Posts

Showing posts from March, 2017

Sebentar Lagi Wisuda

Halo, Dunia! Apa kabar?

Sebentar lagi di ITB akan ada wisuda S1. Selamat menunggu wisuda ya teman-teman yang menunaikan. Ah sayang sekali tak bisa datang ke wisuda mereka.

Ngomongin wisuda, setelah saya di sini, akhirnya muncul keinginan untuk segera wisuda. Sebelumnya, belum pengen. Alhamdulillah. Akhirnya. Yok, Nal, ndang wisuda.

Wisuda S1 terdekat akan dilaksanakan 1 April nanti. Sebelumnya, beberapa kali saya denger guyonan, "Kalau wisudanya April mop gimana? hahaha". Engga kok. Bukan April mop. Kan April mop bukan budaya Indonesia. Apasih --"

BTW tanggal 1 April ini ada dua acara yang bisa saya ikuti. Saya masih bingung memilih ikut yang mana, atau malah ga usah ikut sama sekali. Wkwkwk. Sayang sih kalau ga ikut.

Random

And everywhere I look around me
Your creation's so wonderful
And the more that I think about it
Makes me love You even more

How the river finds the way to the valley
Is just so magical
And the way the night turns into day
It's a miracle

--- Close To You by Maher Zain


When I listen to this song, It feels like I am in Bandung, in my kostan's balcony -- and it makes me longing Umi, best roommate ever -- or sometimes feels like in my hometown where I can see wide green field. Allah, Engkau keren sekali ...

Daegu 20170326

Assalaamu'alaikum

Kemarin saya jalan-jalan ke kota sebelah : Daegu. Awalnya saya bingung apakah akan ikut atau tidak. Pertama, saya takut nanti saya akan merasa sendiri di tengah keramaian. Kedua, nanti saya sholatnya gimana kalau ga nemu masjid. Karena saya pikir kami akan "keliling kota" beneran, dan di internet saya nemu katanya di Daegu ada masjid, dan seorang teman yang saya tanyai berkata mereka akan mencari masjid kalau memang ada, maka saya jadi ikut.

Ini pertama kalinya saya keluar jam 7 pagi di sini. Malam sebelumnya saya ga tidur karena war tiket KAI and I ended up didn't get it -_- dan ga berani tidur. Kalau tidur pasti bangunnya kesiangan.

Kami ke Daegu naik Mugunghwa. Mugunghwa sebenernya kereta biasa, mirip Argo Parahyangan di Indonesia. Ya mahasiswa cari yang murah-murah.

KAI nya Korea namanya KORAIL. Di Korea, ada empat jenis kereta : Mugungwha (kereta konvensional), ITX (katanya, kecepatannya setengahnya KTX), KTX (kereta cepat) dan SRT. Beda lebih detilnya ... embuh.

Oke lanjut. Ternyata di deket stasiun itu ada shopping center ber-blok-blok jumlahnya. Ternyata yang dimaksud teman-teman "ke Daegu" masih hanya sebatas keliling shopping center itu. Mematahkan imajinasi "keliling kota" saya. Saat tahu itu, ada sebersit regret, "Yah, masa ngebuntutin orang belanja doang."

Allah memang baik. Allah knows me the best. Mereka memutuskan untuk berpencar. Dan jadilah saya walking around by myself. Seperti biasanya. I love it. Entah kenapa jalan-jalan sendiri tidak membuat saya merasa sendiri di tengah keramaian walaupun dalam keadaan fisiknya seperti itu. Saya senang melihat "kehidupan". Kehidupan yang sebenarnya. Senang melihat ceritanya instead of barang fisik yang jadi point of interest di sana.

Gambar-gambarnya silakan lihat di sini.

Sholat
Alhamdulillah, Allah mempermudah urusan sholat saya kemarin. Saya memutuskan untuk kembali ke stasiun untuk sholat. Saya sempat melihat ada nursery room di sana. Dengan bantuan Google Translate, saya memohon pada petugas untuk diperbolehkan menggunakan ruangan itu untuk ibadah. Awalnya ga boleh. Tapi setelah saya bilang cuma 10 menit, saya diperbolehkan menggunakannya. Petugasnya terlihat kaget mendengar statement 10 MENIT. Mungkin dia heran ibadah sesingkat itu.

Menurut saya, that's one of the good points of Islam. Kami beribadah 5 kali sehari dengan durasi yang tidak cukup lama, bergantung orangnya sih sebenarnya. Dan ini mengajarkan untuk selalu mengingat Tuhan, sekaligus mengajarkan sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Yaaaa that's only my opinion though.

Punya seperlunya, beli seperlunya
Kemarin teman-teman sudah meniatkan untuk shopping di sana. Saya dari awal cuma niat jalan-jalan doang. Tapi ... karena saya nemu Daiso di sana, akhirnya saya belanja daily needs yang sebenarnya bisa dibeli deket kampus : perlengkapan makan. Pikir saya, sekalian saja.

Usai semua kegiatan, kami berkumpul di stasiun, menunggu kereta. Saya ditanyain salah seorang dari mereka.
"Kak Nala beli apa?"
"Aku cuma beli daily needs."
"make up gitu?"
"Hah? Gak lah. Aku ga beli make up. Malah beli sabun, makanan."
"Sabun mandi, cuci muka gitu?"
"Sabun cuci piring."

Jauh-jauh ke kota sebelah, cuma beli sabun cuci piring --", mungkin itu yang ada di pikirannya. Mungkin saja. Suudzon aja lu, Nal. Saya merasa, belanja fashion, make up dll saat ini masih belum bisa dibilang menjadi kebutuhan. Kalaupun sebenanya ada unsur butuh, masih belum jadi prioritas utama. Ya buat apa saya buang-buang uang untuk hal yang saya sebenarnya kurang butuh? Lagian ini kocek masih belum punya saya sendiri :(( wkwkwk.

Khusus masalah make up (yang menurut saya berlebihan tapi biasa aja menurut orang lain), saya merasa saya masih belum cukup umur untuk menggunakannya. Bukan umur secara fisik, tapi mentally. Ya cuma perasaan sih. Wkwkwk. Saya cuma pakai seperlunya. Pakai pelembab sama (kadang) bedak bayi doang. Kadang kalau mau, pakai lotion. Kadang muka sama tangan ga dibedain, sama-sama dipakein body lotion. Karena di sini kekeringan, baru di sini pakai lip balm biar ga cracked lips. Wis. Sudah. Ga mau make up yang .... ya .... gitu.

Fashion, pengen sih beli. Tapi bukan untuk mengikuti trend. I am not really into mainstream things. Kalau merasa butuh, baru pengen beli. Pengen doang. Beli engga nya, needs to consider budget. 

Ya gitu deh. Ini semua ujian kawan. Yang diberi keterbatasan diuji sabarnya, yang dikasih berlebih diuji bagaimana menggunakan keberlebihannya itu, yang sedang-sedang saja diuji untuk keduanya. In the end, semuanya tentang ujian iman. Cuma celoteh saja. Hahaha

Berguna?

Baca berita tentang perlombaan mobil hemat energi membuat terkagum-kagum. Anak-anak Indonesia keren-keren ya. Empat tim Indonesia di perlombaan Shell Eco-Marathon menduduki posisi lima besar. Bayangkan coy, 4 dari 5 lhoooo. Keren bangeeet. Kemauan belajarnya juga keren.

Baca dulu artikelnya di sini.

Berita ini sekaligus membuat berpikir, "saya bisa kasih apa ya buat negara, ah paling ga buat orang sekitar deh?" "akankah saya menjadi insan yang bermanfaat bagi dunia?" Haha

Anyway, semangat ya teman-teman yang berjuang dan mau belajar demi bangsa, dunia, dan mungkin sebagian meniatkan untuk agamanya juga. May God bless us. Semoga saja kita jadi insan yang berguna.

Cerita Saja (14)

Assalaamu'alaikum ..

Post Cerita Saja sebelumnya baru sampai 12, sekarang langsung 14 karena sebenarnya ada Cerita Saja (13) tapi sudah direvert to draft karena tulisan yang terlalu kasar dan terkesan sombong dan malas ngedit lagi. Cerita Saja (13) isinya sih tentang saya ikutan ke "warteg" deket kampus. "Warteg"nya buat seneng-seneng doang gitu sih. Sama mau nulis hasil survey niat-realita. Hahahaaa tapi yasudahlah. Mungkin dasarnya saya orang suka pamer kali ya jadi kesan tulisannya jadi sombong wkwkwk.

Oke. Saya bosan. Ditambah Spotify ga bisa digunakan di South Korea. Sedih :( Beruntung ada Deezer yang bisa dipakai di sini.

Btw, cherry blossom sudah berbunga. Tapi katanya ini bukan sakura. Katanya Sakura itu yang pinkish white gitu. Emang beneran? Bukannya varietasnya banyak ya? Aaaak pengen lihat Sakura yang buanyak. Dikasih tahu seorang teman, "Nala nanti jangan lupa ke Jinhae festival. Festival sakura terbesar di Korea." Pengen. Pengeeen banget. Semoga bisa ke sana ya.



Sudah di sini, tapi keinginan ke Jepang masih ada euy. Wkwkwk. Masih pengen menikmati sakura di negeri asalnya. Emang Sakura beneran dari Jepang ya? Haha. Ditambah dapet kenalan anak Jepang yang asalnya dari Shizuoka, katanya Fuji-san di sana. Aaaaak kapan bisa ke sana? 

Sejak di sini, saya jadi sering buka platform berita. Hahaha Alhamdulillah. Juga jadi sering buka pemudahijrah.com *promosi*. Anyway, Pemuda Hijrah itu menurut saya isinya bagus loh. Buat yang muslim sih haha.

Btw, baru kali ini saya merasa sholat 5 kali sehari itu banyak. Di Indo rasanya biasa-biasa aja tuh diluk-diluk sholat gitu. Terkadang ada rasa ga enak sama roommate karena sholat di kamar, jadi kadang keluar dorm, sholat di musholla deket convenience store. Sekalian jalan-jalan. Padahal convenience store ada di depan dorm hahaha.

Saya sedang galau. Sedang bingung. Gundah gulana. Sudah

Hangat

Hai!

Di sini sudah mulai hangat. Suhunya sudah sering sekitar 10 derajat celsius. Menyenangkan. Tak harus berdobel-dobel pakaian. But somehow, ngangenin juga. Hahaha

BTW beberapa hari yang lalu sempat turun salju. Sayang sekali saya tak melihatnya. Cuma lihat pas bangun tidur ada bekas turun salju dikit. Yah gitu doang.

Mungkin ini sudah masuk musim semi tapi masih gersang. Sakura belum muncul. Ah ga sabar nungguin sakura. Nanti pengen nyomot sakura beberapa biji ah wkwkwk.


Cerita Kuliah

Assalaamu'alaikum!

Yay. Akhirnya genap satu minggu mengikuti kuliah. Mari sekarang menceritakan minggu pertama. Kuliah di sini dimulai hari kamis lalu tapi Kamis saya ga ada kuliah jadi hari pertama kuliah saya adalah hari Jumat. Malam Jumatnya, saya dichat seroang teman bahwa dia dan satu orang lagi ga bisa datang. Esok paginya, saya datang ke kelas. CUMA SAYA SEORANG YANG DATANG. LITERALLY. Ternyata pesertanya cuma bertiga : saya, yang ngechat saya, dan temannya. Kzl bgt.

"You're also in the next 12pm class, right?"
"Yes"
"Kalau begitu saya sampaikan apa yang perlu disampaikan sekarang sekalian ya. Soalnya kelas itu pesertanya kamu doang."
Dalam hati, "Seriusan???"

Setelah melewati waktu PRS, akhirnya kedua mata kuliah itu ditutup. Akhirnya ga mikir-mikir lagi mana yang mau didrop. Jelas-jelas dua biji ini ga bisa diambil wkwkwk. Senin ini masih ada waktu PRS buat drop doang. Saya mau drop satu mata kuliah. Jadi saya nanti cuma nyisain 9 SKS. Hahaha. Sisanya, saya pengen ikut lab wkwkwk. Doakan saya, please. Saya kan masih cupu.

Pelajaran dalam english buat anak elektro di sini kebanyakan practical. Dan tiap minggu harus progress report. In the end harus bikin paper.

Saya beruntung sekali dapat kelas Bahasa Korea bareng anak internasional dari negara lain. Anak kampus sebelah dipindah ke kelas lainnya. Sonsengnim is really funny dan berusaha maksimal sekali. I think Learning Korean alphabet and its sound is difficult for European guys. Ya gitu deh. Sejauh ini, kelas paling seru ya itu.

Belum nemu lab mana yang bakal jadi tempat berlabuh. Gimana yaaa. Hiks.

Btw, mari kita ceritakan bagaimana kampus di sini. Kampusnya kecil. Gedung utamanya cuma tiga biji : Techno, Digital, Global. Ada gedung perpus, Dorm beberapa biji, gedung energy, gedungnya dikit kok. Ga sebanyak ITB. Ga sehijau ITB sejauh ini karena sekarang gersang semua jadi ga bisa dibandingin. Hahahaa. Dalem kampus ada satu bus stop yang bikin akses ke mana-mana mudah. Jalan dari depan kampus ke dorm yang cukup di belakang butuh waktu 10-15 menit jalan kaki cukup santai. Sejujurnya, saya mulai bosan. Jalan2, ngelihat gedung itu2 melulu. Kalau di ITB tuh entah kenapa ga bikin cepet bosen.

Trus di sini kalu udah lewat jam 6, yaudah, kampus sepi. Belum ngecek ke bagian2 lain sih. Kalau weekend, kampus sepiii banget. Pada keluar semua. Ya ga semua sih.

Sugeng Ambal Warsa


"SUGENG AMBAL WARSA ke-46 PSTK-ITB"


To be honest, I just remembered that yeseterday was PSTK-ITB's birthday. Saya kangen banget main gamelan. Saya kangen suasana "keluarga" di PSTK. Saya kangen Keluarga Bonang. Saya kangen TW. I miss you so much, PSTK gengs. Padahal baru seminggu keluar dari Indonesia -,-

My first time wearing kebaya and jarik. Arjuna Tersipu Nafsu, 01 Desember 2012


Mantan lurah baru turun banget sok imut sekali



sekrenya berantakan banget tapi bikin kangen

I Got Roommates

Dalam hidup saya, sering sekali kasus senjata makan tuan terjadi. Misal nih ya, saya pernah nulis tentang angkot yang nyebelin tapi kita akan bisa maklum kalau tahu bagaimana keadaan mereka. Nah esoknya, saya dapet angkot yang menyebalkan itu. Terkadang jangka waktunya ga sebentar juga sih.

Nah ini, satu lagi barusan kejadian. Dua hari yang lalu, saya tuh menulis tentang saya merasa bersyukur karena dapet kamar isinya saya doang tapi sudah saya revert to draft karena isinya ngomongin jeleknya beberapa orang banget. Eeeeeh kemarin banget pas saya bangun tidur ada orang ngetok kamar. Ternyata dia juga menghuni kamar saya dan dia bilang akan ada lagi dua orang yang akan datang. Penuh deh akhirnya. Hanya dalam beberapa jam setelah menuliskan keburukan orang, kondisi berubah total wkwkwkwk.

Fortunately, mereka ngerti bahasa inggris dan salah satu dari mereka dapat mewakili ngomong bahasa inggris mayan lancar. Enaknya lagi, kami seumuran. Ga enaknya, nanti kalau mandi atau pup jadi ngantri. Hahahaaa.

Akhirnya, kemarin adalah pertama kalinya bagi saya untuk memohon izin sholat di tempat yang sebenarnya proper buat sholat. Yaaaa semoga saja kami bisa menjalin hubungan baik satu sama lain.

Di Balik Layar - Sedih ga dapet beasiswa

Awal januari 2017, saya mendapatkan email bahwa host university saya untuk student exchange dapat membantu untuk pengajuan beasiswa ke pemerintah Korea. Senangnya hati ini. Saat itu saya hanya perlu mengirimkan transkrip yang dikonversi ke skala 4.5 dan waktu itu saya telat mengumpulkan ckckck. Tapi siapa yang sangka, selanjutnya ada 5 orang die-mail, termasuk saya, kata Ms Sungmi, kami direkomendasikan untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Kami diminta mengisi form yang nantinya akan diseleksi oleh pemerintah korea secara langsung. Sudah diisi. Sudah dikirim sebelum deadline.

Sayangnya, tanggal 14 Februari, e-mail yang saya tunggu-tunggu tiba namun bukan sesuai dengan harapan,

"I am really sorry that you were not chosen to be GKS Scholarship."

BTW kalimatnya aneh ya wkwkwk. Waktu itu saya sedang nginep di kosan Fitri. Haha saya down trus nangis di luar kosannya yang selanjutnya jadi bahan ketawaan Fitri, Rahmi dan saya pas lagi main ke kosan saya kemarin. Hahahaa

Saat itu saya berpikir, kenapa Tuhan tidak adil? Kenapa beasiswanya diberikan kepada orang yang keluarganya lebih mampu untuk membiayai segala tetek bengek ini? FYI, anak kampus lain dari Indonesia harus membayar sebanyak bantuan yang saya dapatkan dari fakultas untuk mendaftar program ini. Dan mereka masih tidak masalah dengan dorm yang masih bayar. ALL OF THEM. Dan kenapa yang mendapatkan beasiswa beberapa orang dari mereka? Saat itu pengen banget bilang ke Allah, "Allah, sebenarnya Engkau meridhoiku ikut ini atau tidak? Lalu bagaimana selanjutnya?". Drama banget ya

Saat itu, saya tahu, saya sadar, Tuhan tak pernah salah. Semua ini pasti diberikan bukan tanpa maksud. Tapi saya tak bisa mungkir, pikiran buruk tadi tetap menyerang. Esoknya saya merasa seperti orang yang hampir kosong pikirannya. Sampek lupa ngambil laundryan, lupa ngirim daftar matkul yang mau diambil di host univ juga. Hahaha

Respon orang tua saya waktu saya ceritain yang ada di pikiran saya saat itu, "lhooo, aja ngono. Tenang wae. Wis to yakin wae. Aku yakin bakal dicukupi Gusti Allah kok."

Naaal, Nal. orang tua lu aja optimis. Nah lu? Ngglele.

Jadi beginilah. Saya sekarang di sini. Di negeri orang, sok-sok-an numpang kuliah, tanpa beasiswa, cuma dapet bantuan dari fakultas dan memanfaatkan beasiswa spp yang saya dapatkan dari alumni. Bukan. Bukan sombong. Justru saya sedih karena masih harus merepotkan keluarga. Saya akan banyak bergantung pada part time job. Jangan berpikir saya keren karena saya di luar Indonesia, ikutan student exchange. Menurut saya, saya belum keren karena saya masih harus merepotkan keluarga saya demi keinginan saya.

Pas nyampek sini saya juga kembali nyesek lagi karena salah satu dari mereka cerita,
"Aku aja baru dapet e-mail kalau dapet beasiswa senin kemarin pas berangkat. kalau Rif dan Fi kan dapet e-mailnya udah lama, aku baru kemarin itu."
What? satu lagi ... Kenapa harus orang yang lebih mampu?

Barusan saya tanya ke awardee gks. Yang dapet siapa saja. Jawabannya bikin nyesek. Yang dapet keempat orang dari 5 orang yang diemail bahwa dia direkomendasikan untuk mendapatkan beasiswa. Nyesek coy. Hahaha kasian banget sih lu, Nal.

Setelah tanya SARIP, saya tahu apa yang membuat saya ga dapet.