Hidup
Ah saya jadi pengen nulis blog karena seorang teman. A friend of mine is in the "black hole" when I am writing this. Seems like a frustrated person. Dia bertanya, "gimana sih cara hidup dengan benar." (Idk if it's really a question since there's no question mark in the message haha)
Saya baru ngeh ada pertanyaan itu setelah saya menjawab pesannya. Saya jadi memikirkan pertanyaan itu dan tiba-tiba pikiran saya menemukan sebuah jawaban.
Gimana cara hidup dengan benar?
Dengan berusaha untuk bahagia dengan cara yang baik dan benar.
Setiap orang punya pemikiran sendiri tentang makna bahagia. Setiap orang juga punya cara masing-masing untuk mencapai kebahagiaan. Ada yang menurutnya bahagia adalah ketika dia mencapai impian terbesarnya. Ada yang bahagia hanya karena dapat memberikan bantuan pada orang lain. Ada orang yang bahagia untuk dirinya sendiri, maksud saya, dia hanya bahagia dalam dirinya karena pencapaiannya, tanpa menyadari apakah sebenarnya dia sudah membahagiakan orang lain dengan pencapaiannya itu. Ada juga orang yang bahagia untuk orang lain. Asalkan orang lain bahagia, dia akan bahagia. Ada orang yang bahagia karena dapat bersama teman dan keluarga. Ada juga yang hanya sendiri dan merenungi sekitarnya pun sudah bisa bahagia. Dan sebagainya dan sebagainya.
Bahagia itu tidak gratis. Hidup pun juga isinya tidak bahagia melulu. Makanya cara hidup dengan benar menurut saya adalah dengan berusaha untuk bahagia. Manusia akan selalu mengusahakan untuk bahagia, no matter how. Mana ada manusia yang betah-betah menjadikan depresi, putus asa, dan kondisi sulit lainnya sebagai zona nyamannya.
Namun perlu digaris bawahi, dibold sekalian, dengan cara yang baik dan benar. Dari sini saya menemukan beberapa poin dari baik dan benar, yaitu :
- cara yang halaalan thoyyiban,
- niatnya baik,
- tidak merugikan orang lain,
- tidak menyalahi norma, terutama norma agama dan susila,
- tidak membuatnya melupakan Tuhan, jika dia percaya Tuhan
Saya yakin, orang yang mengusahakan kebahagiannya dengan cara yang tidak baik sejatinya tidak merasakan kebahagiaan dalam hatinya. Pasti ada ketidaknyamanan dalam hatinya. Sekecil apapun itu.
Poin terakhir perlu disoroti lebih lanjut. Frasa "mengusahakan bahagia" membuat seolah hidup ini selalu memandang ke depan. Selalu mengejar. Sebenarnya, ada kalanya kita perlu merenung. Percuma saja kita mengusahakan bahagia dengan cara yang sesuai dengan empat poin teratas namun membuat kita "menuhankan" dunia. Seolah kita tak berdaya tanpa dunia. Tak bisa hidup tanpa dunia. Dunia maksudnya ya segala sesuatu di dunia ini even if it's only a single and small thing. Poin ini yang akan menjadi rem kita.
Di sisi lain, di saat kita berada pada state negatif, poin terakhir tadi akan menjadi penyemangat kita jika kita mampu mengamalkannya. Akan membuat kita merenung kembali betapa beruntungnya kita dalam kehidupan ini, betapa banyak hal yang harusnya kita syukuri tapi malah terlupakan karena kita sebelumnya hanya terfokus meratapi nasib, dan menyadarkan kita bahwa masalah kita sesungguhnya masalah yang sangat kecil. Dengan begitu, kekuatan untuk bangkit menjadi terkumpul.
Jadi ... tidak ada cara saklek bagaimana menjalani hidup dengan benar. Hanya mengusahakan untuk bahagia dengan cara yang baik dan benar yang kemudian diturunkan menjadi milestones yang lebih spesifik. Jika sempat tersandung, usahakanlah lagi menjadi bahagia.
Ya semoga penulisnya ga omdo wkwkwk --> ini ngrusak flow banget deh hahahaa
Saya baru ngeh ada pertanyaan itu setelah saya menjawab pesannya. Saya jadi memikirkan pertanyaan itu dan tiba-tiba pikiran saya menemukan sebuah jawaban.
Gimana cara hidup dengan benar?
Dengan berusaha untuk bahagia dengan cara yang baik dan benar.
Setiap orang punya pemikiran sendiri tentang makna bahagia. Setiap orang juga punya cara masing-masing untuk mencapai kebahagiaan. Ada yang menurutnya bahagia adalah ketika dia mencapai impian terbesarnya. Ada yang bahagia hanya karena dapat memberikan bantuan pada orang lain. Ada orang yang bahagia untuk dirinya sendiri, maksud saya, dia hanya bahagia dalam dirinya karena pencapaiannya, tanpa menyadari apakah sebenarnya dia sudah membahagiakan orang lain dengan pencapaiannya itu. Ada juga orang yang bahagia untuk orang lain. Asalkan orang lain bahagia, dia akan bahagia. Ada orang yang bahagia karena dapat bersama teman dan keluarga. Ada juga yang hanya sendiri dan merenungi sekitarnya pun sudah bisa bahagia. Dan sebagainya dan sebagainya.
Bahagia itu tidak gratis. Hidup pun juga isinya tidak bahagia melulu. Makanya cara hidup dengan benar menurut saya adalah dengan berusaha untuk bahagia. Manusia akan selalu mengusahakan untuk bahagia, no matter how. Mana ada manusia yang betah-betah menjadikan depresi, putus asa, dan kondisi sulit lainnya sebagai zona nyamannya.
Namun perlu digaris bawahi, dibold sekalian, dengan cara yang baik dan benar. Dari sini saya menemukan beberapa poin dari baik dan benar, yaitu :
- cara yang halaalan thoyyiban,
- niatnya baik,
- tidak merugikan orang lain,
- tidak menyalahi norma, terutama norma agama dan susila,
- tidak membuatnya melupakan Tuhan, jika dia percaya Tuhan
Saya yakin, orang yang mengusahakan kebahagiannya dengan cara yang tidak baik sejatinya tidak merasakan kebahagiaan dalam hatinya. Pasti ada ketidaknyamanan dalam hatinya. Sekecil apapun itu.
Poin terakhir perlu disoroti lebih lanjut. Frasa "mengusahakan bahagia" membuat seolah hidup ini selalu memandang ke depan. Selalu mengejar. Sebenarnya, ada kalanya kita perlu merenung. Percuma saja kita mengusahakan bahagia dengan cara yang sesuai dengan empat poin teratas namun membuat kita "menuhankan" dunia. Seolah kita tak berdaya tanpa dunia. Tak bisa hidup tanpa dunia. Dunia maksudnya ya segala sesuatu di dunia ini even if it's only a single and small thing. Poin ini yang akan menjadi rem kita.
Di sisi lain, di saat kita berada pada state negatif, poin terakhir tadi akan menjadi penyemangat kita jika kita mampu mengamalkannya. Akan membuat kita merenung kembali betapa beruntungnya kita dalam kehidupan ini, betapa banyak hal yang harusnya kita syukuri tapi malah terlupakan karena kita sebelumnya hanya terfokus meratapi nasib, dan menyadarkan kita bahwa masalah kita sesungguhnya masalah yang sangat kecil. Dengan begitu, kekuatan untuk bangkit menjadi terkumpul.
Jadi ... tidak ada cara saklek bagaimana menjalani hidup dengan benar. Hanya mengusahakan untuk bahagia dengan cara yang baik dan benar yang kemudian diturunkan menjadi milestones yang lebih spesifik. Jika sempat tersandung, usahakanlah lagi menjadi bahagia.
Ya semoga penulisnya ga omdo wkwkwk --> ini ngrusak flow banget deh hahahaa