Ucapan Terima Kasih

Dulu, entah di kuliah tingkat berapa, saya sadar ternyata saya sangat kurang dalam berterima kasih. Dulu saya sering sekali lupa untuk mengatakan terima kasih atas segala hal baik yang diberikan orang lain kepada saya. Ya sekarang mungkin belum sebaik yang seharusnya sih (saya juga ga tahu harusnya seperti apa hahaa) namun saya merasa sekarang saya lebih mendingan dalam hal mengucapkan terima kasih. Terlepas dari bagaimana mengungkapkan terima kasihnya, at least, sekarang saya lebih sering ingat untuk mengucapkan terima kasih. Dan baru saja saya kepikiran sepertinya tugas saya saat TW43 berperan besar dalam hal ini.

Oke intronya sudah selesai. Intinya tentang berterima kasih. Sekarang, di postingan ini saya ingin mengajak pembaca untuk mencoba membiasakan berterima kasih dalam hal yang sangat spesifik : naik angkot.

Saya sih masih sering banget naik angkot. Entah sejak kapan saya memulai kebiasaan ini, belakangan ini saya hampir selalu mengucapkan terima kasih bersamaan dengan saat memberikan ongkos angkot. Seingat saya, waktu itu saya berpikir bahwa kerjanya pak sopir ini ga enak lhooo. Mereka beneran hampir bekerja sebagai sopir, literally sopir saja. I mean, sopir yang nyetir doang, yang komunikasinya cuma sebatas "kiri, pak" atau "kiri depan". Hampir tak ada yang ngajak ngobrol sekalipun tepat di sampingnya ada penumpang. Mereka ditinggal penumpang mainan gawai masing-masing. Nyesek ga sih? Entah kenapa kok saya ngelihatnya nyesek ya?

Hahaa pernahkah kalian bertanya bagaimana kehidupan mereka? Ya bukan kehidupan yang pribadi banget. Ya seputar profesinya sebagai tukang angkot lah. Tahukah kalian bagaimana sistem "bisnis" mereka? Bagaimana perasaan mereka ketika macet? Seberapa besar pendapatan mereka? dan bla bla bla ... Kalau kalian tahu, kalian pasti akan lebih mengerti bagaimana posisi mereka. Ya kadang memang perlakuan mereka nyebelin sih tapi kalau tahu jawaban pertanyaan-pertanyaan tadi, kemungkinan besar kalian dapat memakluminya.

Belum lagi, seperti yang pernah saya ceritakan di postingan CERITA ANGKOT bagian dicuekin, nyesek coy, ngeliatnya aja nyesek.

Makanya saya pikir, para sopir angkot itu perlu diapresiasi, bukan hanya dengan uang ongkos yang kita berikan. Uang ongkos kan memang kewajiban kita. Menurut saya, ucapan terima kasih dan senyuman ketika mengulurkan uang ongkos adalah salah satu bentuk apresiasi simpel yang eummm .... Kalau ada orang bilang terima kasih ke saya sih saya merasa seneng gitu. Saya pikir semua orang juga begitu, termasuk sopir angkot.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan