Letter to Bapak (6)

Assalaamu'alaikum! Bapak, apa kabar?

Ini Ramadhan kedua tanpa sampean. Mendengar orang-orang di kos telponan dengan keluarganya membuatku ingat masa lampau saat kita sering berjumpa via telepon. Kita justru lebih dekat ketika fisik kita terpisah kota.

Aku ingat dulu aku pernah begitu antusias bercerita seberapa baik Allah hari itu padaku. Memberiku ini-itu di luar dugaanku. Berkesimpulan Allah baiiik banget. Sama seperti hari ini, hari ini banyak pemberian Allah berupa makanan untuk kami satu kos. Sama sekali tak terduga padahal komponen pendukung adanya makanan seperti biasa sedang kurang. Tapi Dia memberi dari jalan yang lain. Allah memang Maha Baik, Pak.

Bapak saiki lagi ngapain? Semoga Bapak diberikan tempat yang baik. Semoga Bapak bahagia.

Dadaaaaah
Wassalaamu'alaikum

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan