19 Tahun

Tiba-tiba saja saya ingin kembali menuliskan kisah hidup saya. hahahaa padahal ini adalah sebuah pelampiasan, melampiaskan semua curahan hati ke dalam tulisan saja. :D

Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu, tepatnya tiga hari yang lalu saya diberi kesempatan memperingati 19 tahun saya dilahirkan ke dunia. Dan Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri hingga saat ini. Di ulang tahun saya kemarin itu sepanjang hari tidaklah berbeda dari hari-hari biasanya kecuali notifikasi di handphone yang banyak banget karena banyak Line, FB, SMS yang masuk memberikan ucapan. Sepanjang hari itu saya mendapatkan banyak ucapan dan saya berimajinasi, membayangkan diri saya adalah orang lain yang juga sedang ulang tahun. Di momen ini saya mendapat sebuah pelajaran kehidupan, ternyata hanya dengan kalimat simpel kita bisa membuat seseorang bahagia. Ya minimal kita membuatnya merasa bahwa dia masih punya teman yang peduli padanya. Ya walaupun itu semua terasa biasa saja pada kita yang mengucapkannya.

Rutinitas masih tetap seperti biasa. Seperti biasa saya menghadiri latihan PLE. Malam itu adalah malam yang memusingkan. Bagaimana tidak, kepikiran terus sama yang namanya H-X dan melihat progress teman-teman yang menurut pandangan saya masih kurang. Ditambah dengan malam itu pengendhang ga jelas siapa. Pusinglah saya, bolak-balik atas-bawah, RLB-sekre. Bolak-balik dari Bonang ke Kenong, ke Saron, ke Peking, ke panitia. Oh man . . . ditambah lagi sepertinya saat itu adalah masa-masa sebelum tiiit. jadi masalah yang sepele terespon dengan sesuatu yang lebih. hahahaaaa

Setelah pemain pulang, panitia dikumpulkan oleh bapak lurah. Ceritanya sesi curhat. Semua mencurahkan isi hati, menceritakan keadaan mereka baik diri sendiri dan teman-teman mereka. Dan sempat melihat sesosok, bukan hantu, tapi cowok ganteng (eaaaaa. . . memang adikku yang ini ganteng kok hahaha), maksud saya saya melihat pak ketua pagelaran menangis. Bahkan sampai ada yang bilang (ini bukan saya) "andaikan dia cewe udah aku peluk, mbak". Tenang, nak! Semua pasti akan baik-baik saja. Pasti ada jalan! Saya hanya bisa menyemangati mereka. Bisa apa saya? Apapun yang bisa saya lakukan InsyaAllah saya usahakan.

Seusai itu, barulah ternyata ada surprise buat saya (yang ternyata di balik semua itu fail banget hahaha). Dirayakan oleh teman-teman. Kue dibawakan "adikku" yang pertama. Senangnyaaa. Untuk kesekian kalinya saya mengatakan saya senang sekali, saya masih dianggap oleh orang sekitar hamba. Bukan sesuatu yang padat tapi ternyata transparan, tak tterlihat untuk mereka. Kado yang sangat menyenangkan : dipedulikan oleh teman-teman, sempat berfoto dengan "adik-adikku".

sempat berfoto bersama kedua "adik" saya

Terima kasih Ya Allah atas semua nikmat-Mu. Bahkan di saat hamba sepusing itu, sebingung itu, Engkau masih memberikan kebahagiaan untuk hamba. Semoga semua kebahagiaan ini, kebersamaan ini, kekeluargaan ini,  tetap berlanjut hingga nanti. Mudah-mudahan selanjutnya saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Es Wawan