Dirgahayu!

Teruntuk negeriku, selamat ulang tahun yang ke-72! Semoga kau dijadikan semakin tangguh dan berjaya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aku memohon maaf karena aku belum memberikan apa-apa, masih banyak berkutat dengan diri sendiri. Semoga ke depannya semakin banyak manusia-manusiamu yang berbaik hati berbakti padamu. Termasuk aku, semoga selanjutnya aku dapat turut berkontribusi menjadikanmu lebih baik.

Nasionalisme memang timbul-tenggelam. Siapapun itu, saya yakin pasti semua orang mengalaminya. Salah satu momen dimana nasionalisme orang Indonesia naik secara serempak adalah hari kemerdekaan. Banyak kemeriahan terjadi di bulan Agustus : upacara kemerdekaan, segala jenis lomba untuk segala jenis tingkat pendidikan, pemasangan umbul-umbul dan bendera di setiap depan rumah, panjat pinang, pengajian, berbagai tontonan tradisional maupun klasik yang tak lekang dimakan waktu. Saya suka bulan Agustus. Umbul-umbul dan bendera sepanjang jalannya membuat saya merasa disambut. Lagu-lagu nasional yang banyak diputar membuat saya secara tiba-tiba mengingat cinta kepada negeri.

Lain halnya ketika hidup di luar negeri. Entah kenapa, yang saya rasakan, saya mendadak menjadi begitu cinta dan rindu Indonesia ketika saya kemarin sempat tinggal di luar negeri selama beberapa bulan. Kebanggaan dan syukur atas Indonesia muncul dalam kehidupan sehari-hari. Mendadak saya jadi sering baca berita. Jadi lebih serig memutar musik Indonesia secara random di aplikasi streaming musik. Saya jadi lebih sering menyadari bahwa banyak hal baik yang Indonesia punya : lokasinya yang membuat iklim terasa nyaman, tak super dingin, tak super panas; Keanekaragaman hayatinya banyak; Pulaunya banyak banget; Keanekaragamannya kaya banget. Kita kaya. Dan yang penting lagi, dengan kondisi geografis yang terpisah pulau-pulau dan kondisi sosial budaya yang beragam, kita bisa bersatu. Yea. Banyak hal dapat dibanggakan dari Indonesia regardless berbagai praktik yang menunjukkan kebobrokan di beberapa tempat. Kebobrokan dapat dimusnahkan dan diganti dengan yang baik.

Sebagai manusia doyan makan, salah satu hal yang paling membuat saya bersyukur adalah betapa Indonesia kaya akan makanan dan bahan-bahannya. Makanan di tempat saya numpang, rasanya tak sekaya rasa masakan Indonesia. Lihat saja di akun-akun instagram yang berhubungan dengan makanan, resep masakan Indonesia akan terlihat lebih ribet karena bumbunya banyak. Daun salam, daun jeruk, serai, kunyit, dan segala hal tetek bengek yang terlihat tak seberapa porsi pemberiannya ternyata memberikan kekayaan rasa yang bikin nagih. Beda banget deh sama masakan-masakan lain yang kebanyakan, yang saya lihat, cenderung instan bikinnya.

Perkara buah ternyata juga membuat saya bersyukur tinggal di Indonesia. Di Indonesia, saya dapat menemukan banyak jenis pisang : pisang kepok, pisang marlin (temen saya nyebut pisang unyil), pisang raja, pisang nangka, pisang susu, pisang maraseba, pisang kulit merah (ga tau namanya), dan masih ada beberapa jenis pisang yang saya sering makan tapi tak tahu namanya. Sementara selama di luar negeri, saya cuma nemu pisang yang dijual di supermarket, yang rasanya bagi saya kurang kaya : tak terlalu manis, tak ada sensasi masam seperti pada beberapa jenis pisang. Begitu pula dengan buah jeruk dan apel. Itu doang sih buah yang saya pernah beli di sana. Haha. Tapi seriusan, saya bersyukur banget perkara buah ini, terutama pisang karena saya suka pisang.

Lagi, Indonesia alamnya super bagus banget. Saat saya jalan-jalan di sana, yang sebenarnya hanya dua-tiga kota yang pernah saya datangi, saya sering banget membatin, "Ah, bagusan di Indonesia. Indonesia punya banyak yang lebih menarik." Hal yang paling menarik bagi saya selama di sana ya cherry blossom, itu yang ga bisa saya lihat di Indonesia kecuali imitasinya. Waktu itu, teman-teman dari Eropa sempat liburan ke Pulau Jeju. Saya pun tanya,

"Jeju gimana?"
"Surga. Itu pertama kalinya saya ke pantai selama hidup saya. Di negara kami ga ada pantai."

Bayangkan! seumur hidupnya, baru pertama kali dia ke pantai. Saya sangat bersyukur Indonesia punya banyak pantai yang super indah. Diam-diam, saya semakin pengen berkeliling Indonesia (ehm kalau sudah dipublikasikan gini namanya sudah bukan diam-diam sih).

Terima kasih, Allah, telah menjadikan Indonesia tempat yang penuh nikmat. Jadikanlah manusia-manusianya mencintai negerinya, merawat dan menjaganya, sehingga menjadi khalifah yang baik seperti yang dituturkan di Al-Qur'an.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan