa ga jalan saja? kan mahal. sayang uangnya." saya bisa  jawab apa? saya cuma jawab "kan kakak-kakaknya pengen kalian selamet sampai tujuan, jadi dianterin naik angkot" "kan deket, aku udah biasa kok jalan sampek sini buat ngamen" bisa jawab apa saya? Pertemuan itu berakhir, saya belum pernah bertemu dia lagi. Semoga saja dia menjadi anak yang baik-baik, seperti yang saya pesankan kepadanya. Semoga saja dia menemukan kesuksesannya bagaimanapun jalannya.

Bagaimana bisa selama ini saya tetap kurang bersyukur, kurang merasakan betapa beruntungnya saya, kurang menyadari betapa berlimpahnya kenikmatan yang saya nikmati setiap hari. Bahkan sampai saat ini, setelah bertemu Juanda yang saat itu menyadarkan saya betapa selama ini saya telah kufur nikmat, kembali saya terlena, tertelan kesibukan, yang ada keluhan "ah, kok ga bisa sama sekali", tak memikirkan sebenarnya saya ini sangat beruntung. semua yang saya rasakan ini sudah "enake wis pitung penyukur" begitu bapak saya sering mengatakannya. Saya berpikir, mau jadi apa saya nantinya dengan sifat dan kelakuan yang masih begini-begini saja?

Renungan

Tak terasa ternyata masa perkuliahan semester ini sebentar lagi berakhir, sebentar lagi semua ujian akan terlewati. haha . . yaaa semoga saja mendapat hasil yang memuaskan. Aamiin. .

Nilai dua mata kuliah juga sudah keluar, kebetulan keduanya yang memberikan fasilitas ujian perbaikan, mungkin kalau tak ada ujian perbaikan sampai akhir nilai tidak diumumkan, tiba-tiba saja muncul indeks-indeks yang menghiasi laman ol.akademik. hahaha. Tentunya nilai kedua mata kuliah ini cukup mengagetkan saya, bukan karena nilai yang jelek, tapi kok bisa saya dapet nilai segitu? maksud saya nilai yang di atas perkiraan saya. Bahkan untuk mata kuliah Rangkaian Elektrik saya tak menyangka saya bisa lulus.

Seperti biasa, saya menceritakan ini kepada bapak saya. Bisa panjang juga obrolan kami. Obrolan itu membuat saya berpikir lagi. Sepertinya semua yang telah saya lalui ini banyak keajaiban terjadi, bukan, sepertinya lebih tepat saya menyebutnya nikmat tiada tara yang saya rasa saya mungkin tak pernah teringat itu jika tak membicarakan ini dengan bapak saya. dimulai dari yang saya paling rasakan, tentu saja ujian, mata kuliah yang saya selalu keluhkan ke bapak saya, saya selalu bilang "ah . .  mata kuliah ini susah, aku gak bisa , pak." juga sering curhat "tadi kuis pak, tapi ga bisa ngerjain" tentunya juga kendala saya sering tidur di kelas, lalu tiba-tiba muncul nilai lulus walaupun cuma C, tapi saya bersyukur saya lulus, mengingat bagaimana rengekan, keluhan saya selama ini.

Lagi-lagi juga ujian, UTS matek1, malamnya saya ketiduran pas baca al-qur'an, bahkan saya sampai sekarang pun tak bisa membayangkan bagaimana bisa saya tiba-tiba tidur saat membaca, tentunya membaca dengan melafalkannya. Lalu tiba-tiba nilai keluar dan nilai saya sekitar 70-an jika dikonversi ke skala 100, menurut saya itu suatu keajaiban atau mungkin keberuntungan karena saat itu saya belum menguasai materi. Ujian kedua matek juga begitu, saya hampir tidak mempelajarinya karena saya lebih concern ke tugas besar praktikum sistem digital saya. Saat itu malamnya saya mengerjakan tubes, semua saya pasrahkan saja. Walaupun akhirnya tubes juga tidak sesuai harapan. haha. . tapi tak menyangka lagi, nilai akhir matek tiba-tiba nge-jreng 80an. dan tubes? saya tetap merasa puas berapapun nilai saya akhirnya karena saya  merasa saya sudah mengerahkan pasukan saya, tenaga, pikiran, saya merasa saya sudah masuk area usaha maksimal saya. Presentasi tubes pun juga lancar dengan ketawa2 sama asisten.

Yang saya rasakan lagi adalah suatu kejadian yang tidak bisa saya ceritakan di sini, dan subhanallah, Allah masih menyelamatkan saya. Kejadian yang membuat saya untuk pertama kalinya ke rumah sakit. haha . . . Semoga saja kejadian ini tak akan terulang lagi. Aamiin.

yang saya rasakan sih itu, tapi bapak saya juga membahas yang lain. Buku. Bahkan saya tak pernah terpikirkan itu. Selama ini saya diberikan kemudahan masalah buku, apapun jalannya, entah cuma e-book ataupun pinjeman buku, semuanya terselesaikan dengan lancar. Subhanallah, bapak saya sampai memikirkan hal kecil seperti itu. Bagaimana bisa selama ini saya kurang bersyukur. Mau jadi apa saya nantinya.

Bapak saya juga membahas laptop. Ini juga tak terpikir oleh saya. Laptop saya bahkan sebelum saya berangkat ke bandung pun sudah rewel, tapi subhanallah, semua tugas saya juga terselesaikan. Bahkan saya tak tau hebatnya dia apa, entah itu laptop bermasalah atau Allah yang sedang mengingatkan saya, laptop saya biasanya mati sendiri saat saya lupa waktu, terlalu banyak main. biasanya sih mati sendiri saat waktunya sholat atau mandi, lebih tepatnya setelah saya menundanya, "ah bentar lagi" selalu begitu. haha. . .

Saya yakin masih banyak lagi nikmat-nikmat yang bahkan saya tak bisa memikirkannya apa saja. Terima kasih untuk bapak saya yang selalu ada kapanpun saya butuuh, selalu mengingatkan saya akan tugas yang beliau berikan pada saya : cuma baca al-quran dan baca sholawat, menurut saya itu bukan tugas sih . . itu kebutuhan. terima kasih selalu meningatkan saya untuk bersyukur. terima kasih selalu memberi semangat saat saya memberikan berbagai keluhan yang bahkan beliau mungkin tak mengerti apa yang saya keluhkan. Tentunya juga terima kasih untuk ibu saya, saya yakin di balik omongan bapak saya itu sebenarnya ada 'aspirasi' ibu saya. Terima kasih ya Allah sudah memberikan semua ini, kisah hidup ini.

Semoga Allah merestui mimpimu itu, nak!

Judulnya keibuan nih. Hahahaha.
Biasanya saya sering menyemangati diri saya dengan mimpi-mimpi saya, bahkan terkadang rasanya jadi dag dig dug jika membayangkan mimpi-mimpi itu. Tapi, belakangan ini saya merasa justru mimpi-mimpi itu seakan terlupakan, termakan oleh rutinitas yang mungkin membuat saya stress. Saya berharap, benar-benar berharap semangat yang dulu itu kembali terasa seperti beberapa waktu lalu, lebih tepatnya beberapa menit yang lalu, setelah saya membaca update-an status seseorang.
Kali ini, kedua kalinya pernyataan, eh, deklarasi mimpi itu tertangkap oleh indra saya. Pertama dulu, saat di pos 4, pos share and care, saya sempat menguping dang terdengar "saya pengen jadi ketua TW", dan yang kedua, baru saja saya membacanya, dia tuliskan 

"TW 40 punya 3 mimpi yag mereka wujudkan, TW 44 aku yakin bisa lebih dari itu...
Amin "

Entah mengapa, mimpinya itu menginspirasi saya, menyadarkan saya. Entah itu karena faktor hal konyol yang saya alami atau memang jiwa saya sedang terketuk, tersadar untuk kembali mengingat mimpi-mimpi selama ini, atau mungkin karena saya kagum dengan mimpinya. Entahlah.. tapi terima kasih sudah mengingatkan saya, terima kasih.. terima kasih. 

spontanitas, saya berkata dalam hati "semoga mimpinya terkabul". Ganbatte!!! perjuanganmu baru dimulai, nak!

Sugeng Rawuh PSTK 2013! Yo Bisa Yo!

Sugeng Rawuh keluarga baru PSTK ITB, PSTK ITB 2013! Setelah kemarin melalui berbagai acara yang super seru, akhirnya kalian yang awalnya PLE, tadi pagi banget dilantik menjadi anggota biasa PSTK-ITB.

Semua kisah berawal dari Sabtu siang, 30 November 2013. Sebelumnya, saya sudah memutuskan untuk ikut makrab mereka dengan akses ke sana adalah naik angkot bareng PLE. hahaha ceritanya belum dilantik nih. Jeng jeeeeeng... lama menunggu akhirnya saya putuskan untuk naik angkot terakhir karena ada satu PLE cewek yang dia bakal cewek sendiri kalau saya naik angkot satunya. OK, time to go. Perjalanan ini tak seperti biasanya karena hebatnya, kali ini saya tidak tidur di perjalanan. Saya nyerocos terus. Saya pun heran, tumben bisa. Akhirnya sampailah kami di villa tempat makrab, villa Naraja tertulis di papannya. hahaha..

saatnya memilih kamar, sholat trus lanjut acara dari PLE, games ceritanya. Semua games terasa menyenangkan, terasa mengakrabkan, mulai dari tepuk nama, kelinci-pohon, main tali rafia. Seru lah . . . ditambah dengan sedikit bumbu, suatu kejadian saat membeentuk lingkaran saat akan bermain game tepuk nama, yang menurut saya aneh, tapi menyenangkan karena untuk kesekian kalinya saya katakan, saya merasa dianggap ada. Perlu kalian tahu, rasanya bisa merasakan kita dianggap ada oleh orang sekitar kita itu menyenangkan, sangat menyenangkan karena tidak akan merasa kesepian, merasa diterima apapun keadaannya.

Oke, curcolnya cukup, lanjut cerita. Semua berakhir, maksud saya semua games berakhir. Semua siap-siap sholat maghrib, sholat maghrib berjamaah, ikut kloter pertama. Setelah itu hanya duduk di sofa dekat jendela, melihat pemandangan luar yang menurut saya bagus, yang akhirnya saya malah terlihat seperti orang galau. hahaha.. Sebenarnya yang saya lakukan hanyalah menikmati pemandangan sambil nunggu makan. Oke, makanan telah datang, antri ngambil makan, kami makan bersama, melingkar di ruang yang mereka sebut dengan aula. Yang membuat saya merasa nyaman adalah saya merasa benar-benar diterima di kalangan PLE 2013, bahkan mereka bilang saya ini PLE, eh apaan sih. Kembali lagi sebuah isengan muncul, saya yakin itu iseng, benaar-benar ngisengin saya, "aku pengen lungguh sanding mbak Nala", tapi saya seneng, saya diisengin berarti saya dianggap teman mereka kan. Ah, kau nal, tak bosan-bosannya mengatakan merasa dianggap oleh orang sekitar. Tapi memang jika merasa tak dianggap ada oleh orang sekitar itu rasanya sedih kawan, saya pernah merasakannya,  disaat orang-orang heboh, merasa ga diajak, disaat bersama di satu ruangan dengan yang lain, ga ada yang ngajak ngomong, disaat orang-orang euforia pasca pagelaran, semuanya berpencar sana sini, merasa tak ada apresiasi, itulah mengapa saat presbud PLE kemarin saya ga bisa menahan untuk tidak langsung memberi mereka apresiasi, ya... karena saya pernah merasakan bagaimana rasanya merasa kurang diapresiasi. Oke, lagi-lagi curcol.

acara selanjutnya adalah talkshow, yang menurut saya semakin lama semakin ga fokus. hahaha. . . cerita-cerita dari narasumbernya menarik sih, tapi godaan untuk ngobrol itu rasanya besar. Tapi saya jadi pengen suatu saat saya jadi narasumber buat talkshow bareng PLE, tentunya dengan keadaan semua interest, fokus pada saya. haha... selanjutnya adalah main game lagi... lagi diputar, pulpen berjalan, salur menyalur, pas musik berhenti, yang pegang pulpen, itulah yang dihukum. hahaha... lucu2 sih permintaan dan pertanyaannya, untung saja saya tak mendapatkan pulpen itu berhenti di saya.

jam 10 malam, it was time to pray then slept. Jadwal di rundownnya sih gitu... tapi panitia PLE, semua briefing, di kamar cowok yang akhirnya sesak, pengap. Briefing buat amazing race jam 12 malamnya. hahaha . . . ceritanya saya menjadi taplok yang tugasnya memandu kelompok yang saya pegang. Saya pegang kelompok dua nih... kelompoknya berdasarkan banjar. Sepertinya selama program PLE ini saya melakukan eh bukan, saya mengalami hal konyol yang diberikan Allah, yang membuat saya berharap kelompok yang saya pegang adalah . . . bingung ngomongnya. Oke, ga penting, yang jelas itu keturutan.

Perjalanan ini ceritanya serius, saya ga boleh haha hihi hehe, cengengesan. Oke, pos pertama di pos kedua, pos Imitasi, ceritanya disuruh bikin drama yang niruin massa PSTK. Menurut laporan yang jaga pos ini, katanya yang jaga pos sampek bilang ke kelompok terakhir, jangan niruin Nala, jangan Adrian. Saya dengan seenaknya menarik kesimpulan, saya ngeksis dengan ciri khas tersendiri di angkatan 2013, kesimpulan ini dimantapkan lagi pas tadi pagi, Yan bilang saya itu anti mainstream. katanya sih... hahaha

oke, perjalanan dilanjutkan menuju pos tiga, post two truths and a lie. di pos ini saya malah duduk, ngliatin bintang, persiapan buat perjalanan menuju pos empat yang lebih berat. hahaha... oke, melanjutkan perjalanan menuju pos empat, pos share and care. di pos ini, sempet curi denger dan cuma denger dikit banget, sempet denger seseorang pengen jadi pengendhang, ketua TW juga. waaaaahhhh saya dukung deh.

Sebelum ke pos satu, berhenti dulu, tutup mata, tutup telinga, tundukkan kepala, yang di pos satu belum selesai tuh... pas udah selesai, masuklah ke pos dengan flow tertinggi. Pos satu adalah pos Orasi teman sebelah.yang menurut saya adalah jembatan keledai terbaik dalam pelantikan eh makrab eh pelantikan ini. hahaha . . . tak kuasa saya menahan tawa di pos ini, saya berkali kali menghadap ke belakang, menyembunyikan wajah saya yang ketawa, berkali-kali menahan ketawa sampek mbungkuk2.  Tapi kelompok yang saya pegang ini akhirnya pada keren-keren. Pada berani orasi nih. dan pos ini menaikkan sedikit level hal konyol yang saya dapatkan itu. Mengapa? karena saya merasa melihat anak didik saya keren. hahaha....

Oke, sebelum balik ke villa dengan flow yang lebih tinggi lagi, mereka di kumpulin dulu, ditutup mata, tutup telinga, tundukkan kepala, nungguin panitia yang di villa siap-siap. Oke, semua siap, semua bertemu di gerbang, saya ganti tugas jaga di tangga. berasa jadi keamanan OSKM lagi dengan flow setinggi itu. setelah bla bla bla bla akhirnya mereka dinyatakan menjadi anggota biasa PSTk-ITB. aaaah... akhirnya... tapi ada yang rasanya aneh, saya merasa aneh, entah apa itu.

semua selesai pas shubuh, jadi rencana saya saya sholat, trus istirahat sebentar trus pangen keluar pas sunrise. tapi akhirnya setelah sholat saya malah ngobrol sama orang-orang di lantai bawah. Akhirnya saya keluar, menikmati pagi, duduk di tempat duduk yang itu entah apa namanya. bersila seperti orang nyari wangsit lah. akhirnya beberapa orang menyusul, akhirnya saat matahari terlihat, saya menikmatinya bersama beberapa orang. tapi saya tetap merasa aneh, ada yang ganjil, ah, mungkin cuma karena badan saya minta istirahat, pikir saya.

oke selanjutnya ceritanya ga jelas, saya malah, gletakan di sofa lantai atas, menunggu yang lain bangun, trus akhirnya saya juga turun lagi ke halaman. ga jelas banget lah. sekali lagi, rasanya masih ganjil. entah apa itu.

selanjutnya acara makan pagi bareng... rasanya ganjil lagi. Oke, saya kurang menikmati acara pagi itu. walaupun saya berusaha menghibur diri dengan kembali sok ceria, tetap saja rasanya masih ganjil. rasanya kurang bersemangat, kecapekan mungkin, ngantuk rasanya. semua membosankan, penjelasan BP semua membosankan, kecuali BRT yang saya bilang keren, karen berhasil membuat saya ga ngantuk. hahaha.. tapi akhirnya rasa ganjil tetap masih terasa.

sampai akhirnya penutupan, awarding... dan saya mendapatkan permen juga karena saya menjadi TERALAY. Sumpah, itu ga nyangka banget. Saya ini alay dari mana coba, kalau itu terkocak sih saya bisa maklum, kalau teralay??? akhirnya saya protes ke MC, tapi protesnya guyon gitu sih. kenapa saya kok teralay. ah... kalian tega. tapi terima kasih deh, setidaknya itu menurunkan rasa ganjil itu. Biarlah mereka menganggap saya alay, tapi saya tetap yakin saya ini bukan orang alay. Saya cuma kurang pencitraan. hahahaha

then, it was time to pack luggages. ga perlu packing sih... orang tinggal nyangklong tas. Oke, selanjutnya rasa ganjil terasa bertambah, turun ke halaman, semakin bertambah. Oke, saya mulai merumuskan kesimpulan kenapa rasa ganjil itu muncul, pertama, saya kecapekan, kurang bisa positive thinking, kedua, saya merasa saya takut berpisah dengan anak-anak 2013 yang selama ini akrab sama saya. kenapa? karena saya melihat kenyataan angkatan saya yang akhirnya juga ilang-ilangan, saya merasa saya takut mereka nanti seperti angkatan saya, saya juga takut nanti mereka melupakan saya. huhuhuhu... dan saat-saat foto per angkatan, rasa ganjil semakin bertambah, karena saya berpikir, kenapa saya merasa agak sedikit lepas dari angkatan saya, saya malah merasa lebih nyaman di 2013. oke, saya harus mulai memasukkan jiwa saya kembali ke 2012 yang fleksibel. dan berbagai kegiatan, saya mengambil kesimpulan tambahan, faktor hal konyol yang saya katakan tadi sepertinya mempunyai pengaruh besar. Oke, saya tau penyebabnya saya merasa ganjil.

saya coba menghibur diri, mencoba ikutan nyanyi, mencoba nonton sepak bola, ah, ga mempan juga. akhirnya sambil menunggu angkot, saya main kartu bersama teman-teman. Angkot pun datang... kali ini saya lagi kurang good mood, akhirnya angkot sepi, semua hampir tidur, sampai akhirnya entah karena apa, saya mulai ngomong "eh, di tempat kalian orang jualan soto itu tulisannya Soto Ayam atau Nasi Soto Ayam?" trus sepertinya mereka illfeel dengan pertanyaan ga penting itu. tapi saya memang penasaran. akhirnya saya mulai ngomong. trus Whewhel nyeletuk "hhhh... bar iki mesti ra mandhek ngomong", oke, sepertinya itu agak bener, hahaha... saya kembali seperti semula. Bahkan anehnya rasa ganjil itu hilang di tengah jalan saat Inggi tak tawarin pinjeman bahu saya. Lebih tepatnya kejadian setelahnya. hahaha... akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa memang hal konyol pemberian Allah itu pengaruhnya besar banget sama keganjilan tadi. Terima kasih semua yang di angkot tadi, mengembalikan saya seperti semula sehingga saya pulang dalam keadaan ga stress.

Oke, semuanya OOT. malah ngebahas rasa ganjil.
aaaaamantan PLE 2013, Selamat datang di PSTK, selamt berjuang!!! jadilah angkatan yang membanggakan sehingga yang ngader kalian juga ikut bangga. Jangan sampai kalian sia-siakan saat-saat kalian bersama, itu akan membuat kalian merasa nyaman dengan angkatan kalian. Harapan saya adalah, selama ini saya bisa menginspirasi kalian dengan cara khas saya sendiri, sehingga nantinya kalian punya semangat yang kalau bisa lebih besar untuk menginspirasi generasi selanjutnya. selamat berjuang semuanya...

Saya juga mau ngucapin terimakasih buat semua yang kita lalui selama tiga bulan kalian dikader, terima kasih banget, bisa care sama kalian, bisa ada buat kalian itu rasanya membuat saya senang. Terima kasih sudah memberikan tambahan motif pada batik saya selama tiga bulan terakhir. terima kasih kalian sudah mau memulai perjuangan ini.

buat sesuatu yang berhubungan dengan hal konyol pemberian Allah ini, semoga ini motif batik yang memberikan efek positif pada diri saya. Walaupun itu konyol, tapi memang itu bukan hal yang harus dihindari, itu menurut saya. Yah... semuanya tergantung skenario pagelaran besar yang telah disutradarai oleh Allah. Semuanya menorehkan malam untuk motif batik kehidupan saya.