Tentang Niat

Beberapa waktu yang lalu, pada hari ketika semangat saya tidak begitu cerah, saat melewati gerbang tempat saya bekerja, sebuah pertanyaan muncul dalam benak.

Kenapa orang-orang ini mau bersusah-susah berangkat pagi-pagi, menghambakan diri pada tempat ini? Apa motivasi mereka?

Masing-masing orang pasti berbeda. Dugaan yang terpikir dalam benak adalah:
1. Memenuhi kebutuhan finansial
2. Bertemu teman
3. Mengisi waktu daripada nganggur di rumah
4. Aktualisasi diri, berkarya
5. Bentuk tanggung jawab atas tugas
6. Rutinitas saja

Lantas saya bertanya, mengapa pula saya yang lagi malas ini mau-maunya berangkat juga? Alasan paling pas bagi saya adalah rutinitas. Mungkin ada alasan yang terpendam lebih dalam, yang tidak disadari, yaitu tanggung jawab. Mungkin di alam bawah sadar sudah terpatri bahwa ini adalah sebuah amanah. Jika tidak dijalankan akan menyusahkan orang lain. Makanya di tengah kemalasan masih ada kemauan untuk berangkat.

Tak lama kemudian, saya menemukan ayat ini

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur. (Q.S. Saba' : 13)

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan