Is This Real?

Saat menulis ini, saya sedang ada di Soekarno Hatta Airport, menunggu ruang tunggu di gate E6 dibuka. Sekarang sudah jam 9 malam, tinggal 2 setengah jam lagi pesawatnya take off. Saatnya kembali menata hati dan niat untuk tetap di jalan yang benar selama di tempat tujuan nanti.

Kok ini berasa kayak orang update status ya -,-

Beberapa hari ini saya menghabiskan waktu dengan orang-orang sekitar sebelum saya berangkat ke Korea. Dua hari yang lalu, saya keluar bersama Fitri dan Rahmi untuk belanja sedikit keperluan (sebenernya yang dibeli makanan semua) buat di Korea. Hari itu adalah hari terakhir bertemu mereka sebelum berangkat. Kami juga ke kosan saya, Rahmi minta One Piece. Saya juga dapet hadiah dari Rahmi. Seneng. Seneeeeeeng banget dapet hadiah dari Rahmi. Dapet binder yang ... ah nanti lah ditambahin gambar, Nanti saya mau pakai itu buat kuliah yang serius-serius, biar inget Rahmi trus inget niat awal dateng jauh-jauh ke sana trus jadi semangat. Sementara buku buatan saya, saya pakai untuk kuliah bahasa Korea. Hari itu juga kami pergi ke Night at The Museum di Museum Geologi. Pertama kalinya saya ke museum malem-malem.

Esoknya, alias kemarin, tiba-tiba Punk ngajakin makan pizza karena dia dapet kupon buy 1 get 1 free. Jadilah saya makan pizza bareng Punk, Rully, dan Cici. Menyenangkan, kecuali mereka yang kekinian dan suka foto-foto dan update stories jadi orang-orang pada tahu. Kan mainstream. Pengennya tiba-tiba saya update sendiri pas udah di sana gitu lhoooo hahaha. Sama aja kali, Nal -_-

Dan hari ini, bagian dari Cici akan ikut saya ke sana. Dia memberikan sambel pecelnya buat persediaan saya di sana. Terima kasih, Cici. Kita baru sebentar kenal dan kamu sebaik itu padaku.

Tadi saya juga sempat bertemu Wheland untuk mengembalikan buku. Dia baru saya kasih tahu saat itu juga kalau hari ini saya berangkat. "Jangan lupakan aku ya." Masa iya saya nglupain dia, you're really a good friend of mine, Whel. Too good, too kind, too many positive sides of you to be forgotten.

Tadi cuma dianter Teh Ros sampai pool travel. Teh Ros nangis melepas kepergian saya. Yang pergi siapa, yang sedih siapa. Bu kos paling baik. Semoga suatu saat bisa mempertemukan orang tua dengan Teh Ros (orang tua saya pengen banget ketemu saking baiknya Teh Ros).

Seperti biasa (baru juga dua kali ini), SAYA SENDIRIAN. Tidak ada keluarga yang mengantar seperti beberapa teman yang ke luar negeri (trus update foto, makanya saya tahu). Yah beginilah. Sendiri juga bisa kok. Belakangan, saya mikir, antara strong dan kasian itu sepertinya beda-beda tipis.

Well, cerita terkait programnya nanti saja. Nanti saja pas di Korea. Ahahaaa

Btw, beberapa teman meminta saya untuk sering-sering update foto atau stories instagram gitu. Eum ... dipertimbangkan ya. Saya lebih suka cara sharing lewat blog karena ... paling tidak saya turut berperan serta meningkatkan minat baca anak Indonesia. Gilee pencitraan banget. Etapi beneran lho, menurut saya anak muda sekarang (karena memanfaatkan fasilitas yang ada) terlalu euforia dengan bentuk video. Sampek share hal yang (menurut saya) ga penting. It's mainstream, coy. Padahal baca kan juga seru.

Jangan gitu dong, Nal. Biasanya kasusmu itu senjata makan tuan. Sok-sok-an ngritik atau nasehtin trus selanjutnya yang dikritik kejadian ke diri sendiri. 

Jadi, ini beneran saya mau ke Korea? Serius? Doakan saya bisa survive di sana dan barokah apa yang saya lakukan.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan