24/7

Jadi gini. Belakangan saya merasa waktu sempit sekali. Rasanya kegiatan saya begitu-begitu saja tapi kok rasanya tiba-tiba malam. Waktu untuk diri sendiri terasa kurang.

Ingat postingan ini? Mirip seperti itulah yang saya rasakan belakangan ini. Rasanya waktu untuk "belajar" dan "berbincang" jadi kurang. Saya semakin sadar bahwa waktu kerja 8 jam sehari (atau paling mentok 9-9,5 jam kalau ditambah istirahat) adalah hal yang "Ya memang lumrahnya segitu. Kalau kamu lembur-lembur, itu ga lumrah."

Saya juga membayangkan misal saya udah berkeluarga nanti trus kegiatan saya kayak begini kok kayaknya rumah jadi kayak monoton amat. Kalau tetep kayak gitu, waktu buat keluarganya kapan? Tapi saya kayaknya gamau menghilangkan rutinitas workout saya eheheee. Seru tau.

Wah gara-gara ini saya jadi tersadarkan kenapa orang-orang yang sudah nikah biasanya sulit buat diajakin main. Selain karena urusan "menjaga hati" atau sekadar "ya lumrahnya kan begitu", ternyata waktu yang terbatas ini berpengaruh besar.

Urusan duniawi ini begitu banyaknya ya. Sampai-sampai waktu 86.400 detik itu tak cukup. EH 86.400 DETIK??? Kok ternyata sehari memang singkat. 

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan