Teruntuk Hati
Teruntuk hati yang terlalu mudah terserang iri,
Setiap orang sudah punya porsinya masing-masing,
Sudah diberikan jalan hidup masing-masing,
Sudah ditulis hidupnya sejak zaman azali
Teruntuk hati yang masih sering kalah dengan rasa takut,
Apa yang kautakutkan?
Semuanya akan terasa menakutkan selama kamu belum melakukannya
Bermimpilah
Tuhan memeluk mimpi-mimpimu
Apapun hasilnya, sudah ditulis sejak zaman azali
Teruntuk hati yang reaktif menanggapi akal,
Sudahkah kamu meminta akalmu bersabar sedikt untuk memikirkannya dengan tenang?
Pikirkan baik-baik!
Terkadang keadaan sebenarnya tak seburuk yang kaubayangkan dengan pikiran sesak
Teruntuk hati yang mudah putus asa,
Sudahkah kau curhat kepada Yang Maha Mendengar?
Renungi hidupmu, refleksikan diri
Setiap orang sudah punya porsinya masing-masing,
Sudah diberikan jalan hidup masing-masing,
Sudah ditulis hidupnya sejak zaman azali
Teruntuk hati yang masih sering kalah dengan rasa takut,
Apa yang kautakutkan?
Semuanya akan terasa menakutkan selama kamu belum melakukannya
Bermimpilah
Tuhan memeluk mimpi-mimpimu
Apapun hasilnya, sudah ditulis sejak zaman azali
Teruntuk hati yang reaktif menanggapi akal,
Sudahkah kamu meminta akalmu bersabar sedikt untuk memikirkannya dengan tenang?
Pikirkan baik-baik!
Terkadang keadaan sebenarnya tak seburuk yang kaubayangkan dengan pikiran sesak
Teruntuk hati yang mudah putus asa,
Sudahkah kau curhat kepada Yang Maha Mendengar?
Renungi hidupmu, refleksikan diri
Comments
Post a Comment