Melangit
Hidup ini misteri. Tak pernah bisa ditebak alurnya. Meski semua sudah tertulis, tak pernah sekalipun manusia punya kesempatan mengintip apa yang ada di sana. Beberapa hal mungkin memang berubah. Dari yang awalnya tertulis sedikit, menjadi banyak. Yang pendek waktunya menjadi lama. Ini semua berkat doa-doa, harapan, dan amalan yang dilangitkan.
Terkadang saya berpikir, buat apa saya selama ini ngoyo mengejar dunia. Mengejar mimpi. Menyelesaikan tanggung jawab duniawi. Saya sadar ini bukan hal yang salah sama sekali. Tapi ngoyo yang patut dijadikan prihatin.
Sering asyik sendiri terkepung masalah. Mencari jawaban di sana-sini tak kunjung ketemu. Lupa bahwa ada Dzat Yang Maha Perhatian, Yang Maha Berkehendak. Yang bisa memberikan hint atas apa yang dicari, bahkan sekaligus solusinya. Sayang sekali sering hanya sekadar dikunjungi tanpa bercerita. Padahal bercerita bisa membuat lebih dekat. Bercerita, melangitkan urusan.
وَلِلَّهِ غَيْبُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ ٱلْأَمْرُ كُلُّهُۥ فَٱعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ ۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. Q.S. Hud : 123