Tanggal Bagus
Annyeonghaseyo!
Hari ini, 15 Juli 2017 adalah tanggal yang bagus, katanya. Buktinya hari ini ada dua event untuk orang yang dekat : teman sebangku saya (dulu) lamaran, dan adik saya 'diakui segera menuju masa remaja' dengan ritual khitan atau lebih populer dengan sunatan. Iye, dia disunat baru di saat kelas 6 ini. Ini ketuaan atau terlalu awal ya? wkwk
Kedua acara ini jatuh di tanggal yang sama dengan alasan 'hari yang pas. hari yang bagus'. Sayang sekali, karena bersamaan, saya tak bisa memenuhi undangan ke acara tunangan teman saya. Sejujurnya, saya ingin sekali datang tapi ya di rumah memang repot. I had to deal with my nephew while my mother was busy with 'kitchen business' and also with my father, she had to deal with guests; my brother ... yah you know, we can't let my nephew met him. Bahaya kan kalau si keponakan nakal dan 'anu'nya adik saya kena imbasnya; while my sister, the mother of keponakan, she had to attend a training for her job, can't leave it.
So, teman sebangku, maafkeun saya dong! To be honest, I'm afraid you think that my reason to not attend was a lie. Believe me, it's true! *kagak bakal baca juga sih, Nal*
Tapi ya, setelah lihat dokumentasi acara teman sebangku, entah kenapa ada sedikit rasa bersyukur saya tak datang. Saya pikir acaranya bakal privat gitu kan, kirain saya dan sedikit teman SMA doang yang diundang, tapi sepertinya itu acara yang didatangi banyak orang eheheee. I think I would be a 'weird' one. You know, I can't dress well especially for that kind of event. Not yet!
Hajiman, teman sebangku, selamat! Selamat atas satu langkah lebih maju menuju sesuatu yang lebih serius! Semoga diberikan kelancaran hingga hari benerannya ya. Because I can't attend your engagement day, I said to my self, "You have to attend her wedding, Nal! Harus!"
----lagi muter playlist "haha". jadi inget si dia. eh -----
Pagi tadi, adik saya disunat. Kali ini, dia lebih mudah dibangunkan dibanding biasanya. Mungkin karena hari ini adalah hari yang penting dalam hidupnya. Eheheh. Lepas mandi pagi, dia sudah siap dengan OOTDnya : kemeja dan sarung. Ketika saya nyapu emperan rumah, dua orang yang akan melakukan 'ritual' itu datang. Konyol. Saya terpesona sama 'bapak dokter'. I don't know if he is a doctor or any-other-medical-job person, but he (and his colleague) was the one who dealt with my brother's thing. Dan dia ganteng! Cukup ganteng menurut saya wkwk. Apalagi kakinya panjang! Jarang-jarang nemu orang yang postur kakinya relatif panjang tapi pas untuk posturnya *tepok jidat*
Oke cukup!
Saya sih ga bisa ngebayangin, pasti sakit! Tapi kata adik saya ga sakit tuh.
Beberapa teman adik saya -- yang paling sering nempel sih, datang menjenguk. Beberapa orang dari kemarin juga datang (dikira sunatnya kemarin), ada yang mau ngejenguk, ada yang *mbecek tapi kayaknya dua-duanya sih. Melihat itu, entah kenapa kok saya seneng ya. Keluarga saya punya 'teman'. I love it! I am always happy to know that people recognize me atau orang-orang terdekat saya. Saya senang atas kepedulian, saling tolong-menolong, ukhuwah yang terjadi but not the gossiping effect wkwk.
-------------------
*Mbecek adalah budaya datang ke "acara" orang lain dengan membawa ini-itu, biasanya beras, gula, atau lainnya. Acaranya bukan hanya acara besar macam resepsi sih, bisa hanya sekedar slametan. Dalam Imajinasi saya. budaya ini dulu muncul sebagai bentuk membantu keluarga, tetangga atau teman yang sedang ada acara yang kemudian dibalas oleh empunya acara dengan memberikan apa yang ada. Namun agaknya, saat ini, banyak praktik mbecek sebagai sebuah tuntutan instead of a sincere deed to help. Ya hanya hasil pengamatan sekitar yang asal disimpulkan. Haha
Hari ini, 15 Juli 2017 adalah tanggal yang bagus, katanya. Buktinya hari ini ada dua event untuk orang yang dekat : teman sebangku saya (dulu) lamaran, dan adik saya 'diakui segera menuju masa remaja' dengan ritual khitan atau lebih populer dengan sunatan. Iye, dia disunat baru di saat kelas 6 ini. Ini ketuaan atau terlalu awal ya? wkwk
Kedua acara ini jatuh di tanggal yang sama dengan alasan 'hari yang pas. hari yang bagus'. Sayang sekali, karena bersamaan, saya tak bisa memenuhi undangan ke acara tunangan teman saya. Sejujurnya, saya ingin sekali datang tapi ya di rumah memang repot. I had to deal with my nephew while my mother was busy with 'kitchen business' and also with my father, she had to deal with guests; my brother ... yah you know, we can't let my nephew met him. Bahaya kan kalau si keponakan nakal dan 'anu'nya adik saya kena imbasnya; while my sister, the mother of keponakan, she had to attend a training for her job, can't leave it.
So, teman sebangku, maafkeun saya dong! To be honest, I'm afraid you think that my reason to not attend was a lie. Believe me, it's true! *kagak bakal baca juga sih, Nal*
Tapi ya, setelah lihat dokumentasi acara teman sebangku, entah kenapa ada sedikit rasa bersyukur saya tak datang. Saya pikir acaranya bakal privat gitu kan, kirain saya dan sedikit teman SMA doang yang diundang, tapi sepertinya itu acara yang didatangi banyak orang eheheee. I think I would be a 'weird' one. You know, I can't dress well especially for that kind of event. Not yet!
Hajiman, teman sebangku, selamat! Selamat atas satu langkah lebih maju menuju sesuatu yang lebih serius! Semoga diberikan kelancaran hingga hari benerannya ya. Because I can't attend your engagement day, I said to my self, "You have to attend her wedding, Nal! Harus!"
----lagi muter playlist "haha". jadi inget si dia. eh -----
Pagi tadi, adik saya disunat. Kali ini, dia lebih mudah dibangunkan dibanding biasanya. Mungkin karena hari ini adalah hari yang penting dalam hidupnya. Eheheh. Lepas mandi pagi, dia sudah siap dengan OOTDnya : kemeja dan sarung. Ketika saya nyapu emperan rumah, dua orang yang akan melakukan 'ritual' itu datang. Konyol. Saya terpesona sama 'bapak dokter'. I don't know if he is a doctor or any-other-medical-job person, but he (and his colleague) was the one who dealt with my brother's thing. Dan dia ganteng! Cukup ganteng menurut saya wkwk. Apalagi kakinya panjang! Jarang-jarang nemu orang yang postur kakinya relatif panjang tapi pas untuk posturnya *tepok jidat*
Oke cukup!
Saya sih ga bisa ngebayangin, pasti sakit! Tapi kata adik saya ga sakit tuh.
Beberapa teman adik saya -- yang paling sering nempel sih, datang menjenguk. Beberapa orang dari kemarin juga datang (dikira sunatnya kemarin), ada yang mau ngejenguk, ada yang *mbecek tapi kayaknya dua-duanya sih. Melihat itu, entah kenapa kok saya seneng ya. Keluarga saya punya 'teman'. I love it! I am always happy to know that people recognize me atau orang-orang terdekat saya. Saya senang atas kepedulian, saling tolong-menolong, ukhuwah yang terjadi but not the gossiping effect wkwk.
-------------------
*Mbecek adalah budaya datang ke "acara" orang lain dengan membawa ini-itu, biasanya beras, gula, atau lainnya. Acaranya bukan hanya acara besar macam resepsi sih, bisa hanya sekedar slametan. Dalam Imajinasi saya. budaya ini dulu muncul sebagai bentuk membantu keluarga, tetangga atau teman yang sedang ada acara yang kemudian dibalas oleh empunya acara dengan memberikan apa yang ada. Namun agaknya, saat ini, banyak praktik mbecek sebagai sebuah tuntutan instead of a sincere deed to help. Ya hanya hasil pengamatan sekitar yang asal disimpulkan. Haha