Posts

Showing posts from September, 2021

Belajar Ikhlas

Blog ini udah ga ada yang beneran baca selain diri sendiri kan ya? 

Jadi gini. Trigger curhatan ini muncul karena barusan saya mengalami penolakan. Simpel sebenernya tapi membekas.

Entah mengapa beberapa hari ini saya merasa kesepian. Di satu sisi, saya merasa kehilangan teman-teman dekat di kantor (maksudnya di divisi). Di sisi lain, saya beberapa hari tidak berjumpa geng baru saya. Dengan kondisi seperti ini, rasanya sepi. Kesepian lebih tepatnya. Kangen pun melanda.

Ada ajakan untuk makan bareng di kos saya. Saya setuju tapi satu orang lebih memilih nonton pertandingan sepak bola. Emyu. Ide makan bersama tadi dibatalkan.

Saya kecewa. Saya yang biasanya menahan-nahan untuk bergantung pada mereka sudah bilang kangen loh tapi ternyata teman saya satu ini lebih memilih nonton bola. Sepele memang tapi saya kecewa. Muncullah dalam hati, "Buat apa selama ini saya selalu mengusahakan ada saat mereka butuh kalau ternyata dalam kondisi saya kesepian begini mereka tidak lantas ada untuk saya? Padahal sering saya menunda mengerjakan sesuatu demi dapat menemani mereka. Memenuhi kebutuhan sosial (dan mungkin psikologis) mereka."

Setelah dipikir-pikir, kalau saya mikirnya gitu, berarti saya ga ikhlas dong membantu mereka. Kok pamrih gitu.

Ya harusnya kecewanya has nothing to do with what you have done for them, Nal. Kecewa boleh tapi ya kecewa aja gitu. Ga usah dikait-kaitkan dengan apa yang sudah dilakukan untuk mereka. Wajar kok kecewa karena harapan kita tidak terpenuhi. Makanya jangan menaruh harap pada manusia, Nal. Berharap sama Allah aja.

Memang cuma Allah yang paling ngerti. Allah yang Maha Lembut, Maha Teliti.

Lagipula orang lain juga perlu has their own time, Nal. Mungkin temanmu memang sedang butuh nonton bola demi kesehatan mentalnya.

Rupanya ikhlas itu ga gampang ya. Secara ga sadar ketidakikhlasan baru terlihat nanti-nanti bahkan dengan cara dan peristiwa sesimpel ini.

Hujan Pertama

Kemarin mendung seharian. Dari sekian panjang waktu mendung, hujan turun saat saya keluar kos. Inginnya sih belanja bulanan sambil jalan-jalan. Belum juga separuh jalan, rintik air sudah membumi. Senang juga rasanya merasakan rintik hujan yang tak begitu deras. Waktu cukup untuk berjalan hingga ATM center di pojok perempatan Jalan Pahlawan. Usai urusan di sana, baru hujan deras sekali. Hujan pertama yang begitu lebat.

Akhirnya setelah sekian lama, untuk pertama kalinya saya membaca buku (di hp) dengan tenang dan nyaman. Sambil menunggu hujan reda. Merasakan tempias air hujan yang tertiup angin. Ditambah aroma khas tanah. Duduk di depan ATM center bersama beberapa orang lainnya yang ngiyup jadi nikmat rasanya.

Entah mengapa hujan selalu spesial. Apalagi hujan pertama setelah kering yang sekian lama.

Jalan-jalan kemarin sungguh beyond expectation. Jalanan begitu apik usai tersiram hujan. Masih lengang, terlihat begitu bersih dan cerah, tanaman pun terlihat segar. Rain cleanses the earth

Duduk di pinggir jalan sambil makan es krim pun nikmat sekali rasanya. Rasanya sudah lama sekali saya tidak merasakan joy jalan-jalan sendiri seperti ini. Belakangan sepertinya memang saya lebih sering mengusahakan ada untuk orang lain. Untuk teman, untuk kerjaan, malah jarang menyelami diri dan memberinya nutrisi.

Hingga sepagi-sore hari ini, efek hujan masih belum hilang dari diri. Rasanya dia membawa rindu yang saya sendiri tak tahu kepada siapa ataupun apa. Mungkin terlalu banyak memori yang melibatkan hujan.

Warming Up

Hello, World! Nala here! Just letting you know that I still exist inside you.

It has been more than 4 months with no writings. No stories. No opinions. I think my agility in writing fades along with 4 months without it. I feel worried and confused at the same time. I want to write down some words but turns out no words are coming. I truly truly don't want the eager to write disappears.

So here I am! Try to write down some random sentences with no meaning at all. No topics nor stories. It is just a warm up. I hope it really is a warm up which means after this writings, I can easily turn  my thoughts to words and write it down here. Whether it is just a daily stories or kind of serious topic, is fine!

At last, let me tell you a sneak peek to the dominant feeling and thought I have. I "lost" friend in a side but at the same time life builds another friendship for me. I feel sad and happy at the same time. I hope things are going better.

Well, see you next time!