Rindu

Kosakata yang menyerang kepala tepat saat ini adalah Rindu. Rasanya ada yang kurang. Saya rindu beberapa bagian diri yang dulu. Saya rindu bagaimana dia bisa tenggelam dalam dunianya, merenungi dunia dalam pikirannya. Saya rindu bagaimana dia bisa bertahan dalam berbagai kesulitan, keterbatasan, dan ujian. Memang tetap banyak keluhan keluar darinya. Namun, dia dengan mudahnya kembali mendekat dan mengisi hatinya.

Saya rindu pada diri yang dari suatu sisi jauh lebih independen dibandingkan diri yang sekarang. Dulu dia mudah saja menyimpan banyak hal sendiri. Dia dulu relatif lebih mudah dalam mencari hal-hal yang membuatnya content. Tidak seperti sekarang yang seringnya dia harus mencari tempat sampah berbentuk manusia.

Satu hal lagi yang saya rindukan. Saya rindu teman dekat perempuan yang bisa saya ajak diskusi hal-hal yang bagi orang lain mungkin agak nyebelin. 

Sebenarnya dulu bapak sering mengingatkan untuk jangan merasa kesepian karena Allah selalu menemani. Tapi emang dasar ya manusia lemah. Rasanya tetap saja saya perlu teman dekat. Sayang sekali lingkungan saya mayoritas cowo. Saya rindu sentuhan wanita.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan